Ragamutama.com Pada perdagangan hari Selasa (16/4), harga emas di pasar global menunjukkan penguatan tipis. Sentimen yang mendorong kenaikan ini adalah ketidakpastian pasar terkait rencana pemberlakuan tarif baru oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, beserta potensi dampaknya terhadap stabilitas perekonomian dunia.
Dilansir dari laporan Reuters, harga emas spot mengalami kenaikan sebesar 0,1%, mencapai US$ 3.211,49 per ons troi pada pukul 0000 GMT (07.00 WIB). Perlu dicatat, sehari sebelumnya, logam mulia ini sempat mencetak rekor harga tertinggi sepanjang masa, yaitu US$ 3.245,42 per ons troi.
Sementara itu, kontrak emas berjangka AS juga mengalami kenaikan tipis sebesar 0,1%, berada di angka US$ 3.227,90.
Emas Terkoreksi Setelah Cetak Rekor Baru, Pasar Lega Tarif Gadget Dikecualikan
Kenaikan harga emas ini sejalan dengan langkah-langkah yang diambil oleh pemerintahan Trump, yang terus melanjutkan investigasi mendalam terhadap impor produk farmasi dan semikonduktor.
Pemerintah AS berencana untuk mengenakan tarif pada kedua sektor industri tersebut, dengan alasan bahwa ketergantungan yang berlebihan pada produksi dari luar negeri dapat mengancam keamanan nasional.
Presiden Trump telah mengumumkan bahwa rincian mengenai besaran tarif yang akan dikenakan pada impor semikonduktor akan diumumkan dalam kurun waktu satu minggu ke depan, sehingga membuat para pelaku pasar tetap berhati-hati dan cenderung menunggu.
Emas, sebagai aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding), seringkali dipandang sebagai instrumen lindung nilai (hedging) yang efektif terhadap berbagai ketidakpastian global dan ancaman inflasi. Logam mulia ini cenderung mengalami penguatan nilai saat suku bunga berada pada level rendah.
Ekspektasi inflasi dalam jangka pendek di AS pada bulan Maret tercatat berada pada level tertinggi sejak akhir tahun 2023.
Tren Kenaikan Pembelian Emas di Indonesia dan Global Diprediksi akan Terus Berlanjut
Para analis pasar memperkirakan adanya potensi penurunan suku bunga sekitar 86 basis poin hingga akhir tahun 2025.
Di sisi lain, data dari World Gold Council menunjukkan bahwa aliran investasi ke reksa dana emas yang didukung oleh fisik (gold ETF) di China selama bulan April telah melampaui total investasi selama kuartal pertama tahun ini, bahkan mengungguli arus masuk dana serupa di Amerika Serikat.
Untuk kinerja logam mulia lainnya, harga perak mengalami penurunan sebesar 0,3% menjadi US$ 32,26 per ons troi, platinum melemah 0,3% ke level US$ 948,60, dan paladium terkoreksi 0,6% ke US$ 950,25.