TERNATE, KOMPAS.com – Media sosial sempat dihebohkan dengan curahan hati (curhat) seorang penyiar Radio Republik Indonesia (RRI) Ternate.
Video yang diunggah Sarnisa A Kadir di akun Instagram Aiinizzaa telah viral dibagikan kembali oleh sejumlah akun lain di jejaring media sosial.
Sarnisa A Kadir saat dihubungi Kompas.com mengaku belum dapat memberikan keterangan lebih banyak.
Baca juga: RRI Ternate Sesalkan Video Viral Penyiar Terkait Efisiensi Anggaran
Saat ini, menurut dia, kondisinya sudah membaik. Tidak ada pekerja yang dirumahkan dan semua sudah kembali bekerja.
“Gak bisa ngasih statement banyak. Tapi, untuk kondisi saat ini alhamdulillah sudah kembali membaik.”
“Nota dinas sudah keluar dan tidak ada teman-teman yang dirumahkan. Semua kembali bekerja,” kata dia, saat dihubungi pada Rabu (12/2/2025) kemarin.
Baca juga: TVRI Bangka Belitung Jamin Tak PHK Karyawan, Ungkap Strateginya
Saat ini unggahan di akun Aiinizzaa sudah di-takedown, dan akunnya sudah dijadikan private.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, video tersebut dibuat di dalam studio Pro 2 RRI Ternate, saat yang bersangkutan sedang siaran.
Dalam video tersebut, Aiinizzaa, mengatakan ada ratusan pegawai di luar sana termasuk dirinya harus merasakan apa yang selama ini tidak pernah dipikirkan.
“Di sini ruangan di mana saya bekerja selama 11 tahun menjadi seorang penyiar,” kata Aiinizzaa dalam video tersebut.
Baca juga: Bagaimana TVRI Bengkulu Jaga Kontributor di Tengah Efisiensi Anggaran?
Menurutnya, 11 tahun bukan perjalanan yang singkat. Menjadi ruangan yang banyak berbagi momen bahagia dan mengenal banyak orang.
Dia berpendapat, bahwa kebijakan efisiensi yang dibuat untuk menunjang program makan bergizi gratis.
“Bapak (Presiden), kita tahu bahwa efisiensi anggaran yang bapak lakukan saat ini yaitu untuk menunjang agar program-program bapak berjalan dengan baik, seperti akan gratis untuk anak-anak.”
Baca juga: Efisiensi Hancurkan Harapan Kontributor TVRI Kuliahkan Adiknya
“Tapi sudahkah bapak kah bapak berfikir bahwa ketika pagi hari bapak berhasil memberikan makanan gratis dan bergizi untuk anak-anak, tapi ketika mereka pulang ke rumah mereka dapati orangtua mereka tidak bisa memberikan makan siang dan makan malam yang layak,” kata dia.
Namun, ternyata orangtua mereka terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), harus dirumahkan karena alasan efisiensi.
“Di mana letak yang Bapak bilang bahwa, bapak mencintai rakyat Bapak,” ujar dia.
Baca juga: Kontributor TVRI Kena Efisiensi, Honor Dikurangi, Sambi Kedai Kopi, Tunda Kuliah Lagi