Ragamutama.com Thailand harus mengakui keunggulan China setelah tak mampu menahan gempuran bertubi-tubi, menyerah dengan skor 0-2 dalam pertandingan penutup Grup A Piala Asia U-17 2025. Laga ini digelar di Okaz Stadium, Taif, Jeddah, pada Kamis (10/4/2025) dini hari WIB.
Dua gol yang mengantarkan China meraih kemenangan dicetak oleh Buniyaming Abudoushalamu melalui titik penalti pada menit ke-55, disusul Jiang Zhiqin pada menit ke-59.
Dengan hasil ini, Thailand terpaksa pulang tanpa mengumpulkan satu poin pun dari gelaran Piala Asia U-17 2025.
Lebih jauh lagi, Thailand dipastikan finis sebagai penghuni dasar klasemen Grup A Piala Asia U-17 2025.
Alur Pertandingan
Thailand memulai pertandingan dengan semangat tinggi, langsung berinisiatif menekan lini pertahanan China sejak peluit awal dibunyikan.
Bahkan, pada menit ke-3, Thailand mendapatkan peluang pertama melalui sepakan keras Natthakit Phosri yang mengarah ke gawang China.
Sayangnya, bola hasil tendangan tersebut masih melambung terlalu tinggi di atas mistar gawang, sehingga belum mampu memberikan ancaman yang berarti bagi pertahanan China.
China merespons situasi ini dengan mencoba membangun serangan secara terstruktur, dan akhirnya memperoleh peluang emas pada menit ke-8.
Peluang tersebut hadir melalui tendangan bebas, namun eksekusi Wang Gengrui masih melenceng jauh dari sasaran, sehingga belum menghasilkan gol.
Pertandingan berjalan dengan tempo cepat, kedua tim saling bertukar serangan hingga menit ke-14, tetapi belum ada peluang yang berhasil dikonversi menjadi gol.
Piala Asia U-17 2025 – Ambisi Pelatih UEA Menciptakan Mimpi Buruk bagi Vietnam, Gagalkan Langkah Menuju Timnas U-17 Indonesia
Siwakorn Ponsan mencoba peruntungannya dengan melepaskan tendangan spekulasi dari luar kotak penalti pada menit ke-18, dengan harapan bisa menjebol gawang China.
Namun, serangkaian serangan bertubi-tubi, termasuk tendangan spekulasi yang dilancarkan oleh para pemain Thailand, masih belum membuahkan hasil.
Pertandingan terus berlangsung dengan intensitas tinggi, karena China juga berambisi untuk membobol gawang Thailand.
Hingga menit ke-20, skor masih belum berubah, berkat penampilan apik Supakorn Poonphol yang mampu membaca arah bola dengan baik.
Alhasil, gawang Thailand masih sulit ditembus oleh para pemain China.
Dalam enam menit terakhir, Wei Zuian tercatat telah melesatkan empat tendangan ke arah gawang Thailand, baik melalui tendangan langsung maupun serangan balik cepat.
Pada menit ke-29, Jiang Zhiqin kembali berupaya memberikan ancaman ke gawang Thailand melalui tendangan langsung dari serangan cepat.
Namun, tendangannya berhasil ditepis oleh Supakorn, sehingga bola keluar lapangan.
Memasuki menit ke-31, Thailand terus berada di bawah tekanan para pemain China, yang telah melepaskan delapan tembakan, namun belum ada satu pun yang berhasil dikonversi menjadi gol.
Tekanan terus menerus diberikan oleh para pemain China, bahkan sempat terjadi kemelut di depan gawang Thailand, namun tim berjuluk Negeri Tirai Bambu tersebut masih belum berhasil membobol gawang Gajah Perang.
Hingga menit ke-40, China yang tampil mendominasi dalam pertandingan ini belum mampu mencetak gol, karena tidak ada peluang yang benar-benar tepat sasaran untuk bersarang di gawang Supakorn.
Hingga waktu tambahan diberikan, kedua tim tetap tidak mampu memecah kebuntuan, sehingga babak pertama berakhir dengan skor imbang tanpa gol.
Babak Kedua
Pada menit ke-51, China kembali memperoleh peluang melalui tendangan bebas, tetapi tendangan Aibiubula Nueraji hanya menciptakan kemelut di depan kotak penalti Thailand.
Tekanan yang diberikan oleh para pemain China masih belum mampu membuat pertahanan Thailand goyah, karena belum ada gol yang tercipta.
Namun, pertahanan solid Thailand akhirnya runtuh setelah terus menerus dihantam oleh para pemain China.
Keruntuhan tersebut terjadi setelah Poramet Laoongsi melakukan pelanggaran terhadap Buniyaming Abudoushalamu yang sedang menggiring bola sendirian menuju kotak penalti Thailand.
Saat Buniyaming menggiring bola seorang diri, Poramet melakukan pelanggaran tepat di dalam kotak penalti, sehingga wasit tanpa ragu menunjuk titik putih.
Buniyaming yang masuk sebagai pemain pengganti pun ditunjuk sebagai eksekutor, dan kesempatan emas ini tidak disia-siakannya.
Ia melepaskan tendangan keras ke sisi kanan gawang, dan bola pun bersarang dengan sempurna di gawang Thailand.
Dengan demikian, China berhasil unggul lebih dulu pada menit ke-55 dengan skor 1-0 melalui tendangan penalti Buniyaming.
Tidak berselang lama, China berhasil menggandakan keunggulan melalui gol Jiang Zhiqin pada menit ke-59.
Gol ini tercipta saat Buniyaming Abudoushalamu melakukan serangan dari sisi kiri, dan para pemain China langsung memadati area pertahanan Thailand.
Catatan Gemilang Timnas U-17 Indonesia di Piala Asia U-17 2025 – Belum Terkalahkan Sejak Kualifikasi, Baru Kebobolan Sekali dari Titik Putih
Peluang ini dimanfaatkan oleh Buniyaming dengan memberikan umpan kepada Zhang Chengrui yang berada di depan gawang, namun bola dibiarkan lewat begitu saja.
Bola pun langsung disambut oleh Jiang Zhiqin, yang melepaskan tendangan keras ke arah gawang, sehingga China berhasil memimpin 2-0 karena Supakorn gagal mengantisipasi bola.
Setelah tertinggal, Thailand berusaha menekan untuk memperkecil ketertinggalan, namun mereka kesulitan membongkar pertahanan China.
Bahkan, peluang emas melalui tendangan bebas pada menit ke-76 pun tidak berhasil dikonversi menjadi gol.
Dalam pertandingan ini, hingga menit ke-79, China tercatat telah melepaskan 20 tembakan ke arah gawang, menunjukkan betapa pertahanan Thailand terus-menerus digempur oleh tim asuhan Kenichi Uemura.
Thailand tetap tidak berdaya hingga tambahan waktu empat menit diberikan, sehingga China berhak keluar sebagai pemenang dalam pertandingan ini.
Hasil ini sekaligus mengantarkan China menempati posisi ketiga klasemen Grup A, meskipun mereka gagal lolos ke Piala Dunia U-17 2025.
Thailand Vs China 0-2 (Buniyaming Abudoushalamu 55′ (P), dan Jiang Zhiqin 59′)
Thailand (4-2-4): 1-Supakorn Poonphol; 2-Wathanyu Nairatsami, 4-Phurinat Poolkamlang (9-Jompon Hombonma 46′), 5-Supawit Phasom, 20-Thunwisit Taman; 6-Danuphon Buppha, 16-Phanuphong Wan-on; 7-Natthakit Phosri, 11-Poramet Laoongsi, 14-Silva Mexes Tyler, 17-Siwakorn Ponsan
Cadangan: 3-Phiriphan Phothong, 8-Phanupong Popsayai, 9-Jompon Homboonma, 10-Chaiwat Ndoenma, 12-Srakrit Kaewsri, 13-Phutanet Somuit, 15-Chinnapong Boonmak, 18-Nattakron Asavapichayachote, 19-Thatsataporn Pheungkuson, 21-Thirathep Rathaphon, 23-Poomraphee Siribunyakul
Pelatih: Jadet Meelarp
China (4-3-3): 13-Yihesan Yilamu; 2-Jiang Zhiqin, 4-Ailinizhaer Luoheman, 5-Sun Tianyu, 12-Wang Gengrui; 8-Liu Jiale, 19-Yan Yuzhe, 21-Zhang Chengrui; 9-Wei Xiangxin, 10-Aibibula Nueraji, 17-Wei Zuian (Buniyaming Abudoushalamu 46′)
Cadangan: 1-Li Ao, 3-Wen Zhanlin, 6-Li Shuaqi, 7-Buniyaming Abudoushalamu, 11-Wang Yi, 14-Yao Junyu, 15-Li Qitao, 16-Yang Qiandong, 18-Li Xiang, 20-Wei Deliang, 22-Bian Yulang
Pelatih: Kenichi Uemura