RAGAMUTAMA.COM – Pelatih legendaris AC Milan, Fabio Capello, menyatakan bahwa dia hanya akan mempertahankan dua pemain dari skuad musim ini untuk kompetisi yang akan datang.
Fabio Capello, yang pernah melatih AC Milan antara 1991-1996 dan 1997-1998, memiliki segudang pengalaman dan prestasi di klub tersebut.
Dia berhasil meraih 4 trofi Liga Italia, 3 Piala Super Italia, 1 Liga Champions, dan 1 Piala Super Eropa untuk I Rossoneri.
Dengan latar belakang yang kuat, Fabio Capello diminta untuk memberikan pendapat mengenai skuad Milan saat ini.
Dia mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap performa tim yang ia anggap sangat mengecewakan.
AC Milan menjalani musim 2024-2025 dengan hasil-hasil yang tidak memuaskan, ditandai dengan masalah kedisiplinan dan kurangnya totalitas dari para pemain.
Rossoneri kesulitan untuk menemukan konsistensi dalam permainan mereka.
Setelah mengganti pelatih dari Paulo Fonseca ke Sergio Conceicao, performa tim tetap tidak stabil sepanjang musim.
Hasil buruk membuat mereka kehilangan peluang untuk meraih gelar juara dan tersingkir dari Liga Champions sebelum mencapai babak 16 besar.
Saat ini, AC Milan terjebak di peringkat 9 klasemen, dan berisiko gagal lolos ke Liga Champions musim depan.
Raihan Piala Super Italia tidak sebanding dengan kekecewaan yang dirasakan oleh para pendukung klub.
Capello menunjukkan sikap antipati terhadap para pemain saat ini dan mengindikasikan bahwa perubahan skuad perlu dilakukan untuk musim depan.
Saya hanya akan mempertahankan 2 orang,” dalam wawancaranya dengan La Gazzetta yang dilansir oleh SempreMilan.
Dia menegaskan bahwa dua pemain yang akan dipertahankan adalah Christian Pulisic dan Tijjani Reijnders.
“Pemain yang lain, untuk satu alasan atau lainnya, tampil di bawah nilai cukup,” tambah Capello.
Lebih jauh lagi, Capello menyoroti bahwa masalah utama di AC Milan terletak pada sikap para pemain secara keseluruhan.
“Berapa kali kita melihat pemain kehilangan bola dan tidak berlari ke belakang?” tanyanya retoris.
Dia juga mengamati bahwa hanya sedikit pemain yang menunjukkan semangat untuk mengejar lawan dalam situasi berbahaya.
Walaupun mengakui kontribusi beberapa pemain seperti Mike Maignan, Theo Hernandez, dan Rafael Leao, Capello mempertanyakan apakah mereka telah memberikan yang diharapkan dari mereka.