Driver Ojol Demo Tuntut THR, Menaker: Habis Rapat Saya Temui Mereka

- Penulis

Senin, 17 Februari 2025 - 11:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan tak masalah jika pengemudi ojek online (Ojol) berunjuk rasa di depan kantornya, Senin (17/2/2025). Ojol menuntut tunjangan hari raya dari pengusaha.

Yassierli mengaku, akan menemui para pengunjuk rasa setelah rapat di Istana Kepresidenan Jakarta.

“Kemudian sudah dua kali kita ketemu dengan pengusaha, mereka janji bahwa kita sambut ya. Mereka menyampaikan aspirasi dan menyampaikan akan tetap kondusif dan nanti dari habis rapat saya menemui mereka,” ujar Yassierli di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

1. Menaker harap pengusaha bisa memenuhi aspirasi Ojol

Yassierli mengatakan, para pengusaha juga mengaku bisa memahami aspirasi ojol. Para pengusaha juga sedang mencari formula terbaik agar bisa saling menguntungkan.

“Ya, ini kan kita sudah sampaikan sebenarnya terkait dengan THR kemarin kan pengusaha juga sudah katanya mereka memahami dan mencoba mencari formula terbaiknya itu yang kita tunggu nanti,” kata dia.

Baca Juga :  Sarimelati Kencana (PZZA) Catat Perbaikan Kinerja di Sepanjang Tahun 2024

Dalam kesempatan itu, Yassierli juga berharap ojol bisa mendapatkan THR.

“Kita berharap begitu,” kata dia.

2. Massa aksi diperkirakan 10 ribu orang

Sebelumnya, massa yang diperkirakan berjumlah 1.000 pengemudi ojol itu rencananya menggeruduk kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).

“Benar. Mulai jam 10 pagi sampai jam 2,” ujar Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI), Lily Pujiati, kepada RAGAMUTAMA.COM, Sabtu, 15 Februari 2025

3. Alasan ingin dapat THR

Lily mengatakan, ada sejumlah tuntutan dari para pengemudi ojol. Salah satunya, pemberian THR.

“Tahun lalu Kemnaker menjanjikan bahwa ojol akan mendapatkan THR. Tapi nyatanya THR yang dimaksud hanya sebatas imbauan dan tidak bersifat wajib. Selain itu, platform tidak mau memberikan THR, tapi bentuknya sekadar insentif yang menuntut kami untuk harus bekerja bila ingin mendapatkan insentif tersebut,” ujarnya.

Baca Juga :  Brantas Abipraya Yakin Selesaikan Hunian ASN Kemenkeu Tepat Waktu

Lili menjelaskan, insentif tersebut didapat dengan syarat harus menjalankan orderan pada hari raya Idul Fitri hari pertama dan kedua. Upah atau pendapatan dari orderan tersebut baru akan dibayarkan beberapa hari kemudian.

Selain itu, insentif bisa dalam bentuk barang yang nilainya ditentukan perusahaan platform.

“Karena selama ini THR diputarbalikkan maknanya sehingga kami para pekerja platform tidak hanya ojol, tapi juga termasuk taksol dan kurir tidak mendapatkan manfaatnya dalam mempersiapkan kebutuhan menjelang hari raya keagamaan,” ujar Lily.

Berita Terkait

Rupiah Anjlok: Sentuh Level Terendah Rp16.837 per Dolar AS!
Rupiah Tertekan: Kurs Dolar AS Sentuh Rp 16.837, Baht Menguat Tajam
Analis Ungkap Prospek Cerah & Rekomendasi Saham PTBA Bukit Asam
KAI Logistik Catat Peningkatan Volume Angkutan Barang Lebaran 2025: 2.500 Ton!
IPO 2024: 13 Emiten Raup Rp6,93 Triliun, Ini Dia Juara Pendanaannya!
Volatilitas Pasar Tinggi? Saham EXCL Jadi Pilihan Aman, Ini Analisisnya
IHSG Melemah: Analis Ungkap Penyebab dan Strategi Investor Hadapi Guncangan
Harga Emas Antam Naik Jadi Rp 1.955.000 Hari Ini, Panduan Lengkap Menabung Emas di Pegadaian

Berita Terkait

Rabu, 16 April 2025 - 15:59 WIB

Rupiah Anjlok: Sentuh Level Terendah Rp16.837 per Dolar AS!

Rabu, 16 April 2025 - 15:43 WIB

Rupiah Tertekan: Kurs Dolar AS Sentuh Rp 16.837, Baht Menguat Tajam

Rabu, 16 April 2025 - 15:35 WIB

Analis Ungkap Prospek Cerah & Rekomendasi Saham PTBA Bukit Asam

Rabu, 16 April 2025 - 15:23 WIB

KAI Logistik Catat Peningkatan Volume Angkutan Barang Lebaran 2025: 2.500 Ton!

Rabu, 16 April 2025 - 15:11 WIB

IPO 2024: 13 Emiten Raup Rp6,93 Triliun, Ini Dia Juara Pendanaannya!

Berita Terbaru