Ragamutama.com JAKARTA. IHSG menutup sesi pertama perdagangan Rabu (16/4) dengan pelemahan, mengikuti tren negatif di sebagian besar bursa saham Asia-Pasifik. Kekhawatiran investor terhadap perang tarif dan kinerja laba kuartalan perusahaan global menjadi penyebab utama penurunan ini.
Berdasarkan data RTI, IHSG tercatat koreksi 0,13% atau 8,40 poin, hingga mencapai level 6.433,28 pada pukul 12.00 WIB. Aktivitas perdagangan menunjukkan 257 saham melemah, 316 saham menguat, dan 216 saham stagnan.
IHSG Bergerak Turun 0,2% Meski Dibuka Menguat (16/4)
Empat sektor unggulan menekan pergerakan IHSG pada sesi pagi, dengan sektor-sektor berkapitalisasi besar mengalami penurunan paling signifikan.
Berikut tiga sektor dengan penurunan terdalam: IDX Finance turun 0,43%, IDX Non-Cyclical turun 0,29%, dan IDX Technology turun 0,21%.
Saham-saham dengan performa terburuk di LQ45:
- PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) -3,85% ke Rp 2.000
- PT Ciputra Development Tbk (CTRA) -2,96% ke Rp 820
- PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) -2,05% ke Rp 7.150
IHSG Bergerak Liar di Awal Perdagangan Rabu (16/4), Dibayangi Koreksi Bursa Global
Saham-saham dengan performa terbaik di LQ45:
- PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) +9,04% ke Rp 965
- PT Vale Indonesia Tbk (INCO) +3,04% ke Rp 2.370
- PT Indosat Tbk (ISAT) +2,55% ke Rp 1.610
AMRT Chart by TradingView
Pelemahan Beruntun di Pasar Asia
Mayoritas pasar saham Asia mengalami koreksi, seiring penurunan di Wall Street dan kekhawatiran yang terus meningkat akibat eskalasi perang tarif antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Simak Sentimen Penggerak IHSG pada Rabu (16/4), Ini Rekomendasi Saham Analis
Indeks Hang Seng Hong Kong anjlok 2,11%. CSI 300 di Tiongkok daratan juga turun 0,84%, meskipun data ekonomi menunjukkan pertumbuhan PDB kuartal pertama sebesar 5,4% secara tahunan—melebihi proyeksi pasar sebesar 5,1%.
Namun, tekanan eksternal tetap membayangi prospek ekonomi Tiongkok jangka menengah.
UBS bahkan memangkas proyeksi PDB China menjadi 3,4% untuk 2025 dan 3% pada 2026, mempertimbangkan dampak tarif AS yang diperkirakan mengurangi pertumbuhan hingga 2 poin persentase.
Indeks Nikkei 225 Jepang terkoreksi 0,3%, Kospi Korea Selatan turun 0,47%, dan Kosdaq melemah 0,44%. Hanya indeks S&P/ASX 200 Australia yang mencatat kenaikan tipis 0,19%.
Pasar Asia Dibuka Lesu Rabu (16/4) Pagi, Investor Nantikan Data Ekonomi China
Tensi Dagang Meningkat
Ketegangan antara AS dan Tiongkok kembali meningkat setelah laporan bahwa Beijing memerintahkan semua maskapai domestik untuk menghentikan pengiriman pesawat Boeing.
Langkah ini menyusul kebijakan AS yang menaikkan tarif impor untuk sejumlah produk dari Tiongkok.
“Langkah ini dapat meningkatkan tekanan negosiasi untuk menyelesaikan konflik dagang, terutama karena Boeing dan industri teknologi ikut terdampak,” kata Louis Navellier, pendiri Navellier & Associates.