Ragamutama.com – JAKARTA. Pasar emas menunjukkan dinamika menarik pada perdagangan hari Selasa (29/4) pagi. Walaupun mengalami sedikit koreksi, harga emas secara umum masih menunjukkan stabilitas. Data menunjukkan, pada pukul 07.30 WIB, harga emas spot berada di level US$ 3.333,04 per ons troi. Angka ini mencerminkan penurunan sebesar 0,33% dibandingkan dengan hari sebelumnya, yang mencatatkan harga US$ 3.343,98 per ons troi.
Penurunan harga emas ini terjadi di tengah antisipasi pasar terhadap rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) pada pekan ini. Data ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai dampak kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Presiden AS saat itu, Donald Trump, yang memicu ketegangan dalam perdagangan global.
Menurut laporan dari Bloomberg, JPMorgan Chase & Co. memproyeksikan bahwa harga emas berpotensi untuk kembali menguat. Proyeksi ini didasarkan pada ekspektasi melemahnya nilai dolar AS sebagai konsekuensi dari pelepasan aset-aset AS sebagai respons terhadap kebijakan yang diambil oleh pemerintahan Trump.
Harga Emas Spot Terkoreksi ke US$3.297,1 pada Senin (28/4) Seiring Meredanya Ketegangan Dagang AS-China
Sebagai informasi tambahan, pada hari sebelumnya, nilai dolar AS mengalami penurunan sebesar 0,5%. Kondisi ini secara efektif membuat harga emas batangan menjadi lebih terjangkau bagi sebagian besar pembeli yang menggunakan mata uang lain.
Saat ini, para pelaku pasar sedang mencermati prospek ekonomi global, khususnya di tengah meningkatnya ketidakpastian yang disebabkan oleh dampak perang dagang yang diprakarsai oleh AS. Situasi ini telah mendorong permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven, dan turut berkontribusi pada kenaikan harganya dalam beberapa bulan terakhir.
Secara keseluruhan, harga emas telah mengalami kenaikan lebih dari 25% sepanjang tahun ini. Kenaikan ini didorong oleh kombinasi faktor, termasuk perang dagang dan ekspektasi terjadinya perlambatan ekonomi global.