BOLASPORT.COM – Pembalap Ducati, Francesco Bagnaia, membuat pengakuan jujur sebelum seri balap pertama MotoGP 2025 digelar di Thailand pada 28 Februari-1 Maret.
Pembalap 28 tahun itu tidak ragu untuk mengakui bahwa meskipun ia menghargai kedatangan Marc Marquez ke timnya secara positif, ia lebih suka melanjutkan dengan Enea Bastianini sebagai rekan setimnya, seperti yang telah dilakukannya selama dua tahun terakhir.
Bagnaia tidak menyembunyikan pilihannta terhadap mantan rekan setimnya itu ketika ditanya dalam sebuah acara.
“Siapa yang lebih saya sukai sebagai rekan setim? Saya lebih suka melanjutkan dengan Enea Bastianini,” aku Bagnaia dilansir BolaSport.com dari MotoSan.
“Secara perasaan, saya lebih cocok dengannya karena kami sudah saling kenal sejak lama, tetapi semuanya ternyata berbeda,”
Bagnaia menyoroti kedekatan dan hubungan yang baik dengan Bastianini. Kondisi ini menurutnya memudahkan eksistensinya dalam tim.
Namun, pembalap Italia itu mengakui bahwa kedatangan Marquez yang juara dunia delapan kali, juga memiliki kelebihan.
“Saya selalu cocok dengan Enea, tetapi saya juga merasa Marquez adalah hal yang baik. Fakta bahwa saya dapat mengalahkannya akan sangat meningkatkan hasil,” tuturnya.
Baca Juga: MotoGP Thailand 2025 – Serba Klik, Gaya Balap Jack Miller Bantu Redupkan Kelemahan Yamaha
Bagnaia melihat kehadiran pembalap Spanyol itu sebagai tantangan yang dapat meningkatkan performanya sendiri dan tim.
Bagnaia tidak mengabaikan pentingnya memiliki pembalap sekelas Marquez sebagai rekan setim.
“Dia telah memenangkan delapan gelar dunia dan fakta bahwa ia dapat menang lagi tahun ini menjadi motivasi bagi saya untuk berkembang juga,” kata Bagnaia.
Bagnaia selanjutnya mengantisipasi persaingan internal yang menurutnya, jauh dari merugikan, tetapi dapat meningkatkan level kedua pembalap dan level tim.
Bagnaia juga menegaskan bahwa ia tidak akan mengubah gaya balapannya di lintasan.
“Saya tidak akan berubah. Saya tahu bagaimana menjadi agresif dan kejam saat saya menginginkannya,” ucap Bagnaia mengingat kata-kata Davide Tardozzi dalam film dokumenter “Dream On”.
Manajer Ducati tersebut mendesaknya untuk tidak selalu bersikap sopan di lintasan.
Bagnaia sedang mempertahankan karakter kompetitifnya,yang telah membawanya menjadi juara dunia MotoGP dua kali pada 2022 dan 2023 serta runner-up pada 2024.
Bagi pembalap Italia itu, hubungan persaingan yang sehat ini penting dalam lingkungan MotoGP, di mana persaingan ketat tetapi selalu dibimbing oleh rasa hormat.
Bagnaia menekankan pentingnya menjaga rasa hormat ini di antara keduanya sehingga kolaborasi di garasi Ducati terus berjalan dengan baik.
“Hal baiknya adalah rasa hormat yang kami miliki di antara kami tinggi dan itu adalah sesuatu yang sangat penting yang harus seperti ini sampai kami berhenti menjadi rekan setim,” tutur Bagnaia.
Baca Juga: MotoGP Thailand 2025 – Jorge Martin Kembali, Aprilia Berkekuatan Penuh Lagi setelah Bersandar Banyak pada Murid Valentino Rossi
Salah satu hal yang paling disorot Bagnaia tentang Marquez adalah keterampilannya saat melalui tikungan kiri.
Bagi Bagnaia, cara Marquez mendekati jenis tikungan ini unik dan dia mengatakan itu adalah sesuatu yang tidak dapat ditiru oleh pembalap lain.
“Bagi saya, kelebihan Marc Marquez adalah cara dia mendekati tikungan kiri, dia melakukan sesuatu yang berbeda dibandingkan dengan orang lain. Saya tidak akan pernah tahu rahasia bagaimana dia melakukan tikungan kiri,” aku Bagnaia.