Ragamutama.com, Jakarta – Sentimen positif dari pasar global mendorong pemulihan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Setelah pengumuman penundaan pemberlakuan tarif oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump, IHSG menunjukkan respons positif pada sesi pertama perdagangan hari ini, Kamis, 10 April 2025, dengan kenaikan signifikan sebesar 5,02 persen, mencapai level 6.267,8 poin.
“Kebangkitan IHSG ini didorong oleh optimisme yang melanda pasar setelah adanya penundaan (pause) tarif yang diumumkan Trump,” demikian pernyataan dari Tim Analis Samuel Sekuritas dalam keterangan tertulis yang dirilis pada hari Kamis, 10 April 2025.
Data penutupan sesi pertama perdagangan menunjukkan performa yang solid, dengan 569 saham mencatatkan kenaikan, berbanding 166 saham yang mengalami penurunan, serta 161 saham yang stagnan. Aktivitas perdagangan ini menghasilkan total nilai transaksi sebesar Rp 9,6 triliun, dengan frekuensi perdagangan mencapai 759.499 kali dan volume perdagangan sebesar 138,5 juta lot.
Dalam hal aktivitas perdagangan, saham Bank BRI (BBRI) memimpin sebagai saham yang paling aktif diperdagangkan pada sesi pertama, dengan frekuensi transaksi mencapai 39.392 kali. Posisi ini diikuti oleh BMRI (32.826 transaksi), dan BBCA (27.878 transaksi).
Dari sisi volume perdagangan, saham GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) mencatatkan volume tertinggi di sesi pertama, yaitu sebesar 32,4 juta lot. Di belakangnya menyusul BUKA (4,1 juta lot), dan BUMI (4,0 juta lot).
“Tidak ada satu pun indeks sektoral yang mencatatkan penurunan selama sesi pertama perdagangan hari ini,” ungkap Tim Samuel Sekuritas lebih lanjut.
Sementara itu, indeks sektor barang baku (IDXBASIC) yang sebelumnya mengalami tekanan, mencatat kenaikan tertinggi sebesar 8,9 persen pada sesi pertama. Kinerja ini didukung oleh penguatan sejumlah saham pertambangan seperti INCO (+13,5persen), DAAZ (+13,4 persen), ANTM (+11,8 persen), dan MDKA(+23,8 persen). Diikuti oleh indeks sektor konsumer siklikal (IDXCYCLIC) yang naik 6,2 persen dan sektor infrastruktur (IDXINFRA) dengan kenaikan 5,8 persen.
Sejumlah saham dengan kapitalisasi besar (big cap) yang sempat mengalami tekanan pada sesi-sesi sebelumnya, berhasil bangkit dan menjadi penopang utama pasar di sesi pertama. Saham-saham tersebut antara lain BMRI (+7,2 persen), BBRI (+4,4 persen), (yang keduanya dijadwalkan untuk membagikan dividen dalam waktu dekat), BREN (+18,8 persen), dan TPIA (+6,6 persen).
Berikut adalah daftar lima saham dengan kenaikan tertinggi (top gainer) pada sesi pertama hari ini (berdasarkan persentase kenaikan):
CENT (+31 persen menjadi Rp 76 per saham)
FUTR (+27,9 persen menjadi Rp 87 per saham)
SHID (+24,6 persen menjadi Rp 835 per saham)
BESS (+24 persen menjadi Rp 775 per saham)
MDKA (+23,5 persen menjadi Rp 1.285 per saham)
Sementara itu, daftar lima saham dengan penurunan terdalam (top loser) pada sesi pertama hari ini adalah sebagai berikut:
IKAN (-9,9 persen menjadi Rp 145 per saham)
BIMA (-9,8 persen menjadi Rp 46 per saham)
HOMI (-8,4 persen menjadi Rp 218 per saham)
KBLV (-5,8 persen menjadi Rp 113 per saham)
SAFE (-5,6 persen menjadi Rp 167 per saham)
Bursa saham Amerika Serikat ditutup dengan penguatan pada hari Rabu, 9 April: Dow +7.87 persen, S&P 500 +9.52 persen, Nasdaq +12.16 persen. Pasar AS mengalami kenaikan signifikan (Dow dan Nasdaq mencatatkan peningkatan harian tertinggi dalam lebih dari satu dekade) setelah Presiden Trump mengumumkan penundaan pemberlakuan tarif resiprokal selama 90 hari untuk beberapa negara, kecuali Tiongkok.
Sejumlah pasar saham Asia juga menunjukkan tren positif. Hingga akhir sesi pertama hari ini, indeks Hang Seng menguat +1,7 persen, diikuti oleh Shanghai (+0,9persen), Kospi (+5,6 persen), Nikkei (+8,2 persen), dan STI (+5,5 persen).
Pilihan Editor: Apindo: Pelemahan Rupiah Membebani Pengusaha