Harga Minyak Mentah Naik Jumat (21/2) Pagi, Brent ke US$76,64 dan WTI ke US$72,65

- Penulis

Jumat, 21 Februari 2025 - 11:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM – Harga minyak melanjutkan kenaikannya pada Jumat (21/2) dan menuju peningkatan mingguan.

Didorong oleh turunnya persediaan bensin dan distilat di Amerika Serikat (AS) yang meningkatkan harapan akan permintaan yang kuat, serta kekhawatiran gangguan pasokan dari Rusia yang turut menopang harga.

Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent naik 16 sen atau 0,2% menjadi US$76,64 per barel pada pukul 01.23 GMT.

Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 17 sen atau 0,2% ke US$72,65 per barel.

Kedua acuan tersebut diperkirakan mencatat kenaikan mingguan sekitar 3%.

Administrasi Informasi Energi AS (EIA) melaporkan pada Kamis (20/2) bahwa persediaan minyak mentah AS meningkat, sementara stok bensin dan distilat mengalami penurunan akibat pemeliharaan musiman di kilang yang menyebabkan penurunan produksi.

Baca Juga :  Eks Dirjen Pajak dan Sekjen Kemenkeu Pilih Bungkam Soal Kasus LPEI Usai Diperiksa KPK

“Penurunan stok bensin dan distilat AS, serta kekhawatiran akan pasokan yang ketat di Rusia, mendukung kenaikan harga minyak,” kata Toshitaka Tazawa, analis di Fujitomi Securities.

“Harapan akan potensi kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina, yang dapat meringankan sanksi terhadap Moskow, mulai memudar akibat sikap Ukraina yang semakin keras, mendorong beberapa investor untuk kembali masuk ke pasar,” tambahnya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy awal pekan ini geram atas langkah AS dan Rusia yang mencoba menegosiasikan kesepakatan damai tanpa keterlibatan Kyiv, serta pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menyalahkan Ukraina atas konflik yang telah berlangsung tiga tahun dengan Moskow.

Namun, setelah bertemu dengan utusan Trump untuk konflik Ukraina pada Kamis, Zelenskiy menyatakan bahwa Ukraina siap bekerja cepat untuk menghasilkan perjanjian investasi dan keamanan yang kuat dengan AS.

Baca Juga :  Harga Minyak Turun 4 Hari Beruntun Senin (17/2), Brent ke US$74,59 & WTI ke US$70,51

Sementara itu, gangguan pasokan minyak tetap menjadi faktor yang menjaga harga tetap tinggi.

Rusia melaporkan bahwa aliran minyak dari Konsorsium Pipa Kaspia (CPC), jalur utama ekspor minyak mentah dari Kazakhstan, berkurang 30%-40% pada Selasa setelah serangan drone Ukraina terhadap stasiun pemompaan.

Namun, meskipun jalur ekspor utamanya melalui Rusia mengalami kerusakan, Kazakhstan justru mencatat rekor volume produksi minyak tertinggi, menurut sumber industri pada Kamis.

Belum jelas bagaimana Kazakhstan dapat mencapai rekor tersebut mengingat peningkatan produksi biasanya harus sesuai dengan kapasitas ekspor pipa.

Berita Terkait

Lebaran 2025: BI Prediksi Kenaikan Penjualan Ritel Signifikan di Bulan Maret
Harga Emas Antam Hari Ini: Indogold vs Lakuemas, Mana Lebih Murah?
Investasi Perak 2025: Peluang Cuan atau Risiko Tinggi?
Waspada Resesi: Hindari 3 Jenis Saham Ini Agar Investasi Aman!
Strategi Investasi Adaptif Sucor AM: Raih Cuan Optimal di 2025
IHSG Naik Tajam Sepanjang Pekan, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp11.120 Triliun
Volvo PHK 800 Pekerja AS: Dampak Tarif Trump Memukul Industri Otomotif
Harga Emas Antam Hari Ini Tetap di Rp 1.965.000: Pertimbangan Investasi Anda?

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 15:55 WIB

Lebaran 2025: BI Prediksi Kenaikan Penjualan Ritel Signifikan di Bulan Maret

Sabtu, 19 April 2025 - 15:51 WIB

Harga Emas Antam Hari Ini: Indogold vs Lakuemas, Mana Lebih Murah?

Sabtu, 19 April 2025 - 15:47 WIB

Investasi Perak 2025: Peluang Cuan atau Risiko Tinggi?

Sabtu, 19 April 2025 - 15:19 WIB

Waspada Resesi: Hindari 3 Jenis Saham Ini Agar Investasi Aman!

Sabtu, 19 April 2025 - 14:43 WIB

Strategi Investasi Adaptif Sucor AM: Raih Cuan Optimal di 2025

Berita Terbaru

finance

Investasi Perak 2025: Peluang Cuan atau Risiko Tinggi?

Sabtu, 19 Apr 2025 - 15:47 WIB