Ragamutama.com – JAKARTA. Harga emas spot mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (ATH) baru, mencapai US$ 3.164 per ons troy setelah pengumuman kebijakan tarif impor Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Tren kenaikan ini diperkirakan berlanjut sepanjang tahun.
Mengacu data Trading Economics, harga emas spot sempat menyentuh US$ 3.164,9 per ons troy di awal perdagangan. Rekor ini tercipta dua jam setelah Trump mengumumkan detail kebijakan tarif impor bagi negara-negara mitra dagang AS.
Menanggapi hal ini, Analis Doo Financial, Lukman Leong, memprediksi penguatan harga emas akan berkelanjutan.
“Kenaikan harga emas diproyeksikan berlanjut hingga mencapai US$ 3.350 – US$ 3.500 per ons troy pada akhir tahun ini,” ujar Lukman kepada Kontan.co.id, Kamis (3/4).
Lukman menjelaskan, kebijakan tarif Trump memicu kekhawatiran pelemahan ekonomi global. Kebijakan ini berpotensi merugikan perekonomian AS dan memicu resesi akibat tekanan perdagangan dari negara-negara mitra.
Harga Emas Tembus Rekor Tertinggi Usai Trump Umumkan Tarif Timbal Balik
Sebagai informasi, Trump menetapkan tarif dasar 10% untuk semua negara. Negara-negara dengan surplus dagang terbesar dikenakan tarif tambahan, termasuk China (34%), Uni Eropa (20%), Jepang (24%), dan Indonesia (32%).
Situasi ini, menurut Lukman, menciptakan sentimen risk-off, mendorong investor beralih dari aset berisiko ke aset aman seperti emas.
Selain itu, Lukman juga mencatat sentimen geopolitik global turut memengaruhi harga emas. Faktor-faktor tersebut meliputi upaya Trump menguasai Greenland dan Kanal Panama, ketegangan China-Taiwan pasca latihan militer China di sekitar Taiwan, serta konflik di Timur Tengah.
Dalam kondisi ini, Lukman menyarankan investor emas untuk mempertahankan posisi. Ambil untung dapat dilakukan pada rentang 20%–30%.
Saat terjadi koreksi, investor bisa melakukan pembelian kembali secara bertahap dengan strategi dollar cost averaging. Level support yang direkomendasikan berada di US$ 2.995, US$ 3.000, dan US$ 3.100.