Ragamutama.com Sosok Michele Pirro, sang pembalap penguji Ducati, memegang peranan krusial dalam mengukir kesuksesan Ducati di ajang MotoGP.
Sebagai tokoh penting di balik layar dalam evolusi teknis motor kebanggaan Borgo Panigale selama lebih dari satu dekade, Pirro berbagi pandangannya mengenai perjalanan kariernya, kedatangan Marc Marquez yang menggemparkan, performa impresif Pecco Bagnaia saat ini, serta prospek masa depan kelas utama.
“Saat saya pertama kali bergabung, Ducati seolah menjadi tempat persinggahan bagi para pembalap yang kesulitan menemukan tempat,” ungkap Pirro, seperti dikutip RAGAMUTAMA.COM dari MotoSan.
“Itu terjadi pada tahun 2012, dan saat itu, merek tersebut belum menemukan formula ajaib yang kini menjadi ciri khas kesuksesan mereka.”
Perubahan signifikan mulai terasa dengan hadirnya Gigi Dall’Igna, yang membawa proyek teknis visioner. Setelah bertahun-tahun berdedikasi dalam upaya dan pengembangan, Ducati berhasil menjelma menjadi acuan utama di paddock.
“Kami telah berhasil menarik kembali juara-juara besar seperti Marquez yang sempat mengalami masa sulit,” kata Pirro.
Periode 2020-2023 menjadi tantangan berat bagi Marquez akibat cedera dan kesulitan bersaing dengan motor Honda.
Marquez mengambil langkah berani dengan meninggalkan kontrak bernilai tinggi dari Honda dan memilih bergabung dengan tim satelit Ducati, Gresini, pada MotoGP 2024.
Ducati kembali membuat kejutan dengan mengamankan kontrak Marquez untuk MotoGP 2025, alih-alih memilih Jorge Martin sebagai tandem Bagnaia.
Jadwal MotoGP Qatar 2025 – Momentum Francesco Bagnaia di Tengah Tantangan Marc Marquez di Lintasan yang Kurang Familiar
“Selama bertahun-tahun, nama-nama besar justru menjauhi kami, dan melihat mereka kini berjuang untuk bisa bergabung dengan Ducati adalah kepuasan yang tak ternilai,” ujar pria asal Italia tersebut.
Kedatangan Marquez telah menjadi babak baru dalam MotoGP, dan Pirro tidak menyembunyikan kekagumannya.
“Keberaniannya patut diacungi jempol. Bakatnya kembali bersinar di atas motor,” puji Pirro.
Pirro juga meyakini bahwa kehadiran Marquez memberikan motivasi ekstra bagi Francesco Bagnaia.
“Saya rasa ini juga menjadi peluang emas bagi Pecco. Ia memiliki kemampuan untuk bersaing ketat dengan Marc. Bahkan, jika ada sosok yang mampu menandinginya saat ini, itu adalah Pecco,” tutur Pirro.
“Ia sudah siap, sangat mengenal motornya, dan memiliki ketenangan yang dibutuhkan saat bertarung dengan pembalap sekaliber Marquez.”
Pirro menegaskan keyakinannya penuh kepada Bagnaia sebagai pilar utama proyek Ducati dan satu-satunya rival sejati bagi sang juara dunia delapan kali tersebut.
Mengenai perbedaan antara GP23 dan GP24, Pirro menjelaskan secara detail.
“Ada perbedaan yang terasa, tetapi tidak ada perubahan yang revolusioner. Seolah-olah pembalap dapat menyesuaikan motor dengan preferensi mereka, dan itulah yang membuat perbedaan,” ucap Pirro.
Fabio Quartararo dkk Terkejut dengan Perkembangan Honda, Berharap Yamaha Bekerja Keras untuk Gelar Tes yang Tidak Sia-sia
Pernyataan ini mengindikasikan pendekatan Ducati saat ini, yang lebih memilih untuk menyempurnakan dan menyesuaikan fondasi yang sudah kokoh, daripada melakukan perubahan radikal yang berisiko.
Pirro juga menjelaskan alasan di balik keputusan untuk tidak memilih prototipe seperti GP25.
“Kami memiliki fondasi yang sangat kuat, dan ketika kami belum 100 persen yakin bahwa sesuatu akan memberikan peningkatan yang signifikan, kami membutuhkan lebih banyak waktu,” ucap Pirro.
“Keterbatasan lintasan dan ban membuat kami tidak bisa mengambil risiko yang tidak perlu.”
“Saya akan bertanggung jawab atas pengujian MotoGP, membantu pengembangan Panigale V4R baru, dan terlibat dalam proyek MotoGP 2027 dengan Pirelli.”
“Kami menciptakan V4 Lit Cup untuk para pembalap amatir dan tengah mempersiapkan program untuk para pembalap muda.”
“Para pembalap muda adalah masa depan kami, dan kami berharap Pirro, Bagnaia, atau Marquez berikutnya lahir dari Akademi Ducati.”