Ragamutama.com – Kabar dari Italia menyebutkan bahwa Cesc Fabregas, yang saat ini menukangi Como, menolak kesempatan untuk melatih AC Milan. Informasi ini disampaikan oleh Ivan Zazzaroni, seorang jurnalis senior asal Italia.
AC Milan diperkirakan akan menunjuk seorang pelatih anyar pada bursa transfer musim panas mendatang. Sergio Conceicao, pelatih yang sedang memimpin skuad Rossoneri saat ini, diperkirakan akan meninggalkan klub pada akhir musim 2024-2025.
Salah satu nama yang sempat muncul dalam perbincangan sebagai calon pelatih AC Milan adalah Cesc Fabregas.
Namun, menurut laporan Ivan Zazzaroni, yang menjabat sebagai Direktur Corriere dello Sport, Fabregas menyatakan ketidakbersediaannya untuk mengisi posisi pelatih AC Milan pada musim depan.
Kabar terbaru mengindikasikan bahwa Massimiliano Allegri menjadi kandidat kuat untuk menduduki kursi kepelatihan AC Milan pada musim 2025-2026.
Meskipun demikian, penunjukan Allegri sangat bergantung pada sosok yang akan ditunjuk sebagai direktur olahraga baru bagi klub Milan tersebut.
Selain mencari sosok pelatih baru, AC Milan saat ini juga sedang aktif mencari figur yang kompeten untuk mengisi posisi direktur olahraga yang telah kosong selama dua tahun terakhir.
Selain Allegri, beberapa nama lain yang masuk dalam radar AC Milan sebagai calon pelatih adalah Antonio Conte (saat ini di Napoli), Vincenzo Italiano (Bologna), dan tentu saja Cesc Fabregas (Como 1907).
Conte, Italiano, dan Fabregas saat ini masih memiliki ikatan kontrak dengan klub mereka masing-masing.
Zazzaroni mengungkapkan bahwa AC Milan telah berupaya mendekati Fabregas. Akan tetapi, usaha tersebut tidak membuahkan hasil.
“AC Milan belum benar-benar memfokuskan diri pada pencarian pelatih baru, karena mereka saat ini belum memiliki direktur olahraga,” ujar Ivan Zazzaroni seperti yang dilansir dari Sempre Milan.
“Pilihan pelatih baru akan sepenuhnya diserahkan kepada direktur olahraga yang akan ditunjuk.”
“Fabregas sudah memberikan jawaban ‘tidak’, sama seperti ketika dia menolak tawaran dari Roma,” tambahnya.
“Nama-nama yang beredar di sekitar Milan selalu sama, seperti Conte, misalnya. Memang ada diskusi, tetapi pembicaraan tersebut tidak benar-benar mendalam,” tutup Ivan Zazzaroni.