RAGAMUTAMA.COM – Setelah mencetak rekor demi rekor, harga emas dunia akhirnya mengalami penurunan signifikan pada akhir pekan lalu. Faktor utama penurunan ini adalah penguatan dolar AS dan aksi ambil untung (profit taking) yang dilakukan oleh para investor.
Pada penutupan perdagangan 21 Maret 2025, harga emas spot dunia turun sebesar 20 dolar AS menjadi USD 3.033 per ounce. Dalam sesi yang sama, harga sempat menyentuh level terendah dalam sepekan, yakni sekitar USD 2.996 per ounce.
Menurut analis Edward Meir dari Marex, kondisi pasar sedang tenang, namun kekuatan dolar AS memberikan tekanan tambahan bagi emas. “Pasar sedang tenang. Penjualan profit taking terjadi dan dolar semakin kuat,” ungkapnya.
Indeks dolar menguat 0,3 persen pada hari yang sama, menyentuh level tertinggi dalam dua pekan terakhir. Penguatan dolar membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi pembeli dari luar Amerika Serikat.
Meski mengalami koreksi, harga emas sebenarnya sudah mencatatkan kenaikan selama tiga pekan berturut-turut. Faktor utamanya adalah ketidakpastian global, baik dari sisi geopolitik maupun kebijakan ekonomi Amerika Serikat.
Peter Grant, analis senior di Zaner Metals, menekankan bahwa kebutuhan akan safe haven seperti emas masih tinggi. “Kebutuhan akan tempat berlindung, baik dari risiko politik maupun ekonomi, akan terus menjadi pendorong utama harga emas,” ujarnya.
Dari sisi geopolitik, ketegangan di Timur Tengah kembali meningkat. Israel dilaporkan memperkuat serangan ke Jalur Gaza untuk menekan Hamas agar membebaskan para sandera, mengakhiri gencatan senjata selama dua bulan terakhir.
Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump dijadwalkan mengumumkan tarif baru terhadap seluruh mitra dagang Amerika pada awal April. Langkah ini menambah kekhawatiran pasar terhadap potensi inflasi dan perlambatan ekonomi global.
Dari sisi kebijakan moneter, Federal Reserve pada 19 Maret mempertahankan suku bunga acuan seperti yang telah diperkirakan sebelumnya. Namun, The Fed juga memberi sinyal akan memangkas suku bunga dua kali tahun ini. Berdasarkan data LSEG, investor memperkirakan penurunan total sebesar 71 basis poin atau 0,71 persen hingga akhir tahun.
Sementara emas melemah, logam mulia lainnya menunjukkan performa yang beragam. Harga perak turun 1,7 persen menjadi USD 32,90 per ounce. Platinum juga melemah 1,1 persen menjadi USD 973, sedangkan paladium justru naik tipis 0,1 persen menjadi USD 953.