Catatan perjalanan ini mengisahkan pengalaman singkat namun berkesan saat mengunjungi kediaman kakak ipar di Lahat. Meskipun hanya beberapa hari, kunjungan tersebut memberikan serangkaian pengalaman menarik bagi saya dan keluarga.
Menjelajahi Keunikan Alam: Dempo Magnet di Pagar Alam
Perjalanan ke Lahat dimulai pada hari Kamis, 3 April 2025, dan kami tiba sekitar pukul 22.30. Keesokan harinya, setelah ibadah salat Jumat, Abang mengajak kami menuju Pagar Alam untuk bersilaturahmi dengan kakak dan keponakan yang menetap di sana. Detail kunjungan ini akan saya ceritakan dalam tulisan terpisah.
Pagar Alam, yang dahulu merupakan bagian dari Kabupaten Lahat, kini telah menjadi kabupaten mandiri setelah pemekaran wilayah. Lokasinya pun terbilang lebih dekat dari rumah kakak ipar dibandingkan dengan pusat kota Lahat.
Selepas bersilaturahmi, perjalanan dilanjutkan menuju ke kaki Gunung Dempo. Hal menarik yang kami temui adalah kawasan Dempo Magnet, sebuah fenomena alam unik yang terletak di Kompleks Perkantoran Gunung Gare, tak jauh dari Tugu Bunga Kecubung.
Lokasi titik magnet ini cukup mudah ditemukan, ditandai dengan plang bertuliskan “Titik Awal Dempo Magnet” yang berada di sisi kiri jalan.
Lima tahun silam, kami pernah mengunjungi tempat ini dan merasakan sensasi unik dari fenomena magnet tersebut. Caranya, mobil yang kami tumpangi dihentikan di jalan yang memiliki daya magnet, kemudian mesin dimatikan. Secara ajaib, mobil akan bergerak dengan sendirinya.
Kami pun ingin mengulang pengalaman menarik ini. Karena ada kendaraan lain yang berhenti di titik awal magnet dan penumpangnya sedang bersantap, sopir kami menghentikan mobil beberapa meter di depannya.
Kakak ipar dari Serang baru pertama kali ikut serta dalam perjalanan ini, dan awalnya ia tidak percaya dengan fenomena ini. Setelah sopir mematikan mesin, kami semua terdiam dan menyaksikan mobil bergerak maju karena tarikan medan magnet.
Namun, kami hanya mencoba sensasi ini sebentar saja, karena ada mobil lain yang juga ingin merasakan pengalaman serupa di depan dan belakang kami.
Sebenarnya, saya ingin mengabadikan momen di plang tersebut, tetapi terhalang oleh pengunjung yang sedang duduk santai di sekitar plang. Suami menyarankan untuk berfoto saat pulang nanti, namun sayangnya, mereka masih berada di sana saat kami kembali. Akhirnya, saya hanya mengambil foto plang setelah meminta izin terlebih dahulu.
Dulu, suami pernah berfoto di sini, dan plang tersebut juga memuat informasi tentang fenomena alam Dempo Magnet.
Keindahan Gunung Dempo dan Hamparan Kebun Teh di Pagar Alam
Setelah merasakan sensasi Dempo Magnet, perjalanan dilanjutkan menuju Gunung Dempo. Sepanjang jalan, hamparan kebun teh hijau memanjakan mata. Saat itu, hujan baru saja reda, membuat suasana semakin sejuk dan dedaunan teh tampak lebih segar.
Menjelang pukul 16.00, kami singgah di Masjid Al Akbar yang terletak tak jauh dari Dempo Magnet. Di sekitar masjid, banyak pengunjung lokal yang menikmati keindahan perkebunan teh.
Masjid Al-Akbar yang cukup luas ini berlokasi di Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare Kelurahan Pagar Wangi Kabupaten Pagar Alam.
Saya dan Teteh menunaikan salat di bagian khusus perempuan, sementara para pria salat berjamaah di bagian depan. Selain kami, banyak pengunjung lain yang juga melaksanakan salat Ashar di masjid ini.
Usai salat, kami menuju ke perkebunan teh yang berada di seberang masjid. Pemandangannya sungguh memukau, dengan Gunung Dempo menjulang tinggi di latar belakang, diselimuti kabut tipis.
Di sisi kiri, tampak Bukit Barisan. Cuaca sedikit berkabut karena hujan baru saja reda, namun langit tetap terlihat cerah. Sementara kami asyik berfoto, Abang menunggu di dekat masjid.
Melihat kondisi Abang yang tampak kelelahan, kami memutuskan untuk segera kembali. Abang memiliki riwayat penyakit jantung dan sering dirawat di rumah sakit, sehingga kami khawatir kondisinya akan memburuk jika terlalu lelah.
Lima tahun lalu, kami sekeluarga juga pernah berkunjung ke sini, bahkan sampai ke puncak Gunung Dempo. Di sana, banyak pedagang makanan dan minuman yang berjualan.
Dulu, kami berangkat bersama kedua keponakan Abang. Sayangnya, satu keponakan perempuan Abang telah meninggal dunia sebelum bulan puasa kemarin karena sakit.
Saat itu, kami membawa bekal makanan dan bersantap bersama di saung yang ada di perkebunan teh. Setelah makan, kami berfoto di perkebunan teh tersebut. Saya masih menyimpan fotonya, dan saat itu badan saya masih langsing dibandingkan sekarang.
Setelah puas menikmati pemandangan dan berfoto, kami pun segera pulang. Menjelang magrib, kami tiba kembali di rumah Abang yang berada di Dusun Tanjung Agung.
Penutup
Jika Anda berkunjung ke Pagar Alam, jangan lewatkan Gunung Dempo yang menawarkan pemandangan indah dan udara sejuk, dikelilingi oleh hamparan kebun teh hijau yang menawan.
Sebelum mencapai Gunung Dempo, Anda akan melewati kawasan Dempo Magnet, sebuah fenomena alam unik yang sayang untuk dilewatkan. Cobalah sensasi magnetis yang menarik ini.
Terima kasih telah membaca catatan perjalanan ini. Salam hangat dan semoga Anda selalu bahagia.
#Tulisan ke-63 di tahun 2025
Cibadak, 13 April 2025
Tati Ajeng Saidah untuk Kompasiana