Ragamutama.com, JAKARTA — Sejak diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 24 Februari 2025, Badan Pengelola Investasi Danantara (BPI Danantara) menunjukkan geliatnya dalam berbagai manuver strategis. Setelah menyelesaikan proses pengalihan saham dari 52 badan usaha milik negara (BUMN), Danantara kini membuka pintu kolaborasi lebar-lebar bagi mitra strategis dari berbagai belahan dunia.
Proses pengalihan saham dari 52 BUMN ke BPI Danantara ini secara resmi tertuang dalam Peraturan Pemerintah No.15/2025, yang mengatur tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) untuk Pembentukan Holding Operasional.
Dalam peraturan tersebut, negara menambah modal ke dalam BKI untuk mendirikan Holding Operasional Danantara. Penambahan modal ini dilakukan melalui skema pengalihan saham seri B dan/atau seri C milik negara yang tersebar di 52 perusahaan BUMN.
Di antara 52 BUMN tersebut, terdapat dua nama besar yang sahamnya dialihkan ke Holding Operasional Danantara, yaitu PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Secara lebih rinci, sebanyak 176.754.416 saham seri B Pertamina, dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham dan total nilai mencapai Rp176,75 triliun, diinjeksikan ke BKI.
Hal serupa juga berlaku untuk PLN, di mana 150.536.095 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham, senilai total Rp150,53 triliun, menjadi bagian dari penyertaan modal negara ke BKI.
: Qatar Suntik Danantara US$2 Miliar, Program 3 Juta Rumah Ikut Kecipratan?
Selain itu, saham negara di empat BUMN sektor perbankan (BRI, BNI, BTN, dan Bank Mandiri) turut disalurkan ke dalam BKI, bersamaan dengan penyertaan modal berupa saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), PT Perkebunan Nusantara III (Persero), PT Jasa Marga (Persero) Tbk., hingga PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) dan PT Danareksa (Persero).
Jika diakumulasikan, nilai total pengalihan saham seri B dan/atau seri C milik negara di 52 BUMN ke BKI, sebagai bagian dari penyertaan modal dari negara seperti yang tercantum dalam PP No.15/2025, mencapai angka yang fantastis, yaitu Rp1.028,11 triliun.
Namun, perlu dicatat bahwa peraturan tersebut menjelaskan bahwa nilai penambahan penyertaan modal negara ini masih bersifat sementara. Nilai penambahan penyertaan modal negara yang definitif akan ditetapkan oleh Menteri BUMN.
PP No.15/2025 juga memberikan penegasan bahwa negara akan tetap memegang kendali atas 52 BUMN yang sahamnya telah dialihkan ke BKI.
Daftar 52 BUMN yang sahamnya dialihkan negara ke Danantara
Nama BUMN Jumlah Saham yang Dialihkan ke BKI Nilai Nominal per Saham (Rp) Total Nilai Saham (Rp)
PT Pertamina (Persero) 176.754.416 1.000.000 176.754.416.000.000
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) 150.536.095 1.000.000 150.536.095.000.000
PT Mineral Industri Indonesia (Persero) 119.090.864 1.000.000 119.090.864.000.000
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 80.610.976.875 50 4.030.548.843.750
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 434.012.799 3.750 1.627.547.996.250
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 48.533.333.333 125 6.066.666.666.625
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. 8.420.666.647 500 4.210.333.323.500
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. 8.420.666.647 50 421.033.332.350
PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) 78.656.757 1.000.000 78.656.757.000.000
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) 40.216.131 1.000.000 40.216.131.000.000
PT Kereta Api Indonesia (Persero) 24.368.742 1.000.000 24.368.742.000.000
PT Industri Kereta Api (Persero) 2.216.842 1.000.000 2.216.842.000.000
PT Pos Indonesia (Persero) 455.022 1.000.000 455.022.000.000
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. 15.670.777.620 459 7.192.886.927.580
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) 40.575.583 1.000.000 40.575.583.000.000
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) 5.561.759 1.000.000 5.561.759.000.000
PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) 9.129.899 1.000.000 9.129.899.000.000
PT Danareksa (Persero) 18.332.899 1.000.000 18.332.899.000.000
PT Bio Farma (Persero) 17.481.278 1.000.000 17.481.278.000.000
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. 5.080.509.839 500 2.540.254.919.500
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. 3.457.023.004 100 345.702.300.400
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. 15.477.117.519 500 7.738.558.759.500
PT Len Industri (Persero) 21.850.574 1.000.000 21.850.574.000.000
PT Varuna Tirta Prakasya (Persero) 10.999 1.000.000 10.999.000.000
PT Hutama Karya (Persero) 131.645.999 1.000.000 131.645.999.000.000
PT Waskita Karya (Persero) Tbk. 21.705.633.361 100 2.170.563.336.100
PT Adhi Karya (Persero) Tbk. 5.408.773.791 100 540.877.379.100
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. 36.291.702.780 100 3.629.170.278.000
PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. 3.161.947.835 100 316.194.783.500
PT Brantas Abipraya (Persero) 373.536 1.000.000 373.536.000.000
PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia 93.719.536 1.000.000 93.719.536.000.000
PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) 499.999 1.000.000 499.999.000.000
PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) 878.357 1.000.000 878.357.000.000
PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) 199.999 1.000.000 199.999.000.000
PT Pupuk Indonesia (Persero) 24.999.999 1.000.000 24.999.999.000.000
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) 12.898.182 1.000.000 12.898.182.000.000
PT Agrinas Jaladri Nusantara (Persero) 24.999 1.000.000 24.999.000.000
PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero) 49.999 1.000.000 49.999.000.000
PT Agrinas Palma Nusantara (Persero) 10.000 1.000.000 10.000.000.000
PT Amarta Karya (Persero) 44.284 1.000.000 44.284.000.000
PT Boma Bisma Indra (Persero) 340.915 1.000.000 340.915.000.000
PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero) 976.146 1.000.000 976.146.000.000
PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) 240.935 1.000.000 240.935.000.000
PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) 349.999 1.000.000 349.999.000.000
PT PDI Pulau Batam (Persero) 18.999 1.000.000 18.999.000.000
PT Primissima (Persero) 6.863 1.000.000 6.863.000.000
PT Produksi Film Nusantara (Persero) 54.903 1.000.000 54.903.000.000
PT Semen Kupang (Persero) 82.213 1.000.000 82.213.000.000
PT Industri Kapal Indonesia (Persero) 456.693 1.000.000 456.693.000.000
PT Rekayasa Industri 22.366 1.000.000 22.366.000.000
PT Perkebunan Nusantara I 946.238 1.000.000 946.238.000.000
PT Perkebunan Nusantara IV 593.846 1.000.000 593.846.000.000
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. seri C 21.944.374.950 187.5 4.114.570.303.125
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Seri C 43.367.346.782 196 8.499.999.969.272
Lebih lanjut, pemerintah menerbitkan PP No. 16/2025 tentang Penyertaan Modal Negara pada BPI Danantara. Dalam peraturan ini, diatur bahwa 99% saham BKI dialihkan dari negara ke Danantara. Namun, ditegaskan pula bahwa negara Republik Indonesia, melalui Menteri BUMN, tetap memiliki 1% saham seri A Dwiwarna BKI.
Konsekuensi dari pengalihan saham ini adalah berpindahnya hak-hak yang melekat pada saham seri B BKI kepada BPI Danantara.
Dengan terbitnya dua regulasi turunan ini, sebuah era baru dalam struktur permodalan Danantara pun dimulai. Dari sinilah, sovereign wealth fund (SWF) yang digagas oleh Prabowo mulai menunjukkan kelincahannya dalam bermanuver.
Informasi terbaru menyebutkan bahwa CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Rosan Roeslani, menyatakan kesiapannya untuk mengawal realisasi investasi bersama senilai total US$4 miliar yang akan dikelola oleh Danantara dan Qatar Investment Authority (QIA).
Rosan menambahkan bahwa BPI Danantara menyambut dengan tangan terbuka kepercayaan yang diberikan oleh pemerintah Qatar melalui pembentukan dana investasi bersama ini.
: CIO Danantara Respons Dorongan Bos OJK agar BUMN Jadi Investor Institusi di Pasar Modal
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia dan Qatar telah mencapai kesepakatan mengenai kemitraan strategis dalam pengelolaan dana investasi senilai US$4 miliar. Dalam kemitraan ini, masing-masing negara akan berkontribusi sebesar US$2 miliar untuk mengembangkan berbagai sektor di Indonesia.
Dana tersebut nantinya akan dikelola oleh Danantara dan QIA, dengan fokus pada peluang investasi di berbagai sektor strategis, termasuk hilirisasi, kesehatan, energi terbarukan, teknologi, serta sektor-sektor relevan lainnya.
“Danantara Indonesia siap menjalankan mandat ini dengan menerapkan tata kelola investasi yang prudent, transparan, dan berorientasi pada hasil,” ungkap Rosan melalui keterangan resmi pada Selasa (15/4/2025).
Rosan juga menekankan bahwa fokus utama Danantara dalam mengelola dana investasi jumbo ini adalah memastikan bahwa setiap proyek yang didanai dapat memberikan dampak strategis dan berkelanjutan bagi perekonomian nasional.
Ia pun menegaskan bahwa kolaborasi ini merupakan bukti nyata dari kepercayaan dunia internasional terhadap kapasitas kelembagaan Indonesia dalam mengelola investasi berskala besar.
“Kemitraan ini adalah langkah konkret dalam membangun kepercayaan dengan mitra global strategis seperti Qatar. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya menjadi tujuan investasi, tetapi juga memiliki kapasitas kelembagaan yang mumpuni untuk mengelola investasi secara profesional dan akuntabel,” imbuhnya.
Secara terpisah, Chief Investment Officer Danantara, Pandu Sjahrir, mengungkapkan sejumlah sektor strategis yang akan menjadi target investasi SWF Qatar dan Danantara.
Pandu menjelaskan bahwa investasi tersebut akan diarahkan ke sektor-sektor fundamental, seperti ketahanan pangan, energi, hilirisasi sumber daya alam, hingga infrastruktur digital. Sektor kesehatan dan pariwisata juga dinilai memiliki potensi yang besar.
“Temanya kita lihat tadi seperti food security, energy security, downstream, infrastruktur digital. Kesehatan juga bagus, hospitality di Indonesia juga punya prospek,” ujarnya saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (14/4/2025).
Ia juga menegaskan bahwa investasi yang masuk melalui Danantara tidak hanya bertujuan untuk mengejar keuntungan jangka pendek, tetapi juga harus membawa dampak nyata berupa transfer pengetahuan dan teknologi.
Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, Prabowo Subianto menyampaikan bahwa pertemuannya dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, menghasilkan kesepakatan untuk meningkatkan kerja sama strategis antara Indonesia dan Qatar.
“Beliau [Emir Qatar] akan investasi dengan Danantara. Satu dana bersama, beliau komit US$2 miliar ya tadi,” pungkas Prabowo kepada awak media, seperti dikutip melalui YouTube Sekretariat Presiden pada Minggu (13/4/2025).