JAKARTA, RAGAMUTAMA.COM – Setelah libur panjang Lebaran, perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali dibuka pada hari Selasa (8/4/2025). Sayangnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung terpengaruh sentimen negatif dari pasar saham regional. Baru beberapa saat dibuka, IHSG mengalami trading halt, yaitu penghentian sementara perdagangan saham.
Sesi pembukaan perdagangan di BEI menunjukkan penurunan tajam, mencapai 9,19 persen atau setara dengan 598,55 poin, sehingga IHSG berada di level 5.912,06. Penurunan signifikan ini memicu penerapan trading halt dalam sistem perdagangan Jakarta Automated Trading System (JATS).
Pada awal sesi perdagangan, hanya sembilan saham yang mencatatkan kenaikan. Sebaliknya, sebanyak 552 saham mengalami penurunan harga, sementara 65 saham dibuka stagnan. Total nilai transaksi yang terjadi di pasar saham Indonesia mencapai Rp 1,92 triliun.
“Langkah ini terpaksa diambil karena Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan hingga mencapai 8 persen,” jelas Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia, Kautsar Primadi Nurahmad, dalam keterangan resminya pada hari Selasa (8/4/2025).
Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Nomor Kep-00002/BEI/04-2025 yang berlaku sejak 8 Maret 2025, BEI akan memberlakukan trading halt selama 30 menit apabila IHSG mengalami penurunan hingga lebih dari 8 persen dalam satu hari bursa.
Dengan demikian, perdagangan di bursa kembali dilanjutkan 30 menit setelah trading halt dicabut, tepatnya pada pukul 09.30 WIB.
Berdasarkan data dari RTI pada pukul 09.38 WIB, IHSG berada pada posisi 5.987 atau turun sebesar 522,92 poin (8,03 persen) dibandingkan dengan penutupan sebelumnya yang berada di level 6.510. Tercatat 11 saham bergerak positif, sementara 586 saham berada di zona merah. Sebanyak 52 saham lainnya tidak mengalami perubahan harga.
Hingga saat ini, nilai transaksi yang terjadi mencapai Rp 4,96 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 4,54 miliar saham.
Sebagai informasi tambahan, pada penutupan perdagangan terakhir pada hari Kamis (27/3/2025), IHSG berhasil ditutup menguat pada level 6.510, naik sebesar 38,26 poin atau setara dengan 0,59 persen.
Namun, kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada tanggal 2 April 2025 menyebabkan penurunan pasar global hingga mencapai 9,5 triliun dollar AS. Akibatnya, indeks saham AS mengalami penurunan hingga 20 persen dari titik tertinggi yang dicapai sejak Februari 2025.
Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menjelaskan bahwa proses negosiasi yang dilakukan AS bersama lebih dari 50 negara memerlukan waktu berbulan-bulan untuk mencapai titik penyesuaian dan kesepakatan.
“Berdasarkan analisis teknikal, kami memperkirakan IHSG berpotensi mengalami pelemahan terbatas dengan support dan resistance berada pada level 6.200–6.570,” ungkapnya dalam analisis yang disampaikan pada hari Selasa (8/4/2025).