Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri, mengungkapkan bahwa fluktuasi harga cabai saat ini disebabkan oleh ketidakpastian kondisi cuaca. Perubahan cuaca yang sulit diprediksi menjadi tantangan utama dalam menjaga stabilitas harga.
“Kami terus menjalin koordinasi intensif dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas), mengingat isu ini menjadi perhatian utama yang terus kami pantau secara seksama,” jelas Roro saat ditemui di sela-sela acara halalbihalal yang diselenggarakan di kediaman dinas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, Jakarta, pada hari Senin (31/3).
Menurutnya, cuaca merupakan faktor eksternal yang berada di luar kendali. Meskipun demikian, Pemerintah berkomitmen penuh untuk memantau perkembangan situasi dan berupaya mencari solusi terbaik agar harga cabai tetap terkendali di masa mendatang.
“Kami akan terus melakukan monitoring secara berkala dan berupaya menemukan strategi penanganan yang paling efektif untuk mengatasi permasalahan ini,” tambahnya.
- KPPU: Harga Cabai Rawit Melonjak Jelang Lebaran, Tapi Masih Wajar
- Pemerintah Awasi Kenaikan Harga Cabai, Minyak dan Gula Putih Jelang Ramadan
- Kemendag Serahkan Kasus Pelanggaran Takaran Beras ke Satgas Pangan Polri
Data harga pangan eceran dari Bapanas pada hari Senin (31/3), pukul 14.51 WIB, menunjukkan bahwa harga cabai merah secara nasional mencapai Rp 60.436 per kilogram (kg). Harga ini relatif stabil jika dibandingkan hari sebelumnya. Namun, dalam kurun waktu seminggu terakhir, terjadi kenaikan sebesar Rp 8.191 (15,68%). Sementara itu, jika dibandingkan dengan 30 hari sebelumnya, harga mengalami peningkatan sebesar Rp 5.274 (9,56%).
Jika dilihat tren harga selama tiga bulan terakhir, rata-rata harga cabai merah nasional mengalami kenaikan sebesar Rp4.510 (8,06%). Selama periode Desember 2024 hingga Maret 2025, harga terendah cabai merah tercatat pada Rp 48.694 per kg pada hari Selasa, 18 Februari 2025.
Harga tertinggi tercatat pada Rp 60.472 per kg pada hari Selasa, 4 Maret 2025. Berdasarkan data di tingkat provinsi, harga komoditas ini bervariasi, berkisar antara Rp 47.635 hingga Rp 66.765 per kg.