IMF Optimis: Ekonomi Global Kuat, Resesi Terhindar Meski Ada Tarif AS

- Penulis

Jumat, 18 April 2025 - 20:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Washington, PR JABAR– Di tengah turbulensi ekonomi global yang terus berlanjut dan bayang-bayang ketidakpastian akibat kebijakan perdagangan Amerika Serikat, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva, menyampaikan pandangan yang sedikit lebih optimis. Dalam sebuah pernyataan yang dilansir oleh CNA, pada 18 April 2025:

Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,02%! Lampaui Kinerja Singapura dan Malaysia di ASEAN

Georgieva mengungkapkan bahwa dunia cukup berpeluang untuk menghindari resesi global, meskipun dampak negatif dari tarif baru yang diterapkan oleh Presiden AS, Donald Trump, tetap menjadi kekhawatiran serius.

Pernyataan ini disampaikan menjelang digelarnya Pertemuan Musim Semi IMF dan Bank Dunia pada pekan berikutnya di Washington. Georgieva menyoroti bagaimana ketidakpastian kebijakan tarif telah memicu gejolak yang signifikan di pasar keuangan dan memperburuk ketidakpastian secara global.

Baca Juga :  10 Ide Usaha Rumahan Modal 50 Ribu, Tambah Cuan Antiribet!

Menurutnya, meskipun perang dagang terus mengganggu kelancaran arus perdagangan internasional dan meningkatkan tekanan pada ekonomi global, IMF belum mendeteksi indikasi kuat yang mengarah pada resesi global. Meski demikian, IMF tetap berencana untuk merevisi turun proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia yang sebelumnya ditetapkan pada angka 3,3 persen untuk tahun 2025 dan 2026.

“Dunia sedang mengalami transformasi besar dan berlangsung sangat cepat. Dalam situasi seperti ini, yang paling penting adalah respons kebijakan yang hati-hati dan terukur dari para pemimpin dunia,” ujar Georgieva menekankan.

Baca Juga :  Rupiah Anjlok dan IHSG Terkoreksi: Luhut Minta Masyarakat Tenang

Revisi proyeksi pertumbuhan tersebut akan dipublikasikan dalam laporan World Economic Outlook yang dijadwalkan untuk dirilis pada hari Selasa, tanggal 22 April mendatang.

Dengan eskalasi ketegangan geopolitik dan ketidakpastian yang menyelimuti kebijakan perdagangan, dunia menantikan arahan baru yang akan dihasilkan dari forum ekonomi terkemuka ini, seraya berharap agar ancaman resesi dapat benar-benar dihindari.

Berita Terkait

IHSG Menggembirakan: Naik 2,81 Persen, Intip Daftar 10 Saham Paling Untung & Buntung!
Koperasi Desa Merah Putih: Rekrutmen Besar-besaran untuk Ratusan Ribu Pengurus dan Jutaan Pengelola
Suku Bunga BI Diumumkan: Peluang Investasi di Bank Digital ARTO, Seabank, BBYB?
Investor Asing Lepas Saham, Dana Rp11,96 Triliun Mengalir Keluar!
Lebaran 2025: BI Prediksi Kenaikan Penjualan Ritel Signifikan di Bulan Maret
Harga Emas Antam Hari Ini: Indogold vs Lakuemas, Mana Lebih Murah?
Investasi Perak 2025: Peluang Cuan atau Risiko Tinggi?
Waspada Resesi: Hindari 3 Jenis Saham Ini Agar Investasi Aman!

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 17:51 WIB

IHSG Menggembirakan: Naik 2,81 Persen, Intip Daftar 10 Saham Paling Untung & Buntung!

Sabtu, 19 April 2025 - 17:35 WIB

Koperasi Desa Merah Putih: Rekrutmen Besar-besaran untuk Ratusan Ribu Pengurus dan Jutaan Pengelola

Sabtu, 19 April 2025 - 16:55 WIB

Suku Bunga BI Diumumkan: Peluang Investasi di Bank Digital ARTO, Seabank, BBYB?

Sabtu, 19 April 2025 - 16:35 WIB

Investor Asing Lepas Saham, Dana Rp11,96 Triliun Mengalir Keluar!

Sabtu, 19 April 2025 - 15:55 WIB

Lebaran 2025: BI Prediksi Kenaikan Penjualan Ritel Signifikan di Bulan Maret

Berita Terbaru