Ragamutama.com Dalam beberapa hari terakhir, dinamika harga emas menunjukkan tren peningkatan yang signifikan, mendekati angka Rp 2 juta.
Sebagai contoh, pada hari Sabtu, 12 April 2025, harga emas per gram mencapai Rp 1.908.760. Lonjakan harga ini memicu minat beli masyarakat yang cukup tinggi, baik melalui platform daring maupun transaksi langsung.
Maka dari itu, muncul pertanyaan: Apakah keputusan membeli emas di tengah kenaikan harga yang tajam ini merupakan langkah yang bijak?
Emas Sebagai Instrumen Investasi
Menurut Andy Nugroho, seorang perencana keuangan dari Advisors Alliance Group, apabila tujuan pembelian emas adalah untuk investasi, maka disarankan untuk melakukan pembelian sesegera mungkin.
“Jika orientasinya adalah investasi, maka membeli emas hari ini adalah momentum yang tepat. Jika belum sempat hari ini, pertimbangkan untuk melakukannya besok,” ujar Andy saat dihubungi oleh Kompas.com pada hari Sabtu, 12 April 2025.
Beliau berpendapat bahwa investasi akan memberikan hasil yang lebih optimal jika dimulai tanpa menunda-nunda. Meskipun demikian, Andy menekankan pentingnya bagi masyarakat untuk mencermati detail-detail penting sebelum memutuskan untuk membeli emas.
“Perlu diingat bahwa terdapat selisih sekitar 10 persen antara harga beli dan harga jual emas. Contohnya, jika harga emas adalah Rp 2 juta, harga *buyback* bisa berada di kisaran Rp 1,8 juta,” jelasnya.
“Sementara itu, jika kita menunda pembelian hingga keesokan harinya, kemungkinan besar harga belinya sudah melebihi Rp 2 juta,” tambahnya.
Sebulan Harga Emas Antam Naik 11,09 Persen, Hari Ini Tak Bergerak (13 April 2025)
Selain itu, penentuan waktu yang ideal untuk membeli emas juga sebaiknya mempertimbangkan strategi *Dollar Cost Averaging* (DCA). Strategi ini dapat membantu meminimalkan risiko fluktuasi harga.
DCA merupakan strategi investasi yang memungkinkan investor untuk membeli emas (atau instrumen investasi lainnya) secara periodik dengan jumlah dana yang tetap, tanpa terpengaruh oleh perubahan harga pada saat itu.
“Jadi, jika Anda berniat membeli emas, lakukanlah. Terlebih lagi, emas berfungsi sebagai *hedging* atau lindung nilai yang efektif terhadap inflasi, dan dapat menjadi tabungan yang aman,” imbuhnya.
Pilihan Antara Emas Batangan dan Emas Perhiasan
Di sisi lain, Anthony Budiawan, *Managing Director Political Economy and Policy Studies* (PEPS), menyarankan agar individu yang ingin berinvestasi pada emas sebaiknya memilih emas batangan.
“Pembelian emas untuk investasi umumnya bertujuan sebagai alat *hedging* atau untuk mengurangi risiko investasi dengan mengalokasikan dana ke berbagai instrumen investasi, seperti saham, obligasi, deposito, termasuk emas itu sendiri,” ungkapnya saat dihubungi secara terpisah pada hari Sabtu, 12 April 2025.
Tonton: Harga Emas Antam Mandeg (13 April 2025)
Anthony menjelaskan bahwa emas perhiasan kurang ideal sebagai instrumen investasi. Hal ini disebabkan nilai jual perhiasan akan mengalami penurunan akibat adanya biaya pembuatan yang dipotong.
“Kecuali jika perhiasan tersebut memang diniatkan untuk digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Dalam hal ini, tujuannya menjadi tidak murni investasi,” sambungnya.
Senada dengan hal tersebut, Andy menambahkan bahwa nilai emas dalam bentuk perhiasan sangat dipengaruhi oleh tren atau mode. Jika suatu model perhiasan sudah tidak populer, nilainya dapat merosot.
“Bahkan, jika kita menjualnya di toko emas yang sama sekalipun, dan harga emas secara umum mengalami kenaikan, nilai jual emas perhiasan akan tetap lebih rendah dibandingkan dengan emas batangan,” kata Andy.
Cuan 32,48% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (13 April 2025)
Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa jika tujuan utamanya adalah investasi dan memaksimalkan keuntungan, maka pilihan terbaik adalah emas batangan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Harga Meroket, Apakah Sekarang Saat yang Tepat untuk Beli Emas?”