JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (6/2/2025). Sementara, mata uang garuda pagi ini melemah pada perdagangan pasar spot.
Melansir data RTI, pukul 09.02 WIB, IHSG bergerak di posisi 7.015,01 atau turun 9,20 poin (0,13 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.024,22.
Sebanyak 216 saham melaju di zona hijau dan 100 saham di zona merah. Sedangkan 194 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 682,84 miliar dengan volume 553,98 juta saham.
Baca juga: IHSG Diperkirakan Melemah Terbatas, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Kamis
Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, aktivitas jasa Amerika Serikat tumbuh lebih lambat karena pada Januari cuaca yang dingin membuat beberapa gudang tutup.
Ia menyebut, pihaknya masih melihat adanya kemungkinan permintaan mengalami penurunan. Tiga faktor tersebut adalah bisa dipengaruhi oleh permintan masyarakat yang memang menurun, kekhawatiran terhadapa perang dagang, dan masalah cuaca.
Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,02 persen pada kuartal IV-2024 secara tahunan atau year-on-year (yoy).
Berdasarkan data Produk Domestik Bruto (PDB), nilai ekonomi Indonesia berdasarkan harga berlaku (ADHB) mencapai Rp 5.674,93 triliun, sementara berdasarkan harga konstan (ADHK) tercatat sebesar Rp 3.296,74 triliun
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi melemah terbatas dengan support dan resistance di level 7.000–7.150,” kata dia dalam analisisnya, Kamis (6/2/2025).
Baca juga: Rupiah Menguat di Tengah Turunnya IHSG dan Pasar Saham Asia
Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menuturkan, IHSG mestinya akan segera mengakhiri koreksi minor untuk melanjutkan tren naik menuju 7.175.
Angka itu menjadi target berikutnya apabila masih berada di atas support Fibonacci 6.974.
“Level support IHSG berada di 6.931, 6.835, dan 6.742, sementara level resistennya di 7.128, 7.175, 7.267, dan 7.349. Indikator MACD menunjukkan sinyal death cross,” terang dia.
Kemudian, bursa kawasan Asia mayoritas bergerak di zona hijau, dengan Strait Times naik 0,45 persen (17,11 poin) di level 3.832,48, Shanghai Composite naik 0,09 persen (2,84 poin) di level 3.232,33.
Sementara, Nikkei 225 naik 0,37 persen (144 poin) ke level 38.953,00, dan Hang Seng naik 0,15 persen (30,66 poin) ke level 20.627,75.
Baca juga: Kurs Dollar AS Anjlok Jadi Rp 8.170 Trending di Media Sosial, Warganet Duga Google Error
Rupiah
Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah.
Melansir data Bloomberg, pukul 09.14 WIB rupiah berada pada level Rp 16.310 per dollar AS atau melemah 17,5 poin (0,11 persen) dibanding penutupan kemarin Rp 16.292,5 per dollar AS.
Pengamat Pasar Uang Ibrahim Assuaibi menjelaskan, indeks dollar AS melemah pada Rabu lalu.
Kekhawatiran tentang perang dagang global yang berlarut-larut sedikit mereda menyusul kesepakatan menit-menit terakhir Trump dengan Kanada dan Meksiko.
Di samping itu, Pasar China bereaksi terhadap ketegangan perdagangan AS. Pasar China melanjutkan perdagangan setelah liburan Tahun Baru Imlek selama seminggu, saat Presiden AS Donald Trump mengenakan tarif 10 persen atas impor China.
Dari dalam negeri, Indonesia pun memasuki 2025 dengan tantangan ekonomi yang kian berat. Tren ini bukan tanpa alasan.
Perlambatan mulai terasa sejak kuartal III-2024, dengan pertumbuhan hanya mencapai 4,95 persen yoy, lebih rendah dibandingkan dua kuartal sebelumnya yang masih berada di atas 5 persen.
Daya beli masyarakat menurun, kelas menengah semakin tergerus, sementara produktivitas sektoral terus mengalami penurunan.
“Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah fluktuatif tetapi ditutup menguat di rentang Rp 16.250-16.310,” ungkap dia.