IHSG “Loyo” di Awal Sesi Perdagangan, Rupiah Menguat

- Penulis

Rabu, 5 Februari 2025 - 10:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (5/2/2025). Sementara, mata uang garuda pagi ini menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.04 WIB, IHSG bergerak di posisi 7.061,57 atau turun 11,94 poin (0,17 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.073,45.

Sebanyak 176 saham melaju di zona hijau dan 132 saham di zona merah. Sedangkan 227 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 853,03 miliar dengan volume 1,98 juta saham.

Baca juga: IHSG Hari Ini Diperkirakan Menguat Terbatas, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Rabu

Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, Amerika Serikat (AS) menghajar China dengan tarif 10 persen yang berlaku Selasa dini hari waktu setempat.

Berbeda dengan Kanada dan Meksiko yang berakhir dengan penundaan pengenaan tarif. China justru langsung mengenakan tarif tambahan terhadap 80 jenis produk impor AS yang akan berlaku 10 Februari 2025.

China tampak tidak ragu memberikan aksi balasan terhadap AS, karena telah melakukan persiapan sebelumnya.

Sementara dari dalam negeri, pemerintah berencana membentuk Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara setelah RUU BUMN resmi disahkan.

Baca Juga :  Jakarta Diguyur Hujan hingga Banjir, Pemprov Lakukan Modifikasi Cuaca

Lembaga ini akan mengambil alih sebagian tugas dan kewenangan Menteri BUMN, khususnya dalam pengelolaan dividen, restrukturisasi, serta pembentukan holding BUMN.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.000–7.150,” kata dia dalam analisisnya, Rabu (5/2/2025).

Baca juga: Axiata dan Sinar Mas Teken Mou Jelang Merger EXCL-FREN, Simak Rekomendasi dari Analis

Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menuturkan, IHSG menguji area 6.975-7.005 sebagai support intraday dan diperkirakan akan melanjutkan tren naik jangka pendek menuju 7.175.

Menurut dia pergerakan IHSG bahkan bisa mencapai langka lebih tinggi apabila level 6.975 tetap bertahan.

“Level support IHSG berada di 6.931, 6.835 dan 6.742, sementara level resistennya di 7.128, 7.175, 7.267, dan 7.349. Indikator MACD menunjukkan kondisi netral,” terang dia.

Kemudian, bursa kawasan Asia mayoritas bergerak di zona hijau, dengan Strait Times naik 0,12 persen (4,66 poin) di level 3.831,13, Shanghai Composite turun 0,39 persen (12,67 poin) di level 3.237,93.

Sementara, Nikkei 225 naik 0,15 persen (57 poin) ke level 38.883,5, dan Hang Seng turun 1,42 persen (294,71 poin) ke level 20.495.

Baca juga: Saham Perbankan Memerah, Analis: Sektor Masih Menarik

Baca Juga :  IHSG Potensi Menguat ke Level 7.109, Cek Saham Jagoan MNC Sekuritas

  Rupiah menguat

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat.

Melansir data Bloomberg, pukul 09.36 WIB rupiah berada pada level Rp 16.302 per dollar AS atau menguat 49 poin (0,30 persen) dibanding penutupan kemarin Rp 16.351 per dollar AS.

Pengamat Pasar Uang Ibrahim Assuaibi menjelaskan, indeks dollar AS melemah pada Selasa lalu.

Di samping itu, Presiden AS Donald Trump berencana untuk berbicara dengan Presiden China Xi Jinping secepatnya minggu ini.

Gedung Putih mengatakan, hal itu karena bea masuk 10 persen untuk semua barang Tiongkok akan mulai berlaku pada hari Selasa.

Selain itu, terdapat kekhawatiran terus-menerus atas suku bunga AS yang tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, terutama setelah data inflasi indeks harga PCE yang kuat dari minggu lalu.

Bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) telah mengisyaratkan, inflasi yang kuat akan mengurangi dorongan untuk terus memangkas suku bunga. Pejabat Fed juga menandai keengganan untuk melonggarkan kebijakan di tengah ketidakpastian atas kebijakan Trump

“Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp 16.300-16.360,” ujar dia.

Berita Terkait

Harga Emas Terkoreksi pada Kamis (6/2) Pagi
Dilanda Aksi Jual, Harga Saham Blue Chip Ini Melemah, Kapan Waktu untuk Beli?
Ramai soal Uang Rp 10.000 Cuma Tampilkan Gambar Pahlawan, Apa Kata BI?
Wall Street Menguat di Tengah Rontoknya Saham Teknologi
Bank Mandiri Catat Pengguna Aplikasi Livin’ Mencapai 29,3 Juta, Nilai Transaksi Tembus Rp 4.027 Triliun
Pak Gunadi Blak-blakan soal Anggaran Gaji PPPK, Waduh
Bersiap, Saham Emiten Hashim (WIFI) Kembali Dibuka Hari Ini (6/2)
Tak Terdampak Kelangkaan Gas 3 Kg, Pengguna Kompor Listrik Lega Tak Perlu Antre Panjang
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 6 Februari 2025 - 08:27 WIB

Harga Emas Terkoreksi pada Kamis (6/2) Pagi

Kamis, 6 Februari 2025 - 08:27 WIB

Dilanda Aksi Jual, Harga Saham Blue Chip Ini Melemah, Kapan Waktu untuk Beli?

Kamis, 6 Februari 2025 - 08:27 WIB

Ramai soal Uang Rp 10.000 Cuma Tampilkan Gambar Pahlawan, Apa Kata BI?

Kamis, 6 Februari 2025 - 08:27 WIB

Wall Street Menguat di Tengah Rontoknya Saham Teknologi

Kamis, 6 Februari 2025 - 08:27 WIB

Bank Mandiri Catat Pengguna Aplikasi Livin’ Mencapai 29,3 Juta, Nilai Transaksi Tembus Rp 4.027 Triliun

Berita Terbaru

public-safety-and-emergencies

Seorang Pelajar Tewas Tertimpa Pohon Tumbang di Gilimanuk

Kamis, 6 Feb 2025 - 08:39 WIB