IHSG Rebound 0,23% Mengawali Perdagangan Kamis (20/2), Melawan Arah Bursa Regional

- Penulis

Kamis, 20 Februari 2025 - 10:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka rebound pada perdagangan Kami (20/2), melawan arah pasar regional.

Melansir RTI pukul 09.22 WIB, indeks naik 0,23% atau 15,335 poin ke level 6.810,203. Tercatat 247 saham naik, 180 saham turun dan 179 saham stagnan.

Total volume perdagangan 2,5 miliar saham dengan nilai transaksi apai Rp 1,8 triliun.

Sebanyak enam indeks sektoral menopang Langkah IHSG pagi ini. Tiga sector dengan kenaikann tertinggi yakni IDX-Techno 4,74%, IDX-Basic 1,54%, dan IDX-Infra 0,53%.

Saham-saham top gainers LQ45:

– PT Indosat Tbk (ISAT) naik 5,59%

– PT PERTAMINA Geothermal Energy Tbk (PGEO) naik 4,95%

– PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik 4,13%

Saham-saham top losers LQ45

– PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) turun 2,02%

– PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) turun 1,81%

– PT Ciputra Developtment Tbk (CTRA) turun 1,70%

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan IHSG masih rentan koreksi dengan support berada di 6.728 dan resistance di 6.855.

Baca Juga :  Ancaman Tarif Impor AS: Emiten Ekspor Indonesia Terancam Lesu?

“Pergerakan nilai tukar rupiah dan investor akan menanti FOMC Minutes serta rilis suku bunga PBoC akan menjadi sentimen besok,” katanya kepada Kontan, Rabu (19/2).

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menjelaskan teknikal, IHSG masih berada di area overbought sehingga terdapat potensi untuk kembali melemah.

Dengan demikian, Phintraco Sekuritas memproyeksikan IHSG berpotensi uji area support 6.750 sampai 6.725 di perdagangan Kamis (20/2).

Di dalam negeri, Bank Indonesia (BI) tetap mempertahankan suku bunga acuan di 5,75%. Keputusan ini konsisten dengan upaya menjaga inflasi pada 2025 dan 2026 tetap terkendali.

BI tetap mencermati prospek inflasi dan pertumbuhan ekonomi dalam memanfaatkan ruang penurunan suku bunga dengan tetap mempertimbangkan pergerakan nilai tukar rupiah.

“Menyusul hal itu, BI dijadwalkan merilis data M2 Money Supply pada 20 Februari 2025,” jelas Valdy, Rabu (19/2).

Valdy menambahkan pergerakan IHSG juga akan dipengaruhi oleh sentimen regional. Di mana, China Loan Prime Rate 5Y diperkirakan tetap di level 360%.

PBoC Loan Prime Rate juga diperkirakan tetap di level 3,10%. Adapun PBoC terakhir kali melakukan pemangkasan Loan Prime Rate pada Oktober 2024.

Baca Juga :  Efisiensi Anggaran, Menkeu Janji Tak Sunat Anggaran Beasiswa LDPP

Untuk perdagangan Kamis (20/2), saham pilihan Phintraco Sekuritas jatuh pada PGEO, TPIA, UNTR, INDF dan AALI.  

Bursa Regional

Pasar saham Asia-Pasifik melemah pada perdagangan Kamis, seiring dengan kekhawatiran investor terhadap rencana Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif impor 25% terhadap sektor otomotif, semikonduktor, dan farmasi.

Trump menyatakan tarif tersebut bisa mulai berlaku pada 2 April 2025, namun belum mengonfirmasi apakah kebijakan ini akan menyasar negara tertentu atau berlaku secara umum.

Bursa China: CSI 300 turun 0,37% di awal perdagangan dan Hang Seng (Hong Kong) melemah lebih tajam, turun 1,13%.

Bursa Jepang Nikkei 225 anjlok 1,19% dan Topix Index turun 1,06%.

Bursa Korea Selatan: Kospi turun 0,53% dan Kosdaq melemah 0,17%.

Bursa Australia : S&P/ASX 200 turun 1,39%, menandai penurunan empat hari berturut-turut.

Tingkat pengangguran di Australia naik menjadi 4,1% pada Januari, sesuai dengan perkiraan Reuters.

Berita Terkait

Hadapi Resesi: 4 Strategi Jitu Investor Lindungi Aset
Lindung Nilai: Panduan Lengkap Pengertian, Strategi, Risiko, dan Penerapan Efektif
IHSG Menguat: Peluang Investasi Setelah Kenaikan Poin Signifikan?
Mulai Oktober: AS Tarik Biaya Pelabuhan Baru untuk Kapal China
Otorita IKN Luruskan Heboh Tulisan Lorem Ipsum di Tugu Nol IKN
Emas Batangan Laris Manis: Tips Investasi Aman dari Perencana Keuangan
Chandra Asri Suntik Modal Anak Usaha, Sinyal IPO Chandra Daya Investasi Menguat?
IMF Optimis: Ekonomi Global Kuat, Resesi Terhindar Meski Ada Tarif AS

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 06:39 WIB

Hadapi Resesi: 4 Strategi Jitu Investor Lindungi Aset

Sabtu, 19 April 2025 - 05:35 WIB

Lindung Nilai: Panduan Lengkap Pengertian, Strategi, Risiko, dan Penerapan Efektif

Sabtu, 19 April 2025 - 02:59 WIB

IHSG Menguat: Peluang Investasi Setelah Kenaikan Poin Signifikan?

Jumat, 18 April 2025 - 22:55 WIB

Mulai Oktober: AS Tarik Biaya Pelabuhan Baru untuk Kapal China

Jumat, 18 April 2025 - 22:39 WIB

Otorita IKN Luruskan Heboh Tulisan Lorem Ipsum di Tugu Nol IKN

Berita Terbaru

society-culture-and-history

Oriental Circus Indonesia: Bukan Bagian dari Taman Safari!

Sabtu, 19 Apr 2025 - 06:56 WIB

finance

Hadapi Resesi: 4 Strategi Jitu Investor Lindungi Aset

Sabtu, 19 Apr 2025 - 06:39 WIB

society-culture-and-history

Terungkap! Kisah Sukses di Balik Legenda Minyak Kayu Putih Cap Lang

Sabtu, 19 Apr 2025 - 06:35 WIB