Ragamutama.com – Nada kekecewaan terpancar dari Cesc Fabregas setelah tim asuhannya, Como 1907, hanya mampu meraih hasil imbang melawan Empoli. Fabregas menilai para pemain Como kurang membumi, seolah-olah mereka bermain untuk klub raksasa seperti Bayern Muenchen.
Secara blak-blakan, Cesc Fabregas menyatakan ketidakpuasannya terhadap performa yang ditampilkan Como 1907 pada pertandingan terakhir mereka.
Como 1907 harus puas berbagi angka dengan Empoli setelah bermain imbang 1-1 di hadapan pendukung sendiri di Stadion Giuseppe Sinigaglia, Sabtu (29/3/2025).
Laga antara Como dan Empoli menjadi krusial karena mempertemukan dua tim yang sama-sama berjuang untuk menjauh dari zona degradasi yang menghantui.
Dalam pertandingan yang berlangsung sengit tersebut, Como 1907, di bawah arahan Cesc Fabregas, sempat memimpin melalui gol yang dicetak oleh Anastasios Douvikas pada menit ke-61.
Namun, keunggulan tersebut sirna setelah sundulan terarah dari Christian Kouame pada menit ke-75 mengubah kedudukan menjadi imbang 1-1. Sebenarnya, Empoli memiliki peluang emas untuk memenangkan pertandingan, tetapi Kouame gagal memaksimalkan kesempatan di menit-menit akhir setelah Edoardo Goldaniga melakukan kesalahan fatal.
“Saya tidak senang, sejujurnya saya tidak menyukai penampilan tim,” ungkap Fabregas dalam konferensi pers setelah pertandingan, sebagaimana dilansir dari Football Italia.
“Mungkin ini salah saya, tetapi satu-satunya sisi positif hari ini adalah satu poin yang berhasil kami amankan,” imbuh pelatih berkebangsaan Spanyol tersebut.
Fabregas menganggap anak asuhnya di Como bertingkah seolah lupa diri dan kurang membumi.
“Selebihnya tidak ada yang bagus. Saya sudah menyampaikan kepada para pemain bahwa mereka harus tetap rendah hati, ada beberapa pemain di sini yang berpikir seolah-olah mereka bermain untuk Bayern Muenchen,” tegas mantan pemain Arsenal, Barcelona, dan AS Monaco itu.
Pada pertandingan melawan Empoli, Fabregas tidak dapat mendampingi timnya dari sisi lapangan.
Ia menjalani sanksi larangan mendampingi tim akibat kartu merah yang diterimanya pada pertandingan sebelumnya melawan AC Milan.
Akibatnya, ia hanya bisa menyaksikan pertandingan dari tribun penonton tanpa dapat memberikan instruksi secara langsung kepada para pemainnya.
“Empoli sebenarnya memiliki peluang untuk memenangkan pertandingan ini. Kami sudah menyiapkan strategi tertentu, namun ada beberapa sikap yang benar-benar tidak saya sukai.”
“Kami harus lebih agresif dalam menekan lawan dan memanfaatkan setiap kesempatan saat kami berhasil merebut bola. Jika kami bisa mengubah mentalitas, saya yakin performa tim akan meningkat,” tambahnya.
Satu-satunya pemain Como 1907 yang mendapat pujian dari Fabregas dalam pertandingan ini adalah Assane Diao.
Meskipun baru saja kembali dari tugas membela Timnas Senegal pada hari Kamis (27/3/2025), Diao tetap menunjukkan usaha yang lebih besar dibandingkan pemain lainnya.
“Dia adalah satu-satunya yang mencoba melakukan sesuatu. Saya yakin tim ini memiliki potensi untuk tampil jauh lebih baik,” kata Fabregas.
Di sisi lain, Como sebenarnya mendapatkan sedikit angin segar dengan kembalinya Sergi Roberto dan Alberto Moreno ke dalam susunan pemain inti.
Namun, Nico Paz dan Dele Alli harus absen karena menjalani hukuman larangan bermain.
“Kami kurang determinasi hari ini. Sebuah tim yang kesulitan mencetak gol meskipun telah berjuang keras harus melakukan evaluasi diri. Jujur saja, kami harus tampil lebih baik,” pungkas Fabregas.