Franco Morbidelli Mendadak Jadi Hulk di MotoGP Amerika 2025, Ini Penyebabnya!
Franco Morbidelli Mendadak Jadi Hulk di MotoGP Amerika 2025, Ini Penyebabnya! Airbag Franco Morbidelli tiba-tiba mengembang saat mengerem, membuatnya kekar layaknya Hulk di hari pertama MotoGP Amerika 2025. Gridoto / Sport Rezki Alif Pambudi March 29th, 2:30 PM March 29th, 2:30 PM
RAGAMUTAMA.COM – Momen unik dialami Franco Morbidelli yang tampil sangat impresif pada hari pertama MotoGP Amerika 2025.
Pada sesi practice MotoGP Amerika 2025, tubuh Franco Morbidelli tiba-tiba menjadi kekar layaknya superhero ‘Hulk’.
Ternyata gara-gara airbag dari racing suit-nya yang tiba-tiba mengembang sehingga membuat penampakan Morbidelli menjadi sangat kekar.
Jadi saat mengerem berat dari kecepatan cukup tinggi, sensor airbag mengalami error lantaran mendeteksi pengereman berat itu sebagai sebuah insiden.
Gara-gara salah deteksi itulah tiba-tiba airbag-nya mengembang, sehingga membuat pembalap VR46 Racing Team itu menjadi kekar.
Seperti ditunjukkan video berikut:
Insiden itu membuat tubuh Franky menjadi kaku karena tidak bisa bergerak dengan bebas, sehingga harus kembali ke pit.
“Di lap 2 time attack pertama, aku mengalami masalah baju balap dan harus kembali ke pit,” kata Franky, dilansir RAGAMUTAMA.COM dari Speedweek.
“Setelah itu, aku hanya punya satu kesempatan tersisa. Aku harus memaksimalkan lap tersebut karena saat itu masih di posisi ke-17. Untungnya, semuanya berjalan baik, aku bahagia,” jelasnya.
Morbidelli menjelaskan bahwa selain pengereman dari kecepatan yang tinggi, kondisi aspal yang bumpy juga menjadi penyebabnya.
“Airbag-ku mengembang. Trek ini sangat menantang karena kita melaju hingga 350 km/jam dan banyak sekali bump (gundukan) di sini,” ungkapnya.
“Akibatnya, baju balap lebih banyak bergerak dibanding biasanya, dan itu yang memicu airbag terbuka,” jelas pembalap blasteran Brasil-Italia tersebut.
Morbidelli sempat sedikit panik lantaran kejadian itu membuatnya kehilangan banyak waktu, namun untungnya dia tetap bisa melaju kencang pada akhir sesi dan menempati posisi ketiga.
“Untungnya terjadi di sesi latihan, jadi aku masih bisa lanjut,” lanjut rekan Fabio Di Giannantonio tersebut.
“Itu adalah kesempatan terakhir untuk mencatat waktu terbaik, dan aku menggunakan ban depan yang lebih keras. Kami mengambil risiko penuh dan berhasil,” tegasnya.
Copyright Gridoto 2025
Related Article