Ragamutama.com Gunung Paektu yang megah, sebuah gunung berapi stratovolcano aktif yang menjadi batas alam antara Korea Utara dan China, kini telah diakui sebagai bagian dari jaringan Geopark Global UNESCO.
“Geopark Global UNESCO Gunung Paektu membanggakan warisan geologi yang memukau, menyajikan lanskap alam luar biasa yang diukir oleh aktivitas vulkanik dahsyat dan erosi gletser yang berlangsung selama ribuan tahun. Ini merupakan Geopark Global UNESCO pertama yang berhasil dinominasikan dari negara ini,” demikian pernyataan dari laman resmi UNESCO pada hari Jumat, 18 April 2025.
Gunung Paektu tercatat pernah mengalami letusan dahsyat dalam catatan sejarah, dikenal sebagai letusan milenium yang terjadi sekitar tahun 1000 Masehi.
- Geopark Kebumen dan Geopark Meratus Resmi Jadi UNESCO Global Geoparks
- Jejak Zaman Purba di Geopark Galunggung, Wisata Baru di Tasikmalaya
Debu vulkanik yang terlontar akibat letusan tersebut tersebar luas hingga mencapai wilayah Jepang, menciptakan berbagai bentukan geologi yang unik, termasuk Danau Chon, sebuah danau kaldera menakjubkan yang terletak pada ketinggian 2.190 meter di atas permukaan laut.
Sebagai dampak dari letusan yang luar biasa ini, fenomena alam langka seperti sumber air panas alami, pohon-pohon yang mengalami karbonisasi, dan jalur magma yang membeku di lakolit Puncak Janggun menawarkan pemandangan yang memukau dan jarang dijumpai.
Seperti yang dilansir dari CNN Travel, Gunung Paektu adalah puncak tertinggi di seluruh semenanjung Korea dan memiliki makna khusus karena terletak di pusat mitos pendirian negara Korea Utara.
Legenda Gunung Paektu
Menurut legenda yang diyakini di Korea Utara, Gunung Paektu dianggap sebagai tempat kelahiran Dangun, tokoh legendaris pendiri kerajaan Korea pertama.
- Banjir Sukabumi Terparah 10 Tahun Terakhir, Jalur ke Geopark Ciletuh Masih Bisa Dilalui
- Menjelajah Goa Jatijajar, Wisata Alam Edukatif di Geopark Kebumen
Terdapat cerita bahwa Kim II Sung, kakek dari Kim Jong Un yang juga merupakan pendiri Korea Utara, menjadikan gunung ini sebagai lokasi persembunyian strategis selama masa perjuangan melawan penjajahan Jepang pada tahun 1940-an.
Ada pula pandangan yang menyebutkan bahwa Gunung Paektu telah lama diasosiasikan dengan keluarga Kim, bahkan diberikan gelar sebagai “pahlawan legendaris Paektu” untuk menghormati jasa-jasa mereka.
Pemerintah Korea Utara juga mengklaim bahwa Kim Jong II, ayah dari Kim Jong Un, dilahirkan di puncak Gunung Paektu yang sakral.
- Puncak Paralayang, Lokasi Kemah dan Paralayang di Geopark Ciletuh
- Curug Cimarinjung di Geopark Ciletuh Sukabumi: Jam Buka dan Tiket
Meskipun tidak ada bukti historis yang mendukung klaim kelahiran Kim Jong II di puncak Paektu, dan para ahli meyakini bahwa ia dilahirkan di Rusia, narasi ini tetap menyebar luas dan diterima tanpa keraguan di seluruh Korea Utara. Di Korea Utara, Paektu bukan hanya sebuah gunung, melainkan juga sebuah altar nasional yang sangat dihormati.