JAKARTA, RAGAMUTAMA.COM – Bursa Efek Indonesia (BEI) baru saja mengumumkan hasil evaluasi mayor terhadap beberapa indeks saham utama, termasuk LQ45, IDX30, dan IDX80. Penyesuaian komposisi ini akan resmi berlaku mulai tanggal 2 Mei dan berlangsung hingga 31 Juli 2025.
Dalam evaluasi terbaru ini, tidak ada perubahan anggota yang terjadi pada Indeks LQ45. Pada penutupan sesi perdagangan hari Jumat (25/4/2025), indeks LQ45 menunjukkan penguatan sebesar 1,10 persen, mencapai level 750,02. Akan tetapi, sejak awal tahun 2025, indeks ini masih membukukan penurunan sebesar 9,27 persen.
Sementara itu, terjadi dinamika pada indeks IDX30. BEI memutuskan untuk mengganti PT Bank Jago Tbk (ARTO) dengan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
Pada perdagangan hari Jumat (25/4/2025), indeks IDX30 mengalami kenaikan sebesar 1,04 persen dan mencapai level 389,71, meskipun secara kumulatif sejak awal tahun tercatat adanya penurunan sebesar 7,97 persen.
Perubahan di IDX80
Untuk indeks IDX80, BEI mengeluarkan PT Global Mediacom Tbk (BMTR) dan PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) dari daftar.
Sebagai gantinya, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dan PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) secara resmi ditambahkan ke dalam susunan IDX80.
Analis Investasi dari Edvisor Provina Visindo, Indy Naila, berpendapat bahwa masuknya BBTN ke IDX30, serta BUKA dan DSNG ke IDX80, adalah langkah yang dapat dimaklumi, mengingat fundamental yang dimiliki oleh ketiga emiten tersebut.
“BBTN sempat mengalami sedikit perlambatan dalam kinerja keuangannya, tetapi untuk jangka panjang, terdapat ekspektasi bahwa pertumbuhan kinerja BBTN akan terus berlanjut,” jelas Indy saat dihubungi pada hari Jumat (25/4/2025).
Di sisi lain, meskipun berhasil masuk ke dalam IDX80, saham BUKA masih menghadapi berbagai tantangan terkait profitabilitas, terutama setelah perusahaan menghentikan operasional bisnis e-commerce dan lebih memfokuskan diri pada penjualan produk virtual.
Menurut Indy, manajemen BUKA perlu memastikan bahwa strategi ekspansi yang dijalankan berjalan dengan optimal agar dapat mendukung perbaikan kinerja di masa mendatang.
Dampak bagi Investor
Bergabungnya BBTN ke IDX30 serta BUKA dan DSNG ke IDX80 diyakini dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap stabilitas kapitalisasi pasar serta fundamental yang dimiliki oleh masing-masing emiten.
“Secara valuasi, DSNG dan BBTN memiliki price to earning ratio (PER) yang tergolong rendah dan berada di bawah rata-rata industri, sementara PER BUKA masih menunjukkan angka negatif,” ungkap Indy.
Sebaliknya, saham-saham yang dikeluarkan dari indeks berpotensi mengalami tekanan dalam jangka pendek.
Head of Research & Chief Economist Mirae Asset, Rully Arya Wisnubroto, menyatakan bahwa perubahan komposisi ini merupakan sesuatu yang lazim terjadi. “Jika keluar, hal itu juga wajar jika dinilai kurang menarik,” kata Rully.
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Susunan di Indeks IDX30 dan IDX80 Berubah, Cermati Rekomendasi Analis