Harga Minyak Dunia Melemah, Brent ke US$ 76,70 dan WTI ke US$ 72,62

Avatar photo

- Penulis

Jumat, 31 Januari 2025 - 19:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Harga Minyak Dunia Melemah, Brent ke US$ 76,70 dan WTI ke US$ 72,62 (China Daily via REUTERS)

Harga Minyak Dunia Melemah, Brent ke US$ 76,70 dan WTI ke US$ 72,62 (China Daily via REUTERS)

RAGAMUTAMA.COM – Harga minyak dunia melemah pada Jumat (31/1). Berada di jalur penurunan mingguan seiring pasar menunggu keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait ancaman tarif terhadap Kanada dan Meksiko akhir pekan ini.

Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Maret, yang akan berakhir pada Jumat ini, turun 17 sen menjadi US$ 76,70 per barel pada pukul 10.41 GMT.

Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 11 sen ke level US$ 72,62 per barel.

Sepanjang pekan ini, Brent dan WTI diproyeksikan mengalami penurunan masing-masing 2,3% dan 2,8%.

Analis PVM, Tamas Varga, mengatakan bahwa kekhawatiran atas dampak ekonomi negatif dari tarif AS terhadap Kanada, Meksiko, dan China menekan harga minyak.

Baca Juga :  Sumbang Devisa, Bea Cukai Tual Kawal Ekspor Produk Ikan

Selain itu, potensi penguatan dolar AS akibat kebijakan tarif juga menjadi faktor pemberat bagi pasar minyak.

Trump sebelumnya mengancam akan mengenakan tarif 25% mulai Sabtu terhadap ekspor Kanada dan Meksiko ke AS jika kedua negara tersebut tidak menghentikan pengiriman fentanyl melintasi perbatasan AS.

Kanada dan Meksiko merupakan dua eksportir minyak mentah terbesar ke AS. Namun, hingga kini belum jelas apakah minyak mentah termasuk dalam daftar barang yang dikenakan tarif.

Trump menyatakan akan segera memutuskan apakah akan mengecualikan impor minyak dari kedua negara tersebut.

Berdasarkan data Administrasi Informasi Energi AS (EIA), pada 2023, Kanada mengekspor 3,9 juta barel per hari (bpd) minyak mentah ke AS dari total 6,5 juta bpd impor AS, sementara Meksiko mengirimkan 733.000 bpd.

Baca Juga :  Obligasi Global Indonesia Diminati Pasar Internasional

“Jika minyak Kanada dan Meksiko dikenakan tarif, pasar akan merespons dengan kenaikan harga,” ujar Varga.

Pasar juga menantikan pertemuan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) yang dijadwalkan pada 3 Februari.

Menteri Energi Kazakhstan mengatakan pada Rabu (29/1) bahwa OPEC+ akan membahas kebijakan energi Trump, termasuk potensi peningkatan produksi minyak AS, dan mengambil sikap bersama dalam pertemuan mendatang.

“OPEC kemungkinan akan memenuhi permintaan AS untuk meningkatkan produksi guna menghindari ketegangan dengan Trump. Mereka mungkin mengumumkan pengurangan pemangkasan produksi secara bertahap, jika tidak mulai April, kemungkinan pada paruh kedua tahun ini,” tambah Varga.

Berita Terkait

Rupiah Melemah di Pekan Pendek Akhir Januari 2025, Simak Proyeksinya Pekan Depan
Sumbang Devisa, Bea Cukai Tual Kawal Ekspor Produk Ikan
Agar Capai Target Iklim, Indonesia Luncurkan Platform Perdagangan Karbon Internasional
Ekonomi China Tumbuh 5% pada 2024 Berkat Kebijakan Stimulus
Rupiah Tertekan, Modal Asing Terus Mengalir Keluar Hingga Rp9,57 Triliun
Obligasi Global Indonesia Diminati Pasar Internasional
Apple Siap Gelontorkan Rp 16 Triliun untuk Bangun Pabrik AirTag di Batam

Berita Terkait

Jumat, 31 Januari 2025 - 19:07 WIB

Rupiah Melemah di Pekan Pendek Akhir Januari 2025, Simak Proyeksinya Pekan Depan

Jumat, 31 Januari 2025 - 19:07 WIB

Sumbang Devisa, Bea Cukai Tual Kawal Ekspor Produk Ikan

Jumat, 31 Januari 2025 - 19:07 WIB

Harga Minyak Dunia Melemah, Brent ke US$ 76,70 dan WTI ke US$ 72,62

Selasa, 21 Januari 2025 - 12:31 WIB

Agar Capai Target Iklim, Indonesia Luncurkan Platform Perdagangan Karbon Internasional

Sabtu, 18 Januari 2025 - 14:23 WIB

Ekonomi China Tumbuh 5% pada 2024 Berkat Kebijakan Stimulus

Berita Terbaru

entertainment

Yura Yunita Ajak Fansnya Berbahagia di Konser Bingah

Sabtu, 1 Feb 2025 - 00:46 WIB