IHSG Tertekan, Pasar Cemas Efek Kebijakan Trump dan Kenaikan Harga Emas

- Penulis

Kamis, 20 Februari 2025 - 11:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TEMPO.CO, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada perdagangan Rabu, 20 Februari 2025, masih tertahan di bawah level 6.906, dengan tekanan terbesar berasal dari sektor keuangan. Analis Pasar Modal Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi, mencatat indeks kesulitan menembus resistance moving average (MA) 20, sementara Relative Strength Index (RSI) mulai berbalik arah dan Moving Average Convergence Divergence (MACD) menunjukkan tren melemah.

“Tekanan di IHSG hari ini didorong oleh koreksi sejumlah saham perbankan besar. Hingga pukul 10.39 WIB, saham BBRI turun 1,99 persen, sementara BBNI terkoreksi 1,55 persen,” ujar Oktavianus saat dihubungi, Kamis, 20 Februari 2025.

Baca Juga :  IHSG Diramal Lanjut Tancap Gas Hari Ini, Cek Rekomendasi Saham BFIN, JSMR & PTBA

IHSG diperkirakan ditutup di kisaran 6.760–6.770. Jika indeks gagal bertahan di atas 6.770, maka ada potensi kelanjutan pelemahan dengan support berikutnya di 6.725.

Pasar domestik, kata Audi, juga ikut terpengaruh oleh sentimen global, terutama setelah pernyataan Federal Reserve soal kekhawatiran inflasi yang meningkat. Hal ini berkaitan dengan kebijakan tarif yang akan diterapkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump yang kini kembali menjadi perhatian investor global.

“Trump berencana menaikkan tarif 25 persen untuk sektor otomotif, semikonduktor, dan farmasi. Kebijakan ini berisiko memicu ketidakpastian ekonomi global sekaligus meningkatkan tekanan inflasi,” kata Oktavianus.

Baca Juga :  BTN (BBTN) Respons Tambahan Insentif BI: Bantu Likuiditas Perumahan Rakyat

Ketidakpastian ini juga mendorong investor beralih ke aset safe haven. Harga emas dunia saat ini telah bergerak di atas US$ 2.940 per troy ounce pada pukul 10.44 WIB, menandakan meningkatnya permintaan logam mulia di tengah volatilitas pasar.

Di tengah tekanan global dan domestik, investor disarankan tetap waspada terhadap potensi pelemahan IHSG lebih lanjut, terutama jika indeks gagal mempertahankan level support kritisnya.

Pilihan Editor: IHSG Melemah ke Level 6.638, Analis Indo Premier Sebut Sentimen Tarif Trump dan Rupiah Pengaruhi Indeks Saham Pekan Ini

Berita Terkait

Cantiknya Arumi Bachsin saat Dampingi Emil Dardak Dilantik Jadi Wagub Jatim, Anggun dalam Balutan Kebaya Putih
Harga Minyak Mentah Naik Jumat (21/2) Pagi, Brent ke US$76,64 dan WTI ke US$72,65
Harga Tembus Rp 1,7 Juta per Gram, Antam (ANTM) Ungkap Produk Emas Terlaris
PT Timah Diminta Selesaikan Tumpang Tindih Lahan Tambang
PT Sanken Argadwija: Pabrik Tutup di Cikarang Bukan Bagian dari Kami
Pabrik Sanken akan Berhenti Beroperasi, Kemenperin Sebut Bukan Produsen Elektronik
10 Kota Terbaik untuk Digital Nomad & Perkiraan Biaya Hidup
Profil Lucky Air, Maskapai China yang Buka Penerbangan Dari dan Menuju Manado

Berita Terkait

Jumat, 21 Februari 2025 - 12:06 WIB

Cantiknya Arumi Bachsin saat Dampingi Emil Dardak Dilantik Jadi Wagub Jatim, Anggun dalam Balutan Kebaya Putih

Jumat, 21 Februari 2025 - 11:47 WIB

Harga Minyak Mentah Naik Jumat (21/2) Pagi, Brent ke US$76,64 dan WTI ke US$72,65

Jumat, 21 Februari 2025 - 11:47 WIB

Harga Tembus Rp 1,7 Juta per Gram, Antam (ANTM) Ungkap Produk Emas Terlaris

Jumat, 21 Februari 2025 - 11:46 WIB

PT Timah Diminta Selesaikan Tumpang Tindih Lahan Tambang

Jumat, 21 Februari 2025 - 11:46 WIB

PT Sanken Argadwija: Pabrik Tutup di Cikarang Bukan Bagian dari Kami

Berita Terbaru

politics

Apakah Pramono Ikut Retreat di Magelang? Ini Kata Rano Karno

Jumat, 21 Feb 2025 - 12:07 WIB