IHSG Sepekan Anjlok 7,83%, Kapitalisasi Pasar Turun jadi Rp10.880 Triliun

- Penulis

Sabtu, 1 Maret 2025 - 07:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) parkir di zona merah dengan anjlok 7,83% ke level 6.270,59 sepanjang perdagangan pekan ini, 24 hingga 28 Februari 2025. Kapitalisasi pasar Bursa juga tercatat turun menjadi Rp10.880 triliun.

Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan IHSG selama sepekan ditutup mengalami pelemahan 7,83% pada posisi 6.270,59 dari 6.803,01 pada pekan sebelumnya.

Adapun, kapitalisasi pasar Bursa juga tercatat mengalami penurunan sebesar 7,69% menjadi Rp10.880 triliun dari Rp11.786 triliun pada pekan sebelumnya.

Baca Juga : IHSG Sepekan Menguat 2,48%, Market Cap Naik Jadi Rp11.786 Triliun

Sementara rata-rata volume transaksi harian Bursa terpantau mengalami peningkatan 21,62% menjadi 22,35 miliar lembar dari 18,38 miliar lembar pada penutupan pekan lalu. Adapun, rata-rata nilai transaksi harian Bursa juga tercatat mengalami penguatan.

“Penguatan pekan ini turut terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian Bursa yang naik 16,19% menjadi Rp13,68 triliun dari Rp11,78 triliun pada penutupan minggu lalu,” kata Kautsar dikutip Sabtu (1/3/2025).

Baca Juga : : Daftar 10 Saham Pemberat IHSG Sepekan, Ada BREN, BBRI hingga BYAN

Baca Juga :  IHSG Anjlok! Investor Cemas Menanti Negosiasi Dagang RI-AS

Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa pada pekan ini tercatat mengalami penurunan sebesar 4,46% menjadi 1,17 juta kali transaksi dari 1,23 juta kali transaksi pada pekan lalu.

Menutup pekan ini, tepatnya pada Jumat (28/2/2025), investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp2,91 triliun dan sepanjang tahun 2025 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp21,89 triliun.

Baca Juga : : Saham Happy Hapsoro (BUVA) hingga RAAM Melejit Kala IHSG Sepekan Ambrol

BEI Ungkap Penyebab IHSG Anjlok

Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelaskan penyebab penurunan yang terjadi terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam sepekan terakhir. Menurut BEI, terdapat berbagai penyebab dari anjloknya IHSG selama sepekan.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Iman Rachman menyampaikan selama sepekan terakhir periode 21-27 Februari 2025, IHSG telah mengalami penurunan 4,67%. Iman memandang banyak hal yang menjadi penyebab penurunan IHSG.

“Selalu bagaimana global, domestik, dan korporasi. Apa yang terjadi di global, perang tarif AS dan mitranya, Trump 2.0 tidak gampang, dan investor asing sekarang masuk ke AS,” kata Iman, di Jakarta, Jumat (28/2/2025).

Baca Juga :  Wijaya Karya (WIKA) Merugi Rp 2,33 Triliun di 2024, Turun 68,19%

Selain dari ancaman perang dagang, hal lain yang menjadi penyebab penurunan IHSG menurutnya adalah kebijakan Bank Sentral AS, Federal Reserve yang menahan suku bunga acuannya. 

Dari kabar yang berkembang, Bursa melihat Federal Reserve paling banyak akan menurunkan suku bunga sebanyak satu kali tahun ini. Menurut Iman, kabar mengenai suku bunga ini juga sensitif terhadap Bursa. 

Sementara itu, dari sisi korporasi menurut Iman sejumlah korporasi telah merilis laporan keuangannya masing-masing. Meskipun beberapa kinerja emiten mengalami peningkatan, akan tetapi kinerja tersebut berada di bawah konsensus analis. Menurut Iman, hal ini memperparah kondisi pasar.

Di samping itu, lanjutnya, investor asing menurut Iman juga telah melakukan aksi jual bersih hampir Rp19 triliun sejak awal tahun.

“Tahun lalu asing masih net buy Rp17 triliun, sekarang hanya 2 bulan sudah net sell hampir Rp19 triliun. Sehingga terlihat walaupun indeksnya turun, transaksinya naik,” ucap Iman

Berita Terkait

Bahlil Usulkan Impor Minyak dan LPG AS Senilai Rp 167,73 Triliun: Untung atau Rugi?
Emiten Semen Hadapi Tantangan Berat: Peluang Investasi Saham?
Wow! Tabungan Emas Pegadaian: Potensi Keuntungan 10 Kali Lipat di April Ini!
Tarif Impor Tekstil Indonesia Naik: Ini Dampak dan Penyebabnya!
Investasi Aman: Pilih Saham SMC Liquid Saat Pasar Volatil, Kata Analis!
Bank Raya Dukung Penuh Perayaan HUT TMII ke-52
Harga Minyak Tertekan Kekhawatiran Pasokan, Analis Ungkap Prospeknya
BTPN Syariah Tebar Dividen Rp 265 Miliar dari Laba 2024: Simak Detailnya!

Berita Terkait

Minggu, 20 April 2025 - 20:15 WIB

Bahlil Usulkan Impor Minyak dan LPG AS Senilai Rp 167,73 Triliun: Untung atau Rugi?

Minggu, 20 April 2025 - 19:47 WIB

Emiten Semen Hadapi Tantangan Berat: Peluang Investasi Saham?

Minggu, 20 April 2025 - 19:35 WIB

Wow! Tabungan Emas Pegadaian: Potensi Keuntungan 10 Kali Lipat di April Ini!

Minggu, 20 April 2025 - 18:59 WIB

Tarif Impor Tekstil Indonesia Naik: Ini Dampak dan Penyebabnya!

Minggu, 20 April 2025 - 18:39 WIB

Investasi Aman: Pilih Saham SMC Liquid Saat Pasar Volatil, Kata Analis!

Berita Terbaru

society-culture-and-history

Surat Kartini Diakui UNESCO Sebagai Warisan Ingatan Dunia 2025

Minggu, 20 Apr 2025 - 20:24 WIB

finance

Emiten Semen Hadapi Tantangan Berat: Peluang Investasi Saham?

Minggu, 20 Apr 2025 - 19:47 WIB