IHSG Dibuka di Zona Merah, Rupiah Melemah di Tengah Sentimen Global

- Penulis

Kamis, 13 Februari 2025 - 10:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (13/2/2025). Sementara, mata uang garuda pagi ini melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.02 WIB, IHSG bergerak di posisi 6.604,97 atau turun 40,80 poin (0,61 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.645,77.

Sebanyak 185 saham melaju di zona hijau dan 112 saham di zona merah. Sedangkan 211 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 457,59 miliar dengan volume 669,12 juta saham.

Baca juga: IHSG Masih Hadapi Tren Pelemahan? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Kamis

Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, apa yang dikhawatirkan pelaku pasar soal data Amerika Serikat (AS) menjadi kenyataan.

Consumer Price Index (CPI) AS mengalami kenaikan secara bulanan dari sebelumnya 2,9 persen menjadi 3 persen. Inflasi inti secara bulanan juga naik dari sebelumnya 0,2 persen menjadi 0,4 persen.

Secara tahunan, inflasi AS juga tumbuh dari 3,2 persen menjadi 3,3 persen. Indeks harga konsumsi ini mengalami kenaikan tertinggi sejak Agustus 2024.

Laporan itu juga membuat potensi pemangkasan suku bunga bank sentral AS Federal Reserve semakin mengecil.

Baca juga: OJK: Pelemahan IHSG Dipengaruhi Sentimen Global dan Pelemahan Rupiah

Baca Juga :  Cerita Warga Keliling 15 Warung Cari LPG 3 Kg, Akhirnya Dapat Harga Rp30.000

Dari dalam negeri, Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdo?an, mengadakan pertemuan di Istana Kepresidenan Bogor untuk menandai 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Turki.

Dalam pertemuan ini, kedua pemimpin membahas upaya mempererat kerja sama di berbagai sektor, termasuk ekonomi, perdagangan, pertahanan, keamanan, serta isu-isu global seperti perdamaian di Palestina, Suriah, dan Ukraina.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi melemah terbatas dengan support dan resistance di level 6.560–6.660. Potensi menguat masih ada, jangan lupa untuk cek ombak terlebih dahulu,” kata dia dalam analisisnya, Kamis (13/2/2025).

Baca juga: Di Tengah Sentimen Pembagian Dividen Perbankan, Ini 3 Saham Rekomendasi IPOT

Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG membentuk candle bullish marubozu yang dapat memicu kenaikan lebih lanjut menuju resisten terdekat di level 6.745.

Apabila IHSG tidak turun di bawah 6.500. Namun, jika IHSG tembus di bawah fraktal 6.480, maka akan ada potensi kelanjutan tren turun menuju 6.355.

“Level support IHSG berada di 6.480, 6.355, dan 6.254, sementara level resistennya di 6.745, 6.896, dan 7.041. Indikator MACD menunjukkan adanya momentum bearish,” terang dia.

Kemudian, bursa kawasan Asia mayoritas bergerak bervariasi, dengan Strait Times turun 0,17 persen (6,53 poin) di level 3.868,09, Shanghai Composite turun 0,07 persen (2,35 poin) di level 3.344,04.

Baca Juga :  IHSG Hari Ini Diperkirakan Menguat Terbatas, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Rabu

Sementara, Nikkei 225 naik 1,10 persen (430,5 poin) ke level 39.415,00, dan Hang Seng naik 0,77 persen (169,08 poin) ke level 22.027,00.

Baca juga: Menakar Prospek Pembagian Dividen Perbankan untuk Tahun Buku 2024

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah.

Melansir data Bloomberg, pukul 09.18 WIB rupiah berada pada level Rp 16.387 per dollar AS atau melemah 11 poin (0,07 persen) dibanding penutupan kemarin Rp 16.376 per dollar AS.

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, Consumer Price Index (CPI) AS yang dirilis semalam menunjukan hasil di atas ekspektasi pasar. Hasil ini bisa memicu The Fed tidak akan memangkas suku bunganya lagi dalam waktu dekat. Ini bisa menahan dollar AS tetap menguat.

Namun demikian, berita baru soal penyelesaian perang Ukraina, membantu memberikan sentimen positif bagi aset berisiko.

Ia menjelaskan, terlihat pagi ini sebagian indeks saham Asia bergerak positif. Indeks dollar AS terlihat menurun pagi ini ke level 107 dari sebelumnya di kisaran 108, yang mungkin disebabkan oleh berita baru soal Ukraina ini.

“Jadi ada peluang penguatan rupiah hari ini ke arah 16.330-16.300, dengan potensi pelemahan kembali ke arah 16.390-16.400,” ungkap dia.

Berita Terkait

Dedi Mulyadi Kagum Pendapatan Kades Terkaya,Hasilkan Rp 30 Juta Perhari di Luar Honor Kepala Daerah
Ekonom Sebut Industri Tekstil Makin Tak Berdaya, Saling Sikut Agar Tak Mati
Cara Mendapatkan Uang di Lynk Id, Cocok untuk Side Hustle!
Biaya Logistik Tinggi, Pelindo Multi Termina Buka Peluang Kolaborasi untuk Modernisasi Pelabuhan
Harga Emas Antam Turun Rp3 Ribu per Gram, Ini Rincian Lengkapnya
Dua Obligasi dan Satu Sukuk Tercatat di Bursa Efek Indonesia dalam Sepekan Ini
Harga Emas Antam Turun Rp 3 Ribu, Hari Ini di Level Rp 1.704.000 per Gram
Cara Menghitung PPh 21 Tenaga Ahli agar Pajak Tepat dan Efisien!

Berita Terkait

Sabtu, 22 Februari 2025 - 11:56 WIB

Dedi Mulyadi Kagum Pendapatan Kades Terkaya,Hasilkan Rp 30 Juta Perhari di Luar Honor Kepala Daerah

Sabtu, 22 Februari 2025 - 11:56 WIB

Ekonom Sebut Industri Tekstil Makin Tak Berdaya, Saling Sikut Agar Tak Mati

Sabtu, 22 Februari 2025 - 11:47 WIB

Cara Mendapatkan Uang di Lynk Id, Cocok untuk Side Hustle!

Sabtu, 22 Februari 2025 - 11:46 WIB

Biaya Logistik Tinggi, Pelindo Multi Termina Buka Peluang Kolaborasi untuk Modernisasi Pelabuhan

Sabtu, 22 Februari 2025 - 11:17 WIB

Harga Emas Antam Turun Rp3 Ribu per Gram, Ini Rincian Lengkapnya

Berita Terbaru

public-safety-and-emergencies

Mobil Pikap dan 16 Unit Sepeda Listrik Menghitam, Ludes Jadi Bangkai di Tol Gempol-Pasuruan

Sabtu, 22 Feb 2025 - 12:27 WIB