Ragamutama.com – , Kendari – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, menjadi perhatian serius setelah ditemukan adanya paket makanan yang tidak memenuhi standar konsumsi. Insiden ini terjadi di SDN 33 Kasipute, di mana sejumlah siswa dilaporkan muntah setelah mencium aroma tidak sedap dari hidangan yang seharusnya bergizi. Menu makanan tersebut terdiri dari nasi, chicken karaage, tahu goreng, serta sayur sop yang berisi sawi putih dan wortel.
Santi Jamal, Kepala SDN 33 Kasipute, mengungkapkan bahwa kejadian kurang menyenangkan ini terjadi pada hari ketiga pelaksanaan Program MBG di sekolahnya, tepatnya pada hari Rabu, 23 April 2025. Santi menambahkan, pada dua hari pertama program berjalan tanpa kendala. Seluruh siswa yang berjumlah 493 orang menikmati menu MBG dengan baik dan aman.
Namun, situasi berubah pada hari ketiga. Saat jam istirahat tiba, sekitar pukul 10.00 Wita, beberapa siswa mulai mengalami mual dan muntah. Setelah ditelusuri, ternyata makanan MBG tersebut mengeluarkan aroma yang tidak lazim, yakni aroma amis. “Ada banyak paket makanan yang bermasalah. Ternyata daging ayam krispi (chicken karaage) yang mengeluarkan bau tidak sedap. Kami segera mengumpulkan daging ayam tersebut untuk dikembalikan,” jelas Santi kepada Tempo pada hari Kamis, 24 April 2025.
Santi menyampaikan rasa kecewanya atas kejadian ini. Menurutnya, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) setempat seharusnya melakukan pemeriksaan dan mencicipi hidangan sebelum mendistribusikan paket MBG kepada para siswa. Di Kabupaten Bombana, Program MBG dimulai dari wilayah Kasipute dan baru berjalan sejak tanggal 21 April 2025. Target awal program ini adalah tiga sekolah dasar, yaitu SDN 33 Kasipute, SDN 08 Kasipute, dan SDN 27 Doule, dengan total sasaran sebanyak 1.026 paket MBG.
Dalam keterangannya, Kapolres Bombana, Ajun Komisaris Besar Wisnu Hadi, membenarkan adanya temuan 53 paket MBG yang tidak layak dikonsumsi. Hasil pemeriksaan oleh pihak kepolisian menunjukkan bahwa kualitas daging ayam karaage telah menurun. Seharusnya, untuk menjaga kualitas, daging ayam disimpan dalam freezer box, namun pada kasus ini, daging ayam justru disimpan di dalam chiller kulkas.
“Dari total 1.026 paket, kami menemukan 53 paket MBG dengan menu yang tidak segar. Paket lainnya tidak ada masalah,” ungkap Wisnu saat dihubungi pada Kamis malam. Dia menambahkan, “Dari hasil pemeriksaan, paket MBG tersebut belum sempat dikonsumsi. Para siswa merasa mual dan muntah setelah mencium aroma daging ayam yang tidak sedap. Total ada 10 siswa yang mengalami muntah.”
Wisnu menjelaskan bahwa pihak kepolisian sedang mendalami kasus ini dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat untuk melakukan pengecekan laboratorium. Pemanggilan pihak-pihak terkait akan dilakukan dalam satu atau dua hari ke depan. Wisnu juga memastikan bahwa tidak ada siswa yang memerlukan perawatan intensif akibat kejadian ini.
Menanggapi masalah menu daging ayam yang berbau amis dalam paket MBG, Melda Dwi Febriani Putri, seorang ahli gizi di Politeknik Kesehatan Kendari, menjelaskan bahwa chicken karaage tersebut mengalami penurunan kualitas aroma. Menurutnya, tidak ada indikasi makanan tersebut sudah basi. Ia menduga adanya masalah dalam rantai distribusi atau penyimpanan sebelum makanan sampai ke sekolah.
Melda menambahkan bahwa pihaknya akan memperketat pengawasan terhadap proses pengolahan dan pengiriman paket MBG. Pihaknya juga akan memberikan tambahan protokol pengecekan di dapur sebelum makanan didistribusikan kepada para siswa. “Kami akan segera menarik makanan yang dianggap bermasalah setelah menerima laporan dari pihak sekolah,” tegasnya.
Pilihan Editor: Segitiga Bulan-Planet Bentuk Wajah Tersenyum di Langit, Muncul Jumat Subuh
