IHSG Anjlok: TASPEN Ambil Peluang Borong Saham Unggulan!

- Penulis

Selasa, 8 April 2025 - 14:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com JAKARTA. Setelah jeda panjang libur Lebaran, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka dengan koreksi pada perdagangan perdananya hari ini, Selasa (8/4). IHSG langsung menunjukkan penurunan sebesar 9,19% saat pembukaan. Akibatnya, aktivitas perdagangan dihentikan sementara atau dikenal sebagai trading halt.

Menanggapi tren penurunan IHSG, PT TASPEN (Persero) membeberkan strategi investasi yang mereka terapkan di pasar saham. Henra, Corporate Secretary TASPEN, menjelaskan bahwa TASPEN akan menerapkan strategi buy on weakness, yang berarti mengambil peluang membeli saham saat harga sedang mengalami penurunan.

“Kami akan menerapkan strategi buy on weakness pada saham-saham berkualitas dengan fundamental yang solid dan berada dalam posisi undervalued karena sentimen pasar,” ungkap Henra kepada Kontan, Selasa (8/4).

Dalam proses penempatan investasi di pasar saham, Henra menekankan bahwa TASPEN selalu melakukan analisis mendalam terhadap kondisi makroekonomi, prospek bisnis emiten, tingkat likuiditas, dan valuasi saham.

Lebih lanjut, Henra menjelaskan bahwa saat ini, secara keseluruhan portofolio perusahaan, alokasi untuk saham lebih kecil dibandingkan dengan instrumen pendapatan tetap. Secara konsolidasi, nilai investasi TASPEN hingga akhir tahun 2024 diperkirakan mencapai sekitar Rp 350 triliun. Henra menambahkan bahwa hingga akhir 2024, porsi investasi TASPEN pada instrumen saham berada di kisaran 3% hingga 4%, sementara instrumen pendapatan tetap dan deposito mendominasi dengan porsi 88% hingga 89%.

Baca Juga :  Volatilitas Pasar Tinggi? Saham EXCL Jadi Pilihan Aman, Ini Analisisnya

Jumlah Penumpang Menurun di Seluruh Moda Transportasi pada Februari 2025

Sementara itu, Direktur Utama PT Taspen, Rony Hanityo, berpendapat bahwa penurunan pasar saham di berbagai negara, termasuk Bursa Efek Indonesia (BEI), terutama dipicu oleh kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) saat itu, Donald Trump.

Rony menyatakan bahwa sentimen eksternal saat ini menjadi faktor dominan yang mempengaruhi pergerakan pasar saham. Menurutnya, apa yang terjadi pada IHSG juga dialami oleh indeks saham di negara lain. Selama masa libur, pasar saham di negara lain tetap beroperasi dan indeks saham mereka juga mengalami tekanan.

“Hal ini bukanlah sesuatu yang baru. Ini adalah fenomena yang sudah diprediksi sebelumnya,” jelas Rony pada Selasa (8/4).

Rony menambahkan bahwa kebijakan tarif Trump telah memicu indikasi terjadinya perang dagang. Hal ini juga memberikan tekanan pada pasar saham Indonesia.

“Sejak awal, kebijakan Presiden Trump bersifat proteksionis dan sudah diantisipasi. Respons pasar saham domestik memang agak tertinggal karena adanya libur panjang,” tuturnya.

Baca Juga :  Suku Bunga BI Bertahan di Level 5,75%, Cek Rekomendasi Saham Emiten Properti

Melihat kondisi pasar saham saat ini, Rony justru berpendapat bahwa ini adalah momentum yang tepat untuk mulai mengakumulasi saham-saham dengan fundamental yang baik. Ia menilai bahwa koreksi yang terjadi menunjukkan adanya banyak saham dengan valuasi yang menarik. Dengan demikian, ini bisa menjadi entry point yang baik untuk berinvestasi di saham, apalagi IHSG sudah terkoreksi cukup dalam sejak awal tahun.

“Jika kita melihat price to earnings ratio (PER) dan price to book value (PBV), fundamental emiten-emiten saham tergolong solid. Dividend payout ratio (DPR) juga tinggi dan banyak perusahaan melakukan buyback saham. Hal ini diharapkan dapat menjadi salah satu katalis positif, sehingga tekanan pada IHSG diharapkan bersifat temporer atau sementara waktu,” kata Rony.

Rony menyampaikan bahwa TASPEN berencana untuk membeli berbagai saham dengan fundamental yang kuat. Ia menekankan bahwa pembelian ini akan dilakukan secara bertahap dalam jangka waktu yang panjang.

IHSG Melemah 7,7% ke 6.008,5 di Akhir Sesi Pertama, Sektor Barang Baku Anjlok 11%

Berita Terkait

Ini Daftar Lengkap Lokasi Butik Emas Antam di Indonesia!
IHSG Tertekan Tarif Trump? Maybank Sekuritas Pangkas Target, Ini Rekomendasi Sahamnya!
Wall Street Anjlok! Dampak Komentar Powell dan Pembatasan Ekspor AS
Harga Emas Meroket! Sentuh US$ 3.300 Akibat Perang Dagang Global
Panduan Lengkap: Beli Emas Antam Aman di Galeri 24 & Logam Mulia
Lo Kheng Hong Raup Dividen Rp 17,8 Miliar dari Saham Bank Ini!
Harga Emas Antam Pecah Rekor! 17 April 2025: Saatnya Beli di UBS, Galeri24, atau Pegadaian?
7 Jurus Ampuh Jadi Agen Pulsa Sukses Modal Minim

Berita Terkait

Kamis, 17 April 2025 - 06:55 WIB

Ini Daftar Lengkap Lokasi Butik Emas Antam di Indonesia!

Kamis, 17 April 2025 - 06:28 WIB

IHSG Tertekan Tarif Trump? Maybank Sekuritas Pangkas Target, Ini Rekomendasi Sahamnya!

Kamis, 17 April 2025 - 06:15 WIB

Wall Street Anjlok! Dampak Komentar Powell dan Pembatasan Ekspor AS

Kamis, 17 April 2025 - 06:03 WIB

Harga Emas Meroket! Sentuh US$ 3.300 Akibat Perang Dagang Global

Kamis, 17 April 2025 - 05:43 WIB

Panduan Lengkap: Beli Emas Antam Aman di Galeri 24 & Logam Mulia

Berita Terbaru

finance

Ini Daftar Lengkap Lokasi Butik Emas Antam di Indonesia!

Kamis, 17 Apr 2025 - 06:55 WIB

Uncategorized

Wajib Coba: 10 Kedai Kopi Terbaik di Melbourne City!

Kamis, 17 Apr 2025 - 06:48 WIB

sports

Inter Milan Lolos Dramatis ke Semifinal Liga Champions!

Kamis, 17 Apr 2025 - 06:32 WIB