LEMBATA, KOMPAS.com – Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), melontarkan lava pijar pada Senin (3/2/2025) pukul 00.00 Wita hingga 24.00 Wita.
Petugas Pos PGA Ile Lewotolok, Stanislaus Ara Kian, melaporkan lontaran lava pijar masih teramati di sekitar area kawah.
“Teramati lava pijar di area puncak atau kawah,” kata Stanislaus dalam keterangannya, Selasa (4/2/2025) pagi.
Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Diguncang 146 Kali Gempa Embusan dalam Sehari
Dia mengimbau warga sekitar untuk tetap waspada terhadap potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava, terutama warga di empat desa, yakni Lamatokan, Jontona, Todanara, dan Amakaka.
“Warga dan wisatawan diminta agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius bahaya yang telah ditetapkan,” kata dia.
Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Bergemuruh Disertai Lontaran Lava Pijar
Stanislaus mencatat, pada periode yang sama, terjadi 78 kali gempa embusan dengan amplitudo 1.7-9.1 mm dan durasi 15-24 detik.
Secara visual, gunung setinggi 1.423 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu tampak jelas hingga kabut 0-I.
Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang, dan tinggi 10-100 meter di atas puncak kawah.
Dia menambahkan, gunung yang terletak di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), berada di level II waspada.