Ekonom Ini Sebut Indonesia Masuk BRICS Bukan untuk Dedolarisasi, tapi Perluas Mitra Dagang

Avatar photo

- Penulis

Senin, 10 Februari 2025 - 10:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM – Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai keanggotaan Indonesia dalam BRICS tidak serta-merta berarti mendukung agenda dedolarisasi yang digaungkan oleh Cina dan Rusia. Menurutnya, keputusan ini lebih bertujuan untuk memperluas mitra dagang dan memperkuat posisi ekonomi Indonesia di kancah global.

Josua menjelaskan pemerintah memang mendorong skema Local Currency Transaction (LCT) guna mengurangi ketergantungan pada dolar AS dalam perdagangan internasional. Namun, ia menekankan hal itu bukan bagian dari strategi besar untuk meninggalkan dolar secara keseluruhan.

“Kita masuk BRICS bukan untuk mendukung dedolarisasi Cina dan Rusia, tetapi lebih kepada ekspansi mitra dagang. Dedolarisasi yang kita dorong adalah memberikan opsi bagi dunia usaha untuk tidak selalu bergantung pada dolar,” ujar Josua dalam diskusi tentang Dinamika Nilai Tukar di Tengah Ketidakpastian Global di Bank Indonesia Provinsi Aceh, Sabtu, 8 Februari 2025.

Baca Juga :  Pengecer Dilarang Jual Gas Elpiji 3Kg Per Hari Ini, Konsumen Bisa Beli di Mana?

Josua juga menyoroti tantangan implementasi LCT yang menurutnya sejauh ini lebih banyak didorong oleh pihak Indonesia, sementara bank sentral negara mitra belum menunjukkan komitmen serupa. Ia mencontohkan penggunaan QRIS di Thailand, yang ternyata masih belum sepenuhnya dipahami oleh pihak perbankan Thailand, meskipun sistem tersebut sudah bisa digunakan oleh wisatawan Indonesia di sana.

“Kita sudah punya QRIS, sudah punya LCT, tetapi bank sentral negara mitra belum sepenuhnya siap. Jangan sampai BI mendorong, tapi bank sentral lain belum menunjukkan keseriusan serupa,” kata Josua.

Menurutnya, agar skema LCT berhasil, negara mitra harus ikut serta dalam mendorong penggunaannya, baik untuk transaksi impor maupun ekspor. Jika hanya satu pihak yang aktif, maka inisiatif ini tidak akan berjalan optimal.

Baca Juga :  Rupiah Tertekan, Modal Asing Terus Mengalir Keluar Hingga Rp9,57 Triliun

Josua juga menepis spekulasi soal Indonesia akan mengikuti langkah Cina dan Rusia dalam menciptakan mata uang tunggal untuk menggantikan dolar AS. Ia mengatakan fokus Indonesia adalah memberi lebih banyak opsi bagi dunia usaha, bukan menggeser peran dolar dalam sistem keuangan global.

“Cina dan Rusia memang memiliki agenda membuat mata uang khusus untuk menggantikan dolar, tetapi Indonesia tidak memiliki niatan ke arah sana,” katanya.

Dengan demikian, Indonesia tetap membuka peluang diversifikasi mata uang dalam transaksi internasional, namun tanpa meninggalkan sistem keuangan global yang masih didominasi oleh dolar AS. Langkah ini dinilai sebagai strategi yang lebih pragmatis dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah dinamika geopolitik dunia.

Berita Terkait

Wall Street Kembali Menguat Usai Saham Nvidia, Apple, dan Tesla Naik
Sektor Energi dan Bahan Baku Jadi “Pemberat” Laju IHSG Pekan Lalu
Solana Melonjak Kembali di Atas 200 Dollar Setelah Flash Crash
Ethereum Anjlok di Bawah 2.700 Dollar Meski Ada Dukungan dari Trump
Harga Emas Antam Cetak Rekor Baru di Rp 1.650.000 Per Gram
Pemkot Medan Targetkan Penerimaan Opsen Pajak Kendaraan Bermotor dan BBNKB Rp 784 Miliar
Harga Emas Antam Hari Ini Lanjut Naik, Termurah Dibanderol Rp862.000
Hanwha Life Akuisisi 40% Saham NOBU, Rencana Merger NOBU dan Bank MNC Terancam Gagal?

Berita Terkait

Jumat, 14 Februari 2025 - 07:46 WIB

Wall Street Kembali Menguat Usai Saham Nvidia, Apple, dan Tesla Naik

Senin, 10 Februari 2025 - 10:48 WIB

Sektor Energi dan Bahan Baku Jadi “Pemberat” Laju IHSG Pekan Lalu

Senin, 10 Februari 2025 - 10:48 WIB

Ekonom Ini Sebut Indonesia Masuk BRICS Bukan untuk Dedolarisasi, tapi Perluas Mitra Dagang

Selasa, 4 Februari 2025 - 16:58 WIB

Solana Melonjak Kembali di Atas 200 Dollar Setelah Flash Crash

Selasa, 4 Februari 2025 - 16:58 WIB

Ethereum Anjlok di Bawah 2.700 Dollar Meski Ada Dukungan dari Trump

Berita Terbaru

public-safety-and-emergencies

Update Kecelakaan Truk di Sungai Segati, 4 Orang Ditemukan Tewas, 11 Masih Dicari

Minggu, 23 Feb 2025 - 12:16 WIB

public-safety-and-emergencies

Pendidikan hingga Kesehatan, Ini Janji Eddy Raya untuk Warga Barsel

Minggu, 23 Feb 2025 - 12:07 WIB

entertainment

Sinopsis Film Suicide Squad, Misi Bunuh Diri Para Penjahat Super

Minggu, 23 Feb 2025 - 12:07 WIB