IHSG Dibuka Naik, Rupiah Melemah ke Level 16.300-an

- Penulis

Kamis, 20 Februari 2025 - 09:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, RAGAMUTAMA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (20/2/2025). Sementara, mata uang garuda pagi ini melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.02 WIB, IHSG bergerak di posisi 6.806,87 atau naik 12,00 poin (0,18 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.794,86.

Sebanyak 2102 saham melaju di zona hijau dan 112 saham di zona merah. Sedangkan 207 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 546,92 miliar dengan volume 768,85 juta saham.

Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve disebut akan mempertahankan tingkat suku bunga di tengah inflasi yang bergejolak.

Hal ini membuat investor dan pelaku pasar gelisah. Pasalnya tingkat suku bunga tidak melanjutkan penurunan setelah pada akhir 2024 sempat turun 100 basis poin.

Dari dalam negeri, pemerintah Indonesia berpotensi membatalkan penerapan pajak minimum global sebesar 15 persen.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, mengungkapkan, kebijakan ini masih dalam tahap pembahasan, dengan mempertimbangkan dinamika global sepertilangkah Presiden AS, Donald Trump, yang menarik AS dari kesepakatan pajak global setelah kembali menjabat.

Baca Juga :  Sinyal Jiwasraya Bubar, Profil Perusahaan Asuransi Jiwa Tertua di Indonesia

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi melemah terbatas dengan support dan resistance di level 6.650–6.870,” kata dia dalam analisisnya, Kamis (20/2/2025).

Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG berpotensi mengalami koreksi hingga area 6.625-6.700 apabila melemah di bawah support minor 6.772.

Namun demikian, tren naik sebelumnya dapat segera berlanjut menuju resisten 7.000-7.041 apabila IHSG tetap berada di atas 6.772.

“Level support IHSG berada di 6.772, 6.728, 6.613, dan 6.480, sementara level resistennya di 7.041, 7.174 dan 7.349. Indikator MACD menunjukkan kondisi netral,” terang dia.

Kemudian, bursa kawasan Asia mayoritas bergerak bervariasi, dengan Strait Times naik 0,13 persen (5,2 poin) di level 3.939,24, Shanghai Composite turun 0,14 persen (4,81 poin) di level 3.346,73.

Sementara, Nikkei 225 turun 1,19 persen (468 poin) ke level 38.714,00, dan Hang Seng turun 0,92 persen (211,49 poin) ke level 22.732,75.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah.

Baca Juga :  IHSG Berpotensi Menguat: Dampak Positif Jeda Tarif Trump di Wall Street

Melansir data Bloomberg, pukul 09.08 WIB rupiah berada pada level Rp 16.365 per dollar AS atau melemah 40,5 poin (0,25 persen) dibanding penutupan kemarin Rp 16.324,5 per dollar AS.

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, notulen rapat kebijakan The Fed bulan Januari lalu yang dirilis dini hari tadi memperlihatkan keinginan bank sentral untuk menahan suku bunga acuan lebih lama lagi sambil menunggu data terbaru seperti inflasi, data ketenagakerjaan, dan dampak kebijakan tarif Trump.

Adapun, pejabat The Fed mengisyaratkan kesulitannya untuk menurunkan inflasi ke target 2 persen.

Selain itu, ia menjabarkan, kebijakan tarif Trump juga masih memberikan sentimen negatif ke pasar pagi ini. Indeks saham Asia terlihat bergerak negatif pagi ini.

Dari dalam negeri, pasar mulai berspekulasi adanya pemangkasan suku bunga acuan BI karena inflasi yang rendah dan pengurangan anggaran belanja negara yang menurunkan bisnis lokal. Hal ini bisa memberikan tekanan ke rupiah.

“Potensi pelemahan rupiah terhadap dollar AS hari ini ke arah 16.380, dengan potensi support di sekitar 16.290,” ungkap dia.

Berita Terkait

Maybank Indonesia Bagikan Dividen Jumbo Rp 446 Miliar: Simak Jadwalnya!
Investasi Valas: Raih Keuntungan Maksimal, Pelajari Sekarang!
Harga Minyak Stabil: Investor Pantau Dampak Kebijakan Tarif AS Terbaru
Intip 12 Saham Dividen Unggulan: Blue Chip Mana Paling Menguntungkan?
Aktivitas Bisnis Malang Melambat di Awal Tahun 2025: Analisis BI
Investasi Rp1,7 Triliun: Pabrik China Hadir di KEK Batang
Rupiah Terus Melemah? Ini Saran Apindo untuk Pengusaha Indonesia!
5 Ide Bisnis Foto Prewedding Unik dan Menguntungkan
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 16 April 2025 - 06:31 WIB

Maybank Indonesia Bagikan Dividen Jumbo Rp 446 Miliar: Simak Jadwalnya!

Rabu, 16 April 2025 - 06:27 WIB

Investasi Valas: Raih Keuntungan Maksimal, Pelajari Sekarang!

Rabu, 16 April 2025 - 06:03 WIB

Harga Minyak Stabil: Investor Pantau Dampak Kebijakan Tarif AS Terbaru

Rabu, 16 April 2025 - 05:11 WIB

Intip 12 Saham Dividen Unggulan: Blue Chip Mana Paling Menguntungkan?

Rabu, 16 April 2025 - 03:07 WIB

Aktivitas Bisnis Malang Melambat di Awal Tahun 2025: Analisis BI

Berita Terbaru