Nyaris Podium di Sprint MotoGP Qatar 2025, Ini Penyebab Performa Fabio Quartararo Mendadak Merosot
Nyaris Podium di Sprint MotoGP Qatar 2025, Ini Penyebab Performa Fabio Quartararo Mendadak Merosot
Fabio Quartararo memberikan penjelasan mengenai penurunan performanya secara drastis di lap-lap penutup sprint MotoGP Qatar 2025.
Gridoto / Sport
Rezki Alif Pambudi
April 13th, 9:10 AM
April 13th, 9:10 AM
Ragamutama.com – Penampilan memukau Fabio Quartararo, pembalap dari tim Monster Energy Yamaha, menjadi sorotan utama pada hari kedua perhelatan MotoGP Qatar 2025.
Setelah berhasil mengamankan posisi ke-3 dalam sesi kualifikasi MotoGP Qatar 2025, Fabio Quartararo menunjukkan kecepatan yang menjanjikan di atas motor Yamaha YZR-M1.
Fabio Quartararo hampir saja mengamankan posisi podium, namun pada akhirnya harus menerima kenyataan finis di urutan kelima dalam balapan sprint MotoGP Qatar 2025.
Hingga akhir balapan, El Diablo terus berupaya keras untuk mempertahankan ritmenya, sembari mencari peluang untuk merebut podium.
“Hari ini luar biasa. Saya sudah memberikan segalanya,” ujar pembalap asal Prancis tersebut, seperti yang dikutip RAGAMUTAMA.COM dari GPOne.com.
Sayangnya, performanya mencapai batas maksimal pada lap terakhir, sehingga ia harus mengakui keunggulan Franco Morbidelli dan Fermin Aldeguer.
Salah satu faktor utama adalah kondisi ban yang sudah menipis, terutama ban depan yang menyebabkan ia beberapa kali hampir terjatuh di lap terakhir.
Hal tersebut membuatnya kehilangan momentum berharga, termasuk saat kehilangan posisi keempat dari Fermin Aldeguer.
Sama-sama Lari ke Garasi, Ternyata Penalti Bagnaia dan Marquez Bakalan Berbeda
“Di lap terakhir, saya kehilangan grip ban depan sebanyak tiga kali. Bahkan, situasinya semakin buruk di tikungan terakhir, sehingga Fermin Aldeguer berhasil menyalip saya,” lanjut sang juara MotoGP 2021.
“Meskipun demikian, kami harus merasa puas dengan performa kami. Kami berharap dapat mempertahankan kecepatan kami di balapan utama,” jelas pembalap bernomor 20 ini.
Mengenai Franco Morbidelli, Quartararo mengakui bahwa performa mantan rekan setimnya itu memang lebih superior.
Sepanjang balapan, ia terus menunggu kesalahan dari Franky, namun kesalahan tersebut tak kunjung terjadi.
“Untuk Franco, cara dia menyalip, dia sudah terlalu jauh sehingga saya tidak bisa mengejarnya. Saya tidak bisa menyamai akselerasinya untuk menyalipnya,” ungkap Quartararo.
Selain masalah ban yang aus dan akselerasi mesin yang kurang, Quartararo juga menilai bahwa YZR-M1 masih kalah dalam hal aerodinamika dan daya cengkeram ban.
“Saya menyerang dengan sekuat tenaga karena merasakan tekanan dari Aldeguer. Franky sebenarnya juga mengalami sedikit masalah, dan meskipun saya kalah dalam hal tenaga mesin, saya masih bisa berada di slipstream-nya,” lanjutnya.
“Namun, kami masih tertinggal, terutama dalam hal aerodinamika dan grip ban, yang membuat proses menyalip menjadi sangat sulit,” tuturnya.
Copyright Gridoto 2025
Related Article