LEMBATA, KOMPAS.com – Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), diguncang 146 kali gempa embusan pada Minggu (2/2/2025) pukul 00.00 Wita hingga 24.00 Wita.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Ile Lewotolok, Fajaruddin M Balido, melaporkan bahwa ratusan gempa embusan ini memiliki amplitudo 1,4 mm hingga 9,3 mm.
“Durasi gempa 20-37 detik,” ujar Fajaruddin dalam keterangannya, Senin (3/2/2025).
Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Bergemuruh Disertai Lontaran Lava Pijar
Gempa hembusan adalah gempa permukaan yang terjadi ketika gas dilepaskan dari lubang tembusan gas di kubah lava yang terletak di lantai kawah.
Dia juga melaporkan pada periode yang sama terjadi satu kali gempa embusan dengan amplitudo 10,7 mm dan durasi 38 detik. Kemudian, satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 1,5 mm, S-P 16 detik, dan durasi 41 detik.
Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Meletus 4 Kali, Warga Diminta Pakai Masker
Berdasarkan pengamatan visual, gunung terlihat jelas hingga kabut 0-II.
Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 25-100 meter di atas puncak kawah.
Cuaca di gunung itu cerah, berawan, dan mendung.
Angin bertiup lemah, sedang, hingga kencang ke arah timur dan tengara. Suhu udara 25-29 derajat celsius.
Dia menambahkan bahwa saat ini status gunung setinggi 1.423 meter dari permukaan laut (mdpl) berada di level II waspada.
Warga diimbau untuk tidak memasuki dan melakukan aktivitas dalam radius yang telah ditetapkan.