Jakarta, IDN Times – Pergerakan harga emas yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk atau Antam merosot Rp14 ribu pada Jumat (28/2/2025). Alhasil, harga emas hari ini dibanderol senilai Rp1,678 juta per gram.
Begitu juga dengan harga buyback hari ini menurut situs logammulia.com, juga mengalami penurunan dengan nominal yang sama menjadi Rp1,528 juta per gram.
Harga buyback adalah harga yang ditetapkan PT Antam untuk membeli kembali atau menebus emas batangan dari konsumen. Jadi, jika pemegang logam mulia ingin menjual kembali emas mereka kepada Antam, mereka akan menerima pembayaran sesuai harga buyback tersebut.
Baca Juga: Harga Emas Susut Rp2 Ribu, Ini Daftar Lengkap per Gramnya
Baca Juga: Harga Emas Susut Rp2 Ribu, Ini Daftar Lengkap per Gramnya
1. Rincian harga emas hari ini
Berikut ini harga emas batangan Antam per hari ini dalam pecahan lain:
- Harga emas 0,5 gram: Rp889 ribu.
- Harga emas 1 gram: Rp1,678 juta.
- Harga emas 2 gram: Rp3,296 juta.
- Harga emas 3 gram: Rp4,919 juta.
- Harga emas 5 gram: Rp8,16 juta.
- Harga emas 10 gram: Rp16,275 juta.
- Harga emas 25 gram: Rp40,562 juta.
- Harga emas 50 gram: Rp81,045 juta.
- Harga emas 100 gram: Rp162,012 juta.
- Harga emas 250 gram: Rp404,765 juta
- Harga emas 500 gram: Rp809,32 juta
- Harga emas 1.000 gram: Rp1,618 miliar.
Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
Baca Juga: Mau Investasi Emas? Ketahui Faktor yang Pengaruhi Harganya
Baca Juga: Mau Investasi Emas? Ketahui Faktor yang Pengaruhi Harganya
2. Emas jadi instrumen investasi berisiko rendah
Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi. Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.
“Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa, tapi itu bisa dicuri,” ucap Andy kepada IDN Times.
Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil. Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.
3. Cara menghitung keuntungan investasi emas
Cara menghitung keuntungan berinvestasi emas adalah dengan mencari selisih harga jual dan harga beli.
Misalnya, harga beli emas Antam Rp1,533 juta per gram dan harga jual kembali Rp1,382 juta per gram. Ada selisih Rp151 ribu dari harga jual dan harga beli. Artinya, kamu harus menunggu sampai selisih harga melebihi harga beli agar meraih keuntungan.
Apabila kamu beli emas juta pada pagi ini, lalu sore harinya ingin dijual, kamu rugi Rp151 ribu. Berbeda halnya apabila kamu membeli emas hari ini, lalu dijual kembali lima tahun kemudian. Oleh sebab itu, emas kerap disebut sebagai instrumen investasi jangka panjang
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Investasi Emas, Opsi Diversifikasi Terbaik
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Investasi Emas, Opsi Diversifikasi Terbaik