Kepergian Ricky Siahaan, gitaris Seringai, menyisakan kesedihan mendalam, terutama bagi Eno NTRL. Hubungan keduanya tak sekadar rekan musisi, melainkan juga tetangga yang akrab.
Eno, yang mengenal Ricky secara personal, menggambarkan mendiang sebagai sosok tetangga yang sangat bersahaja.
“Sering bertemu saat jalan pagi. Banyak sekali kenangan bersamanya, termasuk di backstage saat kami berdua sedang manggung,” ungkap Eno NTRL di Rumah Duka Sentosa, Senen, Jakarta Pusat, pada Jumat (25/4).
Salah satu momen yang membekas dalam ingatan Eno adalah ketika Ricky terlibat dalam upaya penertiban parkir liar di sekitar Tebet Eco Park. Ricky merasa terganggu oleh banyaknya kendaraan yang parkir sembarangan di depan kediamannya.
“Yang soal Eco Park itu lucu sekali. Ricky sampai kesulitan masuk ke rumahnya sendiri. Lalu dia bilang, ‘No, bagaimana kalau kita buat laporan di aplikasi JAKI, supaya lebih tertib, orang-orang ini’,” kenang Eno.
“‘Orang-orang ini parkir persis di depan rumahku, aku jadi tidak bisa masuk. Makanya, aku bikin laporan di JAKI’,” lanjut Eno, menirukan keluhan Ricky kala itu.
Keluhan Ricky tersebut sempat menjadi perbincangan hangat di media sosial. Pemerintah pun merespons dan mulai mengambil tindakan untuk menertibkan parkir liar di area tersebut.
Menurut Eno, Ricky memiliki andil yang signifikan dalam proses penertiban parkir di Tebet Eco Park.
“Ujungnya, semua pengunjung Eco Park harus mendaftar dulu sebelum masuk, tidak bisa sembarangan lagi. Jadi, areanya lebih tertata rapi. Menurutku, itu salah satu ide brilian dari dia,” tegasnya.
Saat ini, jenazah Ricky disemayamkan di Rumah Duka Sentosa. Pemakaman dijadwalkan berlangsung di San Diego Hills pada hari Sabtu (26/4).