Ragamutama.com – IHSG menutup perdagangan Jumat (25/4) dengan kenaikan signifikan, mencapai level 6.678 atau menguat 3,74 persen selama sepekan. Kenaikan ini terjadi meskipun investor asing masih membukukan outflow sebesar Rp740 miliar.
Dimas Krisna Ramadhani, Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), menjelaskan bahwa sentimen pasar minggu lalu relatif minim, hanya didominasi oleh perkembangan rencana kebijakan perang dagang Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Perkembangan tersebut masih sebatas rencana dan negosiasi, belum mencapai kesepakatan konkret.
Kondisi ini, menurut Dimas, yang dikutip dari analisisnya oleh JawaPos.com (27/4), diimbangi oleh outflow investor asing sebesar Rp740 miliar.
Update Klasemen Liga 1 2024/2025 Usai Persija Dipermalukan Semen Padang: Macan Kemayoran Tertahan di Posisi Kelima
Penguatan IHSG selama sepekan (21-25 April 2025) didorong oleh dua sektor utama: IDX Property yang menguat 5,5 persen, terutama ditopang oleh PANI—saham dengan kapitalisasi pasar terbesar di sektor ini—yang naik 17 persen. Kenaikan PANI dipicu oleh pengumuman RUPS yang dijadwalkan pada 15 Mei, yang salah satu agendanya adalah persetujuan penggunaan laba bersih tahun buku 2024, meningkatkan kemungkinan pembagian dividen seperti tahun sebelumnya.
Sektor IDX Technology juga berkontribusi, menguat 5,2 persen seiring kenaikan saham DCII, saham dengan kapitalisasi pasar terbesar di sektor ini dan ke-8 terbesar di IHSG.
5 Tipe Pengaturan Keuangan Setelah Menikah, Kamu Tim yang Mana?
Dimas menjelaskan bahwa kenaikan ini merupakan momentum pasar yang menguat, tanpa sentimen spesifik pada saham-saham tersebut. Likuiditas yang rendah menyebabkan volatilitas tinggi.
Secara teknikal, IHSG berpotensi melanjutkan penguatan menuju level 6.700-6.900, level resistance penting yang meliputi MA50 bulanan di 6.850 dan MA200 mingguan di 6.900. Keberhasilan mempertahankan level support di 6.500 pada minggu ini akan memperkuat peluang penguatan menuju level resistance tersebut.
“Apabila minggu ini IHSG mampu bertahan di level support penting yang berada di level 6.500 maka membuka peluang bagi IHSG untuk melanjutkan penguatan ke level resistance tersebut,” tegasnya.