Ilmuwan Sebut Pemecatan Massal di Badan Cuaca oleh Trump Ancam Nyawa Warga AS

- Penulis

Minggu, 2 Maret 2025 - 08:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM, Jakarta – Ilmuwan dan peneliti memperingatkan bahwa pemecatan ratusan pekerja di National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) oleh pemerintahan Trump akan membahayakan nyawa warga Amerika serta menghambat penelitian iklim yang krusial.

Pemecatan yang dimulai pada Kamis, 27 Februari 2025, ini melibatkan lebih dari 800 pegawai. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintahan Presiden Donald Trump dan staf khusus, miliarder Elon Musk, dalam merampingkan birokrasi federal dengan dalih mengurangi pengeluaran yang dianggap boros.

“Akan ada orang yang meninggal dalam peristiwa cuaca ekstrem dan bencana terkait yang seharusnya bisa diselamatkan,” kata Daniel Swain, ilmuwan iklim dan profesor di University of California, Los Angeles, dikutip dari Reuters, Sabtu, 1 Maret 2025.

NOAA merupakan lembaga yang menaungi National Weather Service, National Hurricane Center, dan dua pusat peringatan tsunami. Lembaga ini menyediakan informasi penting bagi masyarakat AS dalam menghadapi keadaan darurat cuaca. Pemangkasan besar-besaran ini terjadi di tengah peringatan para ilmuwan bahwa perubahan iklim meningkatkan intensitas dan frekuensi badai, tornado, banjir, serta kebakaran hutan.

“Baik mereka sadar atau tidak, setiap warga Amerika di setiap bagian negara bergantung pada NOAA setiap hari. Ini berbahaya dan bisa menjadi bencana bagi ekonomi kita,” kata Senator Demokrat Patty Murray.

Baca Juga :  Yusril: RI Jajaki Usulan Dwikewarganegaraan, Kalau Banyak Manfaat Kenapa Tidak?

Departemen Efisiensi Pemerintahan yang dipimpin Musk telah memangkas lebih dari 100 ribu pekerja federal dari total 2,3 juta pegawai melalui kombinasi PHK dan insentif pengunduran diri. Trump dan Musk berargumen bahwa pemerintah terlalu besar dan boros. NOAA sendiri memiliki 12.000 pegawai dan bertanggung jawab atas berbagai tugas, termasuk penelitian lingkungan, pemantauan atmosfer, serta pengelolaan perikanan komersial.

Banyak perusahaan cuaca swasta di AS, termasuk yang menayangkan prakiraan cuaca di televisi dan aplikasi ponsel, bergantung pada data NOAA. “Sektor swasta tidak bisa menggantikan peran NOAA, dan sebaliknya,” kata Tom Di Liberto, ilmuwan cuaca dan komunikasi publik di NOAA yang dipecat pada Kamis. “Membersihkan NOAA seperti menghancurkan lantai pertama sebuah gedung pencakar langit dan meruntuhkan seluruh bangunan.”

Anggota Kongres Demokrat Jared Huffman menyatakan bahwa para nelayan komersial dan peternak kerang di California Utara marah atas gangguan data NOAA yang mereka andalkan. “Mereka bukan ideolog sayap kiri,” katanya. “Mereka adalah pekerja kasar yang mencari nafkah di laut. Saya yakin sebagian besar dari mereka adalah Republikan, dan mereka merasa dikhianati.”

Nadir Jeevanjee, ilmuwan NOAA yang mengembangkan model atmosfer dan arus laut untuk prakiraan badai serta informasi perikanan nasional, mengatakan sekitar 10 peneliti di laboratoriumnya di Universitas Princeton dipecat. “Kami membutuhkan ilmuwan-ilmuwan muda ini,” kata Jeevanjee. “Mereka mungkin akan menemukan pekerjaan baru, tetapi ini adalah kerugian besar bagi publik. Kami berada di garis depan dalam membangun model komputer arus cuaca yang langsung digunakan dalam prakiraan cuaca. Kami sedang mengorbankan hal itu.”

Baca Juga :  Akademisi Sebut Asas Dominus Litis Sangat Berbahaya, Ini Penjelasannya

Jane Lubchenco, mantan Administrator NOAA di bawah Presiden Barack Obama, menilai bahwa pemecatan massal ini tidak akan menghemat anggaran pemerintah karena NOAA sudah merupakan lembaga yang efisien. “Pemecatan massal di NOAA hari ini adalah bencana nasional dan pemborosan uang yang luar biasa,” tulisnya di LinkedIn. “Menghancurkan kemampuan NOAA untuk menyediakan informasi penyelamat nyawa, menjaga kesehatan lautan, dan memperkuat ekonomi sama sekali tidak masuk akal.”

Dikutip dari Space News, pemangkasan ini menargetkan karyawan percobaan, yaitu pegawai baru dalam masa uji coba selama satu hingga dua tahun, serta pekerja federal jangka panjang yang baru saja beralih ke posisi baru. Sebab, perlindungan sipil mereka terbatas, mereka lebih mudah untuk dipecat.

Pilihan Editor: Pemerintah AS Pecat 800 Pegawai Badan Cuacanya

Berita Terkait

Wakil MPR Bertemu Huawei Global: Bahas Dampak Tarif Trump?
Airlangga Ungkap Detail Negosiasi Tarif dengan AS: Inilah Tawaran Indonesia!
Trump Optimis: Kesepakatan Dagang AS-Eropa Segera Tercapai?
Perpanjangan Pelunasan Biaya Haji: Apa Alasan dan Manfaatnya?
Menteri Maruarar Panggil Bos Lippo Group Terkait Polemik Meikarta
Hilirisasi Pertanian: Strategi Indonesia Hadapi Perang Dagang AS-China
Bali Pelopor: Provinsi Pertama Gelar Sensus Kebudayaan Nasional
Maruarar Serahkan Bantuan 30 Rumah Panggung untuk Warga Muara Angke

Berita Terkait

Jumat, 18 April 2025 - 21:35 WIB

Wakil MPR Bertemu Huawei Global: Bahas Dampak Tarif Trump?

Jumat, 18 April 2025 - 20:59 WIB

Airlangga Ungkap Detail Negosiasi Tarif dengan AS: Inilah Tawaran Indonesia!

Jumat, 18 April 2025 - 19:07 WIB

Trump Optimis: Kesepakatan Dagang AS-Eropa Segera Tercapai?

Jumat, 18 April 2025 - 11:03 WIB

Perpanjangan Pelunasan Biaya Haji: Apa Alasan dan Manfaatnya?

Jumat, 18 April 2025 - 10:31 WIB

Menteri Maruarar Panggil Bos Lippo Group Terkait Polemik Meikarta

Berita Terbaru

society-culture-and-history

Oriental Circus Indonesia: Bukan Bagian dari Taman Safari!

Sabtu, 19 Apr 2025 - 06:56 WIB

finance

Hadapi Resesi: 4 Strategi Jitu Investor Lindungi Aset

Sabtu, 19 Apr 2025 - 06:39 WIB

society-culture-and-history

Terungkap! Kisah Sukses di Balik Legenda Minyak Kayu Putih Cap Lang

Sabtu, 19 Apr 2025 - 06:35 WIB