RAGAMUTAMA.COM – Denmark telah mengumumkan rencana pengadaan kendaraan militer senilai dua miliar dolar guna memperkuat kehadiran militernya di Greenland, pulau yang pernah menarik perhatian mantan Presiden AS Donald Trump untuk dibeli.
Pada 29 Januari, otoritas Denmark mengungkapkan investasi tersebut akan mencakup tiga kapal patroli Arktik, dua pesawat tak berawak jarak jauh (UAV), serta sejumlah pesawat pengintai laut. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pengawasan Denmark di sekitar Greenland.
Langkah ini diambil seiring meningkatnya tekanan dari AS dan pernyataan berulang kali dari Trump yang menyatakan keinginannya untuk membeli Greenland.
Serangkaian kendaraan militer baru ini akan menggantikan kapal patroli dan pesawat lama yang telah mengalami degradasi, sehingga memungkinkan Denmark meningkatkan pengawasan di wilayah tersebut.
“Kami menghadapi tantangan serius dalam kebijakan keamanan. Badan Intelijen Pertahanan Denmark melaporkan bahwa ancaman di Kutub Utara dan Atlantik Utara semakin meningkat, sehingga kehadiran militer harus ditingkatkan secara signifikan,” ujar Menteri Pertahanan Denmark, Troels Lund Poulsen.
Denmark akan mengganti empat kapal patroli kelas Thetis, yang telah beroperasi sejak awal 1990-an dan kini mengalami masalah keandalan. Kepala Angkatan Laut Denmark, Henrik Ryberg, mengungkapkan bahwa kapal-kapal tersebut sering mengalami kerusakan dan tak dapat beroperasi dengan optimal.
Selain itu, Denmark saat ini menggunakan empat pesawat CL-604 Challenger untuk patroli, pengawasan laut, dan transportasi. Pesawat-pesawat ini telah ditingkatkan satu dekade lalu, namun menurut Kementerian Pertahanan Denmark, armada tersebut hampir mencapai akhir masa pakainya dan perlu diganti.
Poulsen menambahkan bahwa Denmark akan mengakuisisi dua UAV jarak jauh yang mampu memantau wilayah secara luas dan menangkap citra terperinci. Namun, ia belum mengungkapkan jenis UAV yang akan dipilih serta jadwal penyebarannya.
Greenland, pulau terbesar di dunia, menjadi pusat persaingan strategis antara negara-negara besar dalam menguasai kawasan Arktik, baik untuk kepentingan militer, geopolitik, maupun ekonomi.
Ketegangan antara AS dan Denmark terkait Greenland terus meningkat. Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen, sebelumnya menegaskan bahwa Greenland tidak akan dijual dan keputusan mengenai masa depannya berada di tangan warga setempat.
AS saat ini mempertahankan kehadiran militer yang kuat di Greenland melalui pangkalan luar angkasa Pituffik. Fasilitas ini memungkinkan AS untuk menempatkan pasukan serta mendominasi wilayah udara di kawasan Arktik. Pangkalan ini juga dilengkapi sistem radar besar untuk misi peringatan dini dan pelacakan rudal balistik.