Cesc Fabregas Lesatkan Como, Disebut Perpaduan Conte dan Mourinho

- Penulis

Sabtu, 1 Maret 2025 - 07:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KOMPAS.com – Pelatih Como 1907, Cesc Fabregas, disebut merupakan perpaduan antara Antonio Conte dan Jose Mourinho.

Pandangan tersebut diutarakan eks pelatih Inter Milan, Andrea Stramaccioni, dalam edisi terbaru surat kabar olahraga Italia, La Gazzetta dello Sport.

Stramaccioni melihat ada sedikit pendekatan Conte dalam cara Fabregas menangani pemain-pemain Como 1907.

Como 1907 asuhan Fabregas tengah dalam tren positif usai membekuk tim papan atas Serie A Liga Italia 2024-2025, yakni Fiorentina (2-0) dan Napoli (2-1) dalam dua pekan beruntun.

“Sulit untuk mengatakan dengan tepat apa yang setiap pelatih ambil dari para mentornya ketika masih menjadi pemain, tetapi saya bisa memastikan apa yang saya lihat,” tutur Andrea Stramaccioni dikutip dari Tuttomercatoweb.

“Dari Conte, saya jelas melihat dalam diri Fabregas permintaan akan intensitas, dorongan terus-menerus kepada para pemainnya, baik dengan maupun tanpa bola, untuk mengejar apa yang harus mereka lakukan,” ucapnya menambahkan.

Baca juga: Cesc Fabregas di Como 1907, Bagaikan Punya 4 Pelatih Terbaik di Dunia

Baca Juga :  Hasil Semifinal Kejuaraan Beregu Campuran Asia 2025 - Miyazaki Dikejutkan Juara Asia Junior, China Samakan Kedudukan dari Jepang

Semasa masih aktif bermain, Fabregas pernah menjadi anak asuh Conte di Chelsea. Mereka sama-sama membela panji Chelsea pada rentang 2016-2018.

Fabregas, yang kini berumur 37 tahun, menciptakan 10 gol dan memberikan 22 assist dalam 86 laga bersama Chelsea arahan Conte.

Selain itu, Stramaccioni juga melihat karakter Jose Mourinho dalam diri Fabregas.

Mourinho dan Fabregas pernah bersama-sama mengantar Chelsea juara Liga Inggris 2014-2015.

“Dari Mourinho? Saya pasti akan mengatakan pengelolaan tim dan empati yang terasa di sekitar ruang ganti Cesc, semangat yang berdenyut di bangku cadangan itu, di mana pelatih, staf, dan pemain membentuk satu kesatuan dengan satu tujuan, mengikuti pemimpinnya dan menang bersama,” tutur Stramaccioni dilansir dari Tuttomercatoweb.

Stramaccioni yang pernah melatih Inter pada kurun 2012-2013 melihat kemiripan lain antara Fabregas dan Mourinho.

“Dalam hal ini, Fabregas juga mengandalkan elemen-elemen kunci, pemain-pemain karismatik di ruang ganti yang setia pada proyeknya, seperti (Pepe) Reina.”

Baca Juga :  Liga Voli Korea - Media Korsel Sebut Pemain Juara Bertahan Lebih Unggul atas Red Sparks tapi Ranking Megawati dkk Bisa Jadi Penyelamat

“Ini mirip dengan Mourinho yang selalu memiliki pemain-pemain setia di setiap ruang gantinya, dari Ricardo Carvalho hingga (Marco) Materazzi, hanya untuk menyebut beberapa nama,” tutur Stramaccioni.

Baca juga: Ranieri: Fabregas Akan Jadi Pelatih Top Eropa

Di mata Stramaccioni, Como 1907 yang dimiliki Grup Djarum, mendukung perkembangan karier Cesc Fabregas sebagai pelatih.

“Apakah Como merupakan lingkungan yang ideal? Tentu saja.”

“Dia berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat, dengan sebuah proyek yang memperkaya Serie A dan sebuah realitas yang, berkat filosofinya, dapat menghadirkan kisah sepak bola yang menarik, seindah tepian danau Como itu sendiri,” ujar Stramaccioni menambahkan.

Fabregas dan Como kini tengah menatap laga pekan ke-27 kontra AS Roma di Stadion Olimpico.

Namun, Fabregas tidak akan bisa mendampingi tim dalam laga Roma vs Como, Minggu (2/3/2025) atau Senin dini hari WIB.

Pelatih asal Spanyol itu terkena skorsing karena telah mengoleksi lima kartu kuning.

Berita Terkait

Joao Felix adalah Bencana, AC Milan Malah Mainkan Pemain Terburuk di Lapangan
Pemain Abroad Langsung ke Australia, Ini Jadwal Timnas Indonesia Bertolak ke Sydney
Audero, Pelupessy, dan Dean James Akan Ambil Sumpah WNI di Eropa
“Ada Bisikan…” – Julian Alvarez Ungkap Alasan Sebenarnya Tinggalkan Manchester City Untuk Atletico Madrid
Sendirian Jadi Wakil Liga Italia, Inter Milan Pecahkan Rekor Bonus Liga Champions
Jadwal Liga Voli Putri Korea Hari Ini: Red Sparks vs Pink Spiders,Laga Berat Megawati
Kolaborasi Fabregas dan Nico Paz di Como Bikin Lippi Nostalgia dengan Zidane
MotoGP Thailand 2025 – Sadar Keliru tapi Tak Bisa Apa-apa, Race Direction Minta Maaf ke Pecco Bagnaia yang Dirugikan Kebodohan

Berita Terkait

Sabtu, 1 Maret 2025 - 09:35 WIB

Joao Felix adalah Bencana, AC Milan Malah Mainkan Pemain Terburuk di Lapangan

Sabtu, 1 Maret 2025 - 09:35 WIB

Pemain Abroad Langsung ke Australia, Ini Jadwal Timnas Indonesia Bertolak ke Sydney

Sabtu, 1 Maret 2025 - 09:34 WIB

Audero, Pelupessy, dan Dean James Akan Ambil Sumpah WNI di Eropa

Sabtu, 1 Maret 2025 - 09:34 WIB

“Ada Bisikan…” – Julian Alvarez Ungkap Alasan Sebenarnya Tinggalkan Manchester City Untuk Atletico Madrid

Sabtu, 1 Maret 2025 - 08:55 WIB

Sendirian Jadi Wakil Liga Italia, Inter Milan Pecahkan Rekor Bonus Liga Champions

Berita Terbaru

Panduan Trade Topbos Higgs Domino Login

Game

Panduan Trade Topbos Higgs Domino Login

Sabtu, 1 Mar 2025 - 10:34 WIB