Kembali lagi menuliskan jejak perjalanan saya menjelajahi Pulau Jeju, Korea Selatan. Meskipun sudah hampir tiga bulan berada kembali di Tana Toraja, tetapi kenangan perjalanan tak ternilai masih tersimpan dengan baik dalam memori saya.
Hallim Park adalah salah satu lokasi tujuan perjalanan tak terduga di Pulau Jeju. Tempat ini tidak ada dalam itinerary yang telah saya buat.
Melalui program school field trip, saya akhirnya bisa menginjakkan kaki dan menjelajahi salah taman flora dan fauna terbesar di Pulau Jeju. O iya, field trip adalah salah satu implementasi kurikulum independen atau kurikulum merdeka. Field trip menjadi wadah siswa mengakses sumber belajar, selain gadget dan perpustakaan.
Kembali pada perjalanan ke Hallim Park. Sebelumnya saya tak membayangkan seperti apa suasana Hallim Park. Saya pun tak sempat browsing mencari informasinya di internet.
Waktu guru pemandu dari Jejuseo Middle School mengarahkan rombongan kami ke Hallim Park, hanya terbersit sekilas di pikiran saya, taman ini seperti taman bermain dan wahana pada umumnya seperti yang banyak saya temui di berbagai tempat di Pulau Jeju.
Hallim Park berada di bagian barat Pulau Jeju. Sekitar dua jam perjalanan naik bus Limousine dari Kota Jeju.
Memasuki pintu gerbang Hallim Park, saya langsung terkesima dengan banyaknya kendaraan pribadi dan bus yang terparkir rapi. Parkiran bus terpisah dari kendaraan lain. Puluhan bus Limousine dan travel terparkir dengan baik.
Rombongan kami terdiri atas 20 siswa dan 6 orang guru pendamping. Oleh karena kami rombongan sekolah, maka tak perlu mengantri lama di loket untuk bayar karcis. Hallim Park dikelola oleh swasta sehingga tiket masuk diterapkan.
Spot pertama di loket karcis langsung berhadapan dengan restoran mini dan small shop penjualan pernak-pernik Pulau Jeju.
Di depannya terdapat beberapa kolam-kolam mini dari pot bunga besar yang berisi beberapa jenis teratai air. Teratai yang sementara mekar bunganya banyak mengundang minat pengunjung untuk memotretnya, termasuk saya yang mengabadikannya lewat video.
Di sekeliling lokasi setelah melewati pintu loket, suasana penuh kesejukan. Apalagi ditambah tiupan angin sepoi-sepoi.
Sejuknya suasana karena pemandangan hijau ada di mana-mana. Ratusan pohon palem berbagai jenis dan ukuran menyambut saya di jalur utama. Dari informasinya, pohon palem tersebut berasal dari berbagai negara. Ada palem dari Amerika Serikat, negara-negara Afrika, Asia Barat dan Australia.
Selanjutnya, di sisi kanan, deretan pohon cemara Jepang tersusun rapi. Warna kontras batang palem dan hijau gelap daun cemara sangat indah. Pohon cemara berdiri kokoh diapit oleh bebatuan vulkanik khas Pulau Jeju.
Semakin jauh melangkah, saya juga mendapati lokasi tumbuhnya aneka ragam kaktus. Tanaman endemik gurun pasir ini juga berasal dari berbagai negara. Semuanya tumbuh dengan baik.
Saya pun mencari informasi terkait Hallim Park. Pada satu batu raksasa, terdapat prasasti yang memuat informasi tentang taman ini. Ternyata Hallim Park dibangun oleh seseorang beberapa puluh tahun yang lalu. Ia menghijaukan Hallim Park dengan beragam tanaman dari berbagai penjuru dunia.
Bahkan saya terkesima ketika saya mendapati satu tumbuhan semak yang banyak tumbuh liar di Tana Toraja. Orang Toraja memberinya nama “kassi-kassi.” Tanaman yang bisa difungsikan sebagai obat tradisional ini tumbuh sangat subur di Hallim Park.
Melihat segala jenis tanaman yang ada, mulai dari bunga, rerumputan, buah, pohon hingga biantang yang terdapat di dalammya, Hallim Park adalah miniatur alam dunia.