Edy Khemod, sang drummer dari band Seringai, mengungkapkan kebingungannya dalam menata kembali hidupnya setelah kepergian Ricky Siahaan. Kehilangan mendalam dirasakan Khemod menyusul kabar duka Ricky yang menghembuskan nafas terakhir akibat serangan jantung seusai menyelesaikan rangkaian tur Seringai di Jepang pada hari Sabtu (19/4).
Selama seperempat abad, tepatnya 25 tahun, Khemod telah berbagi suka dan duka bersama Ricky Siahaan serta rekan-rekan seperjuangan lainnya di Seringai. Kepergian Ricky meninggalkan luka yang sangat dalam bagi dirinya.
“Entah disadari atau tidak, kami tumbuh dan berkembang bersama, saling mengisi kehidupan satu sama lain. Hal ini membentuk identitas dan gaya hidup kami. Setiap kali merencanakan masa depan, sosok Ricky selalu menjadi bagian penting dari perhitungan kami. Sekarang, saya merasa takut dan kebingungan menghadapi perubahan besar ini. Saya benar-benar tidak tahu bagaimana caranya menjalani hidup tanpa Ricky,” ungkap Khemod dalam unggahan emosional di akun Instagram pribadinya pada Kamis (24/4).
Alasan Drummer Seringai Merasa Kebingungan Melanjutkan Hidup Tanpa Ricky Siahaan
Terdapat alasan mendalam yang melatarbelakangi kebingungan Edy Khemod dalam menata kembali hidupnya tanpa kehadiran Ricky Siahaan.
Mengamini pernyataan dari Sammy Bramantyo, pemain bas Seringai, Khemod mengungkapkan bahwa Ricky adalah esensi dan jiwa dari Seringai.
“Seperti yang dikatakan Sammy, saya adalah napas Seringai, Arian adalah pikiran, dan Ricky adalah nyawanya. Lantas, untuk apa bernapas jika nyawa itu sendiri telah tiada?” ujar Khemod dengan nada pilu.
Menurut Khemod, Ricky Siahaan adalah sosok yang tak mungkin tergantikan di Seringai. Walaupun tidak akan mudah, Khemod menyadari bahwa ia harus menerima kenyataan pahit bahwa Ricky telah berpulang.
“Bisa dibilang, tidak ada yang bisa menggantikan Ricky. Dan saya harus menerima kenyataan bahwa saya harus melanjutkan hidup tanpa kehadirannya,” kata Khemod dengan tegar.
Sebelum berpulang, Ricky Siahaan sempat pingsan usai tampil bersama Seringai. Insiden tersebut terjadi di area belakang panggung.
Wendi Putranto, manajer Seringai, menjelaskan bahwa pihak promotor segera memberikan pertolongan pertama ketika melihat kondisi Ricky Siahaan yang tak sadarkan diri.
Setelah mendapatkan pertolongan pertama, Ricky Siahaan segera dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulans. Sayangnya, nyawa Ricky tidak dapat diselamatkan. Ia dinyatakan meninggal dunia sesaat setelah tiba di rumah sakit.
Saat ini, jenazah Ricky Siahaan disemayamkan di rumah duka Sentosa RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Rencananya, almarhum Ricky akan dimakamkan di San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat, pada hari Sabtu (26/4).