IHSG dan Rupiah Kompak Lesu di Awal Sesi Perdagangan

- Penulis

Kamis, 6 Februari 2025 - 10:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (6/2/2025). Sementara, mata uang garuda pagi ini melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.02 WIB, IHSG bergerak di posisi 7.015,01 atau turun 9,20 poin (0,13 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.024,22.

Sebanyak 216 saham melaju di zona hijau dan 100 saham di zona merah. Sedangkan 194 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 682,84 miliar dengan volume 553,98 juta saham.

Baca juga: IHSG Diperkirakan Melemah Terbatas, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Kamis

Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, aktivitas jasa Amerika Serikat tumbuh lebih lambat karena pada Januari cuaca yang dingin membuat beberapa gudang tutup.

Ia menyebut, pihaknya masih melihat adanya kemungkinan permintaan mengalami penurunan. Tiga faktor tersebut adalah bisa dipengaruhi oleh permintan masyarakat yang memang menurun, kekhawatiran terhadapa perang dagang, dan masalah cuaca.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,02 persen pada kuartal IV-2024 secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Berdasarkan data Produk Domestik Bruto (PDB), nilai ekonomi Indonesia berdasarkan harga berlaku (ADHB) mencapai Rp 5.674,93 triliun, sementara berdasarkan harga konstan (ADHK) tercatat sebesar Rp 3.296,74 triliun

Baca Juga :  IHSG Masuk Zona Merah, Saham BREN dan TPIA Anjlok

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi melemah terbatas dengan support dan resistance di level 7.000–7.150,” kata dia dalam analisisnya, Kamis (6/2/2025).

Baca juga: Rupiah Menguat di Tengah Turunnya IHSG dan Pasar Saham Asia

Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menuturkan, IHSG mestinya akan segera mengakhiri koreksi minor untuk melanjutkan tren naik menuju 7.175.

Angka itu menjadi target berikutnya apabila masih berada di atas support Fibonacci 6.974.

“Level support IHSG berada di 6.931, 6.835, dan 6.742, sementara level resistennya di 7.128, 7.175, 7.267, dan 7.349. Indikator MACD menunjukkan sinyal death cross,” terang dia.

Kemudian, bursa kawasan Asia mayoritas bergerak di zona hijau, dengan Strait Times naik 0,45 persen (17,11 poin) di level 3.832,48, Shanghai Composite naik 0,09 persen (2,84 poin) di level 3.232,33.

Sementara, Nikkei 225 naik 0,37 persen (144 poin) ke level 38.953,00, dan Hang Seng naik 0,15 persen (30,66 poin) ke level 20.627,75.

Baca juga: Kurs Dollar AS Anjlok Jadi Rp 8.170 Trending di Media Sosial, Warganet Duga Google Error

Baca Juga :  IHSG Uji Resistance 7.100, Saham BRPT hingga ADRO Siap Cuan

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah.

Melansir data Bloomberg, pukul 09.14 WIB rupiah berada pada level Rp 16.310 per dollar AS atau melemah 17,5 poin (0,11 persen) dibanding penutupan kemarin Rp 16.292,5 per dollar AS.

Pengamat Pasar Uang Ibrahim Assuaibi menjelaskan, indeks dollar AS melemah pada Rabu lalu.

Kekhawatiran tentang perang dagang global yang berlarut-larut sedikit mereda menyusul kesepakatan menit-menit terakhir Trump dengan Kanada dan Meksiko.

Di samping itu, Pasar China bereaksi terhadap ketegangan perdagangan AS. Pasar China melanjutkan perdagangan setelah liburan Tahun Baru Imlek selama seminggu, saat Presiden AS Donald Trump mengenakan tarif 10 persen atas impor China.

Dari dalam negeri, Indonesia pun memasuki 2025 dengan tantangan ekonomi yang kian berat. Tren ini bukan tanpa alasan.

Perlambatan mulai terasa sejak kuartal III-2024, dengan pertumbuhan hanya mencapai 4,95 persen yoy, lebih rendah dibandingkan dua kuartal sebelumnya yang masih berada di atas 5 persen.

Daya beli masyarakat menurun, kelas menengah semakin tergerus, sementara produktivitas sektoral terus mengalami penurunan.

“Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah fluktuatif tetapi ditutup menguat di rentang Rp 16.250-16.310,” ungkap dia.

Berita Terkait

IHSG Anjlok ke 6.000-an, Saham BMRI & BBCA Makin Merosot padahal Laba Tumbuh
Harga Melonjak, BEI Suspensi Perdagangan Saham SMDM, MLPT dan CLAY
Bunga Tinggi Bank Digital Tak Goyah saat BI Rate Dipangkas
ASPI : Nilai Transaksi QRIS Naik Lebih dari Rp 10 Triliun Tiap Bulan Sepanjang 2024
Update! IHSG Melorot ke Level 6.937, Sektor Perindustrian Anjlok
Bank Mandiri Catat Penyaluran Kredit Sektor Hilirisasi Minerba pada 2024 Sebesar Rp 185,2 Triliun
Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lagi Jadi Rp 1,670 Juta per Gram, Saatnya Jual?
Rekomendasi Saham Antam (ANTM) Saat Rekor Tertinggi Harga Emas dan Penjualan

Berita Terkait

Kamis, 6 Februari 2025 - 11:56 WIB

IHSG Anjlok ke 6.000-an, Saham BMRI & BBCA Makin Merosot padahal Laba Tumbuh

Kamis, 6 Februari 2025 - 11:37 WIB

Harga Melonjak, BEI Suspensi Perdagangan Saham SMDM, MLPT dan CLAY

Kamis, 6 Februari 2025 - 11:36 WIB

Bunga Tinggi Bank Digital Tak Goyah saat BI Rate Dipangkas

Kamis, 6 Februari 2025 - 11:36 WIB

ASPI : Nilai Transaksi QRIS Naik Lebih dari Rp 10 Triliun Tiap Bulan Sepanjang 2024

Kamis, 6 Februari 2025 - 11:36 WIB

Update! IHSG Melorot ke Level 6.937, Sektor Perindustrian Anjlok

Berita Terbaru

food-and-drink

Hotel GranDhika Pemuda Semarang Tawarkan Promo Romantic Dinner

Kamis, 6 Feb 2025 - 12:17 WIB

public-safety-and-emergencies

Foto: Penampakan Sayap Pesawat Delta Air Lines yang Ditabrak Japan Airlines

Kamis, 6 Feb 2025 - 12:16 WIB