Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan melanjutkan tren penurunan pada hari Rabu, 9 April 2025.
Pada penutupan sesi perdagangan hari Selasa, 8 April 2025, IHSG mengalami penurunan signifikan sebesar 514,48 poin atau setara dengan 7,9 persen, berakhir pada level 5.996,14. Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, menyampaikan bahwa apabila IHSG terus melemah hingga menembus level 5.900, potensi penurunan lebih lanjut ke rentang 5.400-5.650 akan semakin besar.
“Jika level 5900 berhasil ditembus, IHSG berpotensi mengalami koreksi lebih dalam menuju area 5400-5650 dalam jangka menengah,” jelas Fanny, seperti dikutip dari keterangan resminya.
1. Kekhawatiran akan eskalasi perang dagang masih membayangi pasar
Menurut Fanny, sentimen negatif yang membebani IHSG masih berasal dari kekhawatiran terkait perang dagang, yang dipicu oleh kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Presiden Amerika Serikat (AS) saat itu, Donald Trump. Situasi ini diperparah dengan berlanjutnya tren penurunan di Wall Street.
“IHSG hari ini berpotensi melanjutkan koreksi, dipengaruhi oleh kekhawatiran perang dagang dengan potensi test break support yang kuat di level 5.900,” ungkap Fanny.
Sempat Mengalami Trading Halt, IHSG Gagal Kembali ke Level 6.000 Saat Penutupan
Sempat Mengalami Trading Halt, IHSG Gagal Kembali ke Level 6.000 Saat Penutupan
2. Gelombang aksi jual saham oleh investor mewarnai pergerakan pasar
Herditya Wicaksana dari MNC Sekuritas menyoroti bahwa penurunan tajam IHSG memicu gelombang aksi jual saham oleh para investor. Data menunjukkan bahwa dalam perdagangan sebelumnya, investor asing melakukan aksi jual dengan nilai mencapai Rp13,27 triliun, sementara aksi beli hanya tercatat sebesar Rp9,4 triliun.
Di sisi lain, investor domestik tampak masih aktif melakukan aksi beli dengan nilai Rp11,54 triliun, berbanding dengan aksi jual sebesar Rp7,67 triliun.
“IHSG terkoreksi sebesar 7,90 persen ke level 5,996 yang disertai dengan tekanan jual yang signifikan. Pergerakan IHSG juga menembus area support dan membentuk pola lower low,” jelas Herditya.
3. Daftar saham yang direkomendasikan saat IHSG mengalami penurunan drastis
Berikut adalah daftar saham yang direkomendasikan kepada para investor untuk diperhatikan hari ini:
BNI Sekuritas
- PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI)
- PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)
- PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)
- PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL)
- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)
- PT Petrosea Tbk (PTRO).
MNC Sekuritas
- PT Barito Pacific Tbk (BRPT)
- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)
- PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP)
- PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGAS).
Faktor-Faktor Utama yang Memicu Penurunan Signifikan IHSG Setelah Libur Panjang
Faktor-Faktor Utama yang Memicu Penurunan Signifikan IHSG Setelah Libur Panjang