Hilal tak Terlihat, Penetapan Awal Puasa Tunggu Sidang Isbat

Avatar photo

- Penulis

Jumat, 28 Februari 2025 - 18:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hilal tak Terlihat, Penetapan Awal Puasa Tunggu Sidang Isbat (Freepik)

Hilal tak Terlihat, Penetapan Awal Puasa Tunggu Sidang Isbat (Freepik)

RAGAMUTAMA.COM – Setiap tahun, umat Islam di seluruh dunia menantikan awal puasa Ramadan dengan penuh antusiasme.

Namun, ada satu hal yang selalu menjadi pertanyaan besar: kapan puasa dimulai? Penentuan awal bulan puasa Ramadan dilakukan dengan pengamatan hilal, bulan sabit pertama yang menandai masuknya bulan baru dalam kalender Hijriah.

Tahun ini, tantangan kembali muncul karena hilal tampaknya enggan menampakkan diri di beberapa wilayah.

Masyarakat menunggu hasil Sidang Isbat, keputusan resmi pemerintah yang menentukan kapan Ramadan dimulai. Dengan kondisi cuaca yang tidak selalu bersahabat, pengamatan hilal di beberapa daerah mengalami kendala. Jadi, apa sebenarnya yang terjadi?

Hilal Belum Terlihat di Berbagai Wilayah

Di berbagai daerah Indonesia, tim rukyat hilal bekerja keras untuk melihat tanda awal bulan Ramadan. Namun, hasilnya mengecewakan di beberapa lokasi:

  • Manado, Sulawesi Utara: Tim pengamat yang berada di atap Gedung Mega Trade Center Manado tidak berhasil melihat hilal. Penyebabnya? Awan tebal yang tetap bertahan meskipun hujan sempat reda.
  • Ternate, Maluku Utara: Tim dari Stasiun Geofisika Ternate mengamati selama 17 menit setelah matahari terbenam, tetapi hilal tetap tak tampak karena langit tertutup awan.
  • Pati, Jawa Tengah: Pengamatan di area persawahan Desa Jambean Kidul juga tak membuahkan hasil, meskipun melibatkan berbagai organisasi Islam seperti PCNU, MUI, dan Muhammadiyah.
  • Ambon, Maluku: Hilal terdeteksi pada ketinggian 3,47 derajat dengan elongasi 3,69 derajat. Sayangnya, kriteria MABIMS menetapkan bahwa hilal baru bisa diterima jika mencapai minimal 6,3 derajat. Jadi, secara teknis, hilal dianggap belum terlihat.
Baca Juga :  Pertamina Akui Kesulitan Mengolah Minyak Mentah Dalam Negeri

Dengan kondisi ini, masyarakat harus bersabar dan menunggu hasil Sidang Isbat dari pemerintah.

Mengapa Hilal Tidak Selalu Bisa Dilihat?

Seorang teman pernah bertanya, “Kenapa sih kita harus repot-repot melihat hilal? Kan bisa pakai perhitungan astronomi?” Pertanyaan bagus! Tapi ada alasan mengapa metode rukyat (pengamatan langsung) tetap digunakan.

Beberapa faktor yang membuat hilal sulit terlihat:

  1. Kondisi Cuaca: Awan tebal, hujan, atau bahkan kabut bisa menghalangi pengamatan.
  2. Sudut Elongasi: Jarak antara bulan dan matahari harus cukup besar agar hilal bisa terlihat dengan jelas.
  3. Cahaya Sekitar: Jika pengamatan dilakukan di daerah perkotaan dengan banyak lampu, polusi cahaya bisa mengaburkan pandangan.

Analoginya, membayangkan hilal itu seperti mencari jarum di tumpukan jerami—kecil, tipis, dan mudah tersembunyi.

Bagaimana Sidang Isbat Menentukan Awal Ramadan?

Sidang Isbat bukan hanya sekadar pertemuan biasa. Ini adalah forum penting yang melibatkan Kementerian Agama, BMKG, ahli astronomi, serta ormas Islam untuk menetapkan kapan Ramadan dimulai.

Prosesnya terdiri dari:

  1. Pengumpulan Data: Hasil rukyat hilal dari berbagai lokasi dikumpulkan.
  2. Perhitungan Hisab: Data astronomi digunakan untuk menentukan kemungkinan visibilitas hilal.
  3. Diskusi & Keputusan: Jika hilal tak terlihat, maka keputusan diambil berdasarkan perhitungan hisab.
Baca Juga :  Investasi Tembus Rp24 Miliar, Direktur Utama BRI Sunarso Tambah Kepemilikan Saham

Menariknya, meskipun metode ini ilmiah, masih ada perbedaan pendapat yang bisa muncul. Itulah mengapa awal Ramadan bisa berbeda antara negara atau bahkan antarorganisasi Islam.

Mengapa Perbedaan Awal Ramadan Bisa Terjadi?

Tidak semua negara menggunakan metode yang sama dalam menentukan awal Ramadan. Beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan:

  • Arab Saudi lebih sering mengandalkan laporan saksi mata dan perhitungan hisab.
  • Indonesia menggabungkan metode rukyat dan hisab sebagai dasar penetapan.
  • Turki & beberapa negara lain sepenuhnya mengandalkan perhitungan astronomi tanpa rukyat.

Sejarah mencatat bahwa perbedaan awal Ramadan bukanlah hal baru. Bahkan, di zaman Nabi Muhammad SAW, umat Islam sudah mengalami perbedaan dalam memulai puasa karena faktor geografis. Intinya, meskipun ada perbedaan, yang terpenting adalah semangat dan esensi bulan Ramadan itu sendiri.

Jadi, apakah kita harus panik kalau awal Ramadan berbeda? Tentu tidak! Yang lebih penting adalah bagaimana kita menjalani bulan suci ini dengan penuh keimanan dan ketakwaan.

Jadi, siapkah kita menyambut Ramadan dengan penuh semangat? Apa pun keputusan Sidang Isbat, Ramadan tetaplah Ramadan bulan yang penuh berkah bagi kita semua!

Berita Terkait

Tol Berlaku Ganjil Genap Mulai Hari Ini untuk Arus Mudik 2025, Ini Daftar Ruasnya!
Macet di Mana-mana! Arus Mudik Lebaran 2025 Mulai Padat, Sistem One Way Dimulai Siang Ini
BMKG Hadirkan Kanal Cuaca Digital Real-Time untuk Mudik Lebaran 2025
Dua Skema Penempatan Guru Sedang Dimatangkan untuk Sekolah Rakyat
Satgas Preventif Polri Kerahkan Personel dan Satwa K9 Amankan Jakarta Saat Lebaran
Bus Jemaah Umrah Asal Indonesia Kecelakaan, Ini Kronologi dan Respons Menag
Ratusan Pesawat Disiapkan untuk Angkutan Lebaran 2025, Penumpang Diprediksi Naik 12%
Jadwal Rekayasa Lalu Lintas Tol Japek dan Kalikangkung untuk Mudik Lebaran 2025

Berita Terkait

Kamis, 27 Maret 2025 - 11:50 WIB

Tol Berlaku Ganjil Genap Mulai Hari Ini untuk Arus Mudik 2025, Ini Daftar Ruasnya!

Kamis, 27 Maret 2025 - 11:24 WIB

Macet di Mana-mana! Arus Mudik Lebaran 2025 Mulai Padat, Sistem One Way Dimulai Siang Ini

Rabu, 26 Maret 2025 - 13:26 WIB

BMKG Hadirkan Kanal Cuaca Digital Real-Time untuk Mudik Lebaran 2025

Selasa, 25 Maret 2025 - 09:59 WIB

Dua Skema Penempatan Guru Sedang Dimatangkan untuk Sekolah Rakyat

Selasa, 25 Maret 2025 - 09:59 WIB

Satgas Preventif Polri Kerahkan Personel dan Satwa K9 Amankan Jakarta Saat Lebaran

Berita Terbaru

sports

Pedro Acosta Diberi Waktu Terbatas Buktikan Diri di KTM

Sabtu, 19 Apr 2025 - 19:35 WIB