Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Perdana Menteri India, Narendra Modi, mengumumkan melalui platform X pada Jumat (18 April 2025) bahwa ia telah berinteraksi melalui sambungan telepon dengan tokoh inovasi, Elon Musk. Modi menekankan bahwa diskusi mereka mencakup beragam topik, melanjutkan percakapan yang telah dimulai saat pertemuan mereka di Amerika Serikat (AS) pada awal tahun ini.
PM Modi juga menyoroti optimisme terkait potensi kolaborasi antara India dan AS di ranah teknologi dan inovasi.
“Kami mendiskusikan prospek yang signifikan untuk kolaborasi dalam bidang teknologi dan inovasi. India tetap teguh dalam komitmennya untuk memperkuat kemitraan dengan AS di sektor-sektor ini,” ungkap Modi, seperti yang dilansir dari The Hindu pada hari Sabtu (19 April).
Meskipun tidak memberikan detail spesifik mengenai substansi percakapan, Musk sendiri belum mengeluarkan pernyataan terkait diskusi tersebut hingga saat penulisan berita ini. Akan tetapi, ambisi perusahaan-perusahaannya untuk memasuki pasar India telah menjadi topik perbincangan yang hangat selama beberapa waktu.
Tesla telah memulai proses perekrutan tenaga kerja, sementara Starlink masih berjuang mengatasi kendala perizinan dari otoritas telekomunikasi India.
1. Percakapan terjadi di tengah rencana kunjungan Wapres AS ke India
Waktu percakapan antara Modi dan Musk bertepatan dengan rencana kunjungan Wakil Presiden AS, JD Vance, yang dijadwalkan berlangsung pada pekan mendatang. Pertemuan ini juga berlangsung di tengah perundingan kesepakatan dagang bilateral antara India dan AS. Walaupun tidak ada indikasi keterkaitan langsung, interaksi dengan Musk memberikan indikasi yang kuat mengenai arah diplomasi ekonomi India.
Pada pertemuan mereka sebelumnya di AS, Modi dan Musk telah bertukar pikiran mengenai berbagai isu, termasuk eksplorasi luar angkasa, kecerdasan buatan, dan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Diskusi tersebut juga menyentuh peluang kolaborasi dalam teknologi baru dan kewirausahaan. Pemerintah India menggarisbawahi bahwa percakapan tersebut adalah bagian dari upaya memperkokoh kemitraan strategis.
Pertemuan tatap muka terakhir antara keduanya terjadi pada bulan Februari 2025. Dalam unggahan saat itu, Modi menyatakan bahwa ia dan Musk membahas ruang angkasa, mobilitas, dan reformasi birokrasi. Ia menyinggung pendekatan ‘Pemerintahan Minimal, Tata Kelola Maksimal’ yang tengah diprioritaskan oleh India.
OpenAI Gugat Balik Elon Musk di Pengadilan Federal
OpenAI Gugat Balik Elon Musk di Pengadilan Federal
2. Musk sempat tunda kunjungan ke India dan rencana investasi besar
Sebagaimana dilaporkan oleh The Indian Express, Musk semula berencana mengunjungi India pada tahun sebelumnya untuk mengumumkan investasi yang signifikan. Ia dikabarkan akan mengalokasikan lebih dari 2 miliar dolar AS (sekitar Rp33,7 triliun) untuk fasilitas manufaktur mobil listrik di India, namun rencana tersebut urung terlaksana karena Tesla menghadapi tantangan penjualan yang memengaruhi kinerja sahamnya.
Kebijakan baru yang diterapkan oleh India memberikan kemudahan bagi Tesla untuk mengimpor hingga 8 ribu mobil listrik per tahun dengan tarif yang lebih rendah, yaitu hanya 15 persen. Langkah ini diharapkan menjadi fondasi awal bagi Tesla sebelum mendirikan pabrik lokal. Selain kendaraan listrik, India juga dianggap sebagai pasar yang menjanjikan untuk layanan satelit internet Starlink dan platform media sosial X.
Ketertarikan bisnis Musk terhadap India bukanlah fenomena baru. Ia sebelumnya telah mengungkapkan bahwa hubungan India-AS sedang mengalami perkembangan positif dan menunjukkan minat yang besar pada kolaborasi perdagangan dan eksplorasi luar angkasa. Delegasi pengusaha India bahkan pernah diundang untuk mengunjungi fasilitas Starbase milik Musk di Texas.
3. Musk kerap berselisih dengan kubu Trump, tapi tetap jadi penasihat utama
Meskipun dikenal dekat dengan Presiden AS Donald Trump, Musk juga seringkali berbeda pendapat dengan tokoh-tokoh penting di dalam pemerintahan, khususnya mengenai tarif impor dan program visa H1B. Ia pernah terlibat dalam beberapa perdebatan terbuka dengan penasihat perdagangan Trump, Peter Navarro, terkait tarif impor. Namun, keputusan Trump untuk menangguhkan tarif selama 90 hari dianggap sebagai kabar baik bagi India.
Musk juga merupakan pendukung setia program visa H1B, yang banyak dimanfaatkan oleh pekerja terampil asal India. Hal ini menyebabkan ia berseberangan dengan kelompok konservatif yang mendukung Trump. Kendati demikian, pengaruh Musk tetap signifikan di lingkaran Trump dan ia seringkali terlihat mendampingi Presiden dalam berbagai acara resmi.
Pemerintah India memandang Musk sebagai sosok yang mendukung strategi regional India. Perspektifnya mengenai keterbukaan perdagangan dan kebijakan visa dinilai sejalan dengan kepentingan ekonomi dan diplomasi India.
India Rombak UU Nuklir demi Tarik Investor Asing
India Rombak UU Nuklir demi Tarik Investor Asing