Ragamutama.com Pesta perayaan gelar juara Liga Prancis yang telah dinantikan Paris Saint-Germain (PSG) harus sedikit tertunda, meski mereka sukses memenangkan pertandingan kontra St-Etienne dengan skor telak.
Pada pekan ke-27 Ligue 1, skuad yang dilatih oleh Luis Enrique menunjukkan performa gemilang pada hari Sabtu (29/3/2025).
Pertandingan tersebut mempertemukan mereka dengan St-Etienne, sebuah tim yang saat ini berada di zona bawah klasemen, di Stadion Geoffrey-Guichard.
Pertandingan sempat diwarnai kejutan ketika Lucas Stassin berhasil mencetak gol untuk St-Etienne pada menit ke-9.
Namun, respons dari tim tamu, yang dimotori oleh Khvicha Kvaratskhelia, sangatlah luar biasa.
Gawang St-Etienne menjadi sasaran empuk serangan bertubi-tubi, dengan gol-gol yang dicetak oleh Goncalo Ramos melalui tendangan penalti di menit ke-43, Kvaratskhelia (50′), Desire Doue (53′ dan 66′), Joao Neves (62′), dan ditutup oleh Ibrahim Mbaye (90′).
Dengan skor akhir 6-1, PSG berhasil membawa pulang kemenangan gemilang.
Meskipun demikian, kemenangan ini belum cukup untuk memastikan PSG mengunci gelar juara, karena hasil pertandingan lain tidak sesuai dengan harapan mereka.
Les Rouge-et-Bleu sebenarnya memiliki peluang untuk menjadi tim pertama dari lima liga top Eropa yang merayakan gelar juara di musim 2024-2025.
Akan tetapi, untuk mewujudkan skenario tersebut, kemenangan saja tidak cukup bagi PSG.
Mereka juga memerlukan hasil yang kurang baik dari dua pesaing terdekat mereka di klasemen.
Yaitu, Marseille harus mengalami kekalahan, dan AS Monaco tidak boleh meraih kemenangan.
Sebelum dimulainya pekan ke-27, PSG memimpin klasemen dengan perolehan 68 poin.
Marseille berada di posisi kedua dengan 49 poin, diikuti oleh Monaco dengan 47 poin.
Dengan kemenangan atas St-Etienne, PSG kini mengumpulkan total 71 poin.
Seandainya Marseille kalah dan AS Monaco gagal meraih kemenangan, kedua rival tersebut akan mengumpulkan 49 poin dan maksimal 48 poin.
Maka, PSG dipastikan akan menjadi juara karena selisih gol antara mereka dengan Marseille dan Monaco tidak mungkin lagi terkejar dalam tujuh pertandingan sisa.
Poin maksimal yang bisa diraih Marseille adalah 70, sementara Monaco 69.
Sebagai informasi, Ligue 1 menggunakan urutan poin, selisih gol, dan head-to-head sebagai kriteria penentuan peringkat di klasemen.
Oleh karena itu, PSG harus memastikan perolehan poin mereka lebih banyak daripada Marseille dan Monaco di akhir musim.
Pada pekan ke-27, Marseille memang menelan kekalahan dengan skor 1-3 di tangan Reims.
Namun, Monaco berhasil mengalahkan Nice dengan skor 2-1.
Hasil ini membuat Monaco berhasil merebut posisi kedua dari Marseille dengan perolehan 50 poin.
Dengan sisa pertandingan yang ada, secara matematis Les Monegasques masih memiliki peluang untuk menyamai perolehan poin PSG.
Inilah alasan mengapa kepastian PSG menjadi juara masih harus ditunda.
“Sejujurnya, saya tidak ingin kami meraih gelar juara pada pekan ini,” ujar Enrique.
“Saya berharap laga antara Monaco dan Nice berakhir imbang, sehingga kami dapat merayakan gelar juara di Parc des Princes.”
Kini, PSG memiliki kesempatan untuk memastikan gelar juara di hadapan pendukung mereka sendiri.
Pada pekan berikutnya, mereka akan menjamu Angers pada tanggal 5 April.
PSG hanya membutuhkan hasil imbang untuk mengamankan gelar kampiun.